Penipuan Donasi Palestina: Modus Baru yang Harus Anda Waspadai

Noer Huda
3 Min Read
Penipuan Donasi Palestina: Modus Baru Yang Harus Anda Waspadai
Penipuan Donasi Palestina: Modus Baru Yang Harus Anda Waspadai

jfid – Di era digital, penipuan online telah mencapai tingkat kecanggihan yang sulit untuk dideteksi. Salah satu bentuk penipuan terkini yang meresahkan adalah penipuan donasi untuk Palestina yang menyebar melalui email dan situs web.

Menurut Kaspersky, perusahaan keamanan siber global, lebih dari 500 email dan situs web palsu terkait dengan donasi ini telah teridentifikasi.

Penipuan ini dimulai dengan email berbahasa Inggris, di mana para penipu menciptakan variasi teks agar mengelabui filter spam. Frasa seperti “Kami menyerukan belas kasihan dan kebajikan Anda” atau “Kami menyerukan empati dan kemurahan hati Anda” seringkali digunakan, dengan penggantian kata ‘bantuan’ menjadi sinonim seperti ‘dukungan’ atau ‘sumbangan’.

Para penipu memanfaatkan keinginan manusia untuk membantu Palestina dengan menyamar sebagai organisasi amal. Mereka menggunakan bahasa yang penuh emosi untuk membujuk pengguna agar mengklik tautan atau link situs web palsu.

Tautan ini mengarahkan korban potensial ke situs web palsu yang menampilkan informasi tentang konflik dan gambar-gambar yang bertujuan memancing donasi.

Trik penipuan semakin licin dengan penipu memfasilitasi transfer uang melalui mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Tether, hingga Litecoin. Untuk mengatasi ancaman ini, Kaspersky memberikan saran-saran berharga.

Pertama, penting untuk memeriksa situs web dan kredensial badan amal tersebut secara langsung untuk memastikan keasliannya.

Kedua, jika Anda berniat berdonasi, datangilah organisasi amal tersebut secara langsung atau berikan dukungan Anda melalui kanal yang dapat dipercaya.

Ketiga, jika Anda ragu tentang keaslian organisasi yang telah Anda periksa, rujuklah ke organisasi terkenal seperti badan bantuan PBB yang memberikan dukungan kemanusiaan.

Keempat, waspadailah permintaan donasi atau uang yang datang melalui email atau situs web yang tidak dikenal.

Kelima, perhatikan dengan cermat setiap huruf dalam alamat situs web, karena pelaku penipuan sering mencoba meniru laman resmi organisasi amal untuk menipu orang.

Terakhir, jangan mudah percaya dengan permintaan donasi di platform sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, atau YouTube, hanya karena ada teman yang menyukai atau membagikannya. Luangkan waktu untuk menyelidiki keaslian akun dan kegiatan donasi sebelum Anda mengirimkan uang.

Dengan meningkatnya kesadaran dan pengetahuan tentang penipuan online, kita dapat membantu mencegah penyebarannya dan melindungi diri sendiri serta orang lain dari risiko menjadi korban penipuan donasi yang merugikan.

Semoga dengan langkah-langkah pencegahan yang bijaksana, kita dapat menjaga kepercayaan dan integritas dalam berbagi kebaikan kepada sesama.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article