jfid – Di tengah hiruk-pikuk jalanan Jakarta yang penuh dengan aroma asap dan teriakan klakson, sebuah drama lalu lintas yang tidak biasa terjadi.
Sebuah Toyota Agya dengan plat nomor A 1276 AQ, yang mungkin saja sedang merasa seperti tokoh utama dalam film aksi, memutuskan untuk melawan arus demi menerobos kemacetan yang menyiksa.
“Aku akan menjadi pahlawan hari ini,” pikir si Agya, dengan semangat yang berkobar-kobar. Namun, tak seperti di film-film, di mana pahlawan selalu mendapat jalan, kenyataan berkata lain.
Dari arah berlawanan, datanglah sang antagonis, mobil lain yang tidak diketahui identitasnya, yang dengan tegas memberikan ‘tamparan keras’ berupa bunyi klakson yang memekakkan telinga.
“Kembali ke jalurmu, wahai pemberani!” teriak pengemudi mobil tersebut, sambil terus membunyikan klaksonnya.
Si Agya, yang tadinya melaju dengan penuh percaya diri, kini terpaksa mundur dengan wajah yang merah padam—atau mungkin itu hanya pantulan lampu remnya.
Netizen yang selalu siap dengan kamera ponsel mereka, dengan cepat mengabadikan momen ini dan mengunggahnya ke media sosial.
“Ketemu batunya,” tulis salah satu dari mereka, sambil tertawa terbahak-bahak di balik layar ponselnya.
Praktisi Defensive Driving, Andry Berlianto, mengomentari kejadian ini dengan bijak, “Kedepankan etika dan kesampingkan egoisme saat berada di jalan raya,” ujarnya, mengingatkan kita semua bahwa kesabaran adalah kunci, terutama saat arus balik mudik Lebaran yang membuat jalanan semakin padat.
Maka, biarlah kisah si Agya ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa di jalan raya, tidak ada tempat untuk pahlawan yang melawan arah.
Karena pada akhirnya, yang menang bukanlah yang paling cepat, tapi yang paling sabar dan taat aturan.
Dan ingat, klakson bukanlah senjata, tapi kadang bisa menjadi pahlawan yang menyelamatkan hari.
