Remaja dan Kriminalitas: Penyebab, Akibat, dan Solusi

Rasyiqi
By Rasyiqi
8 Min Read

jfid – Kriminalitas yang dilakukan oleh remaja bukanlah hal yang baru di Indonesia. Hampir setiap hari kita mendengar berita tentang tindakan kriminal yang dilakukan oleh para remaja yang usianya masih di bawah umur, seperti pembunuhan, pemerkosaan, dan narkoba.

Tindakan kriminal ini tidak hanya merugikan korban dan keluarganya, tetapi juga merusak masa depan pelaku dan mengancam stabilitas sosial.

Lalu, apa yang menyebabkan remaja melakukan tindak kriminal? Apa akibatnya bagi diri mereka sendiri dan masyarakat? Dan apa solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah ini?

Faktor Penyebab

Menurut berbagai penelitian, terdapat sejumlah faktor penyebab terjadinya kriminalitas di kalangan remaja, baik dari faktor internal maupun eksternal .

Faktor internal meliputi:

Krisis identitas. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak ke dewasa, di mana mereka mencari jati diri dan peran mereka dalam masyarakat. Remaja yang tidak memiliki jati diri yang kuat dan positif cenderung mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif dan mencari pengakuan dari kelompok yang salah.

Kontrol diri yang lemah. Remaja yang tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol emosi, impuls, dan dorongan seksual mereka cenderung melakukan tindakan kriminal sebagai bentuk pelampiasan atau kepuasan sesaat. Remaja yang kurang memiliki keterampilan sosial dan komunikasi juga sulit menyelesaikan konflik secara damai.

Faktor eksternal meliputi:

Keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pembentukan karakter remaja. Keluarga yang tidak harmonis, bercerai, atau kurang memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anaknya dapat menyebabkan remaja merasa tidak aman, tidak percaya diri, dan tidak bahagia. Hal ini dapat membuat mereka mencari pengganti keluarga di luar rumah, seperti bergabung dengan geng atau komunitas yang negatif.

Teman sebaya. Teman sebaya merupakan lingkungan kedua yang berpengaruh dalam perkembangan remaja. Teman sebaya dapat memberikan dukungan, motivasi, informasi, dan pengalaman bagi remaja. Namun, teman sebaya juga dapat memberikan pengaruh negatif, seperti menekan, memprovokasi, atau membujuk remaja untuk melakukan tindakan kriminal demi rasa solidaritas atau kesenangan bersama.

Lingkungan sosial. Lingkungan sosial meliputi tempat tinggal, sekolah, masyarakat, media massa, media sosial, dan lain-lain. Lingkungan sosial dapat memberikan stimulus positif atau negatif bagi remaja. Lingkungan sosial yang buruk, seperti daerah kumuh, sekolah bermasalah, masyarakat tidak peduli, media massa yang sensasionalis, media sosial yang penuh hoaks dan ujaran kebencian dapat memicu remaja untuk melakukan tindakan kriminal sebagai bentuk adaptasi atau protes.

Globalisasi. Globalisasi merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari di era modern ini. Globalisasi membawa dampak positif dan negatif bagi remaja. Dampak positifnya adalah remaja dapat mengakses informasi, pengetahuan, budaya, dan teknologi dari berbagai belahan dunia dengan mudah. Dampak negatifnya adalah remaja dapat terpapar oleh nilai-nilai asing yang bertentangan dengan norma-norma lokal, seperti konsumerisme, hedonisme, liberalisme, individualisme, dan relativisme. Globalisasi juga dapat menciptakan kejahatan lintas negara yang melibatkan remaja sebagai pelaku atau korban.

Akibat

Kriminalitas yang dilakukan oleh remaja memiliki akibat yang sangat merugikan bagi diri mereka sendiri dan masyarakat.

Akibat bagi diri remaja meliputi:

Hukuman. Remaja yang melakukan tindak kriminal dapat dikenakan hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku, baik pidana maupun perdata. Hukuman ini dapat berupa penjara, denda, ganti rugi, rehabilitasi, atau lainnya. Hukuman ini dapat mengganggu proses pendidikan, karier, dan masa depan remaja.

Trauma. Remaja yang melakukan tindak kriminal dapat mengalami trauma psikologis, seperti rasa bersalah, malu, takut, depresi, stres, atau gangguan kejiwaan lainnya. Trauma ini dapat menghambat perkembangan mental dan emosional remaja.

Ketergantungan. Remaja yang melakukan tindak kriminal terutama yang berkaitan dengan narkoba dapat mengalami ketergantungan fisik dan psikis terhadap zat adiktif tersebut. Ketergantungan ini dapat merusak kesehatan tubuh dan otak remaja, serta membuat mereka sulit untuk berhenti atau sembuh.

Akibat bagi masyarakat meliputi:

Kerugian. Masyarakat yang menjadi korban tindak kriminal remaja dapat mengalami kerugian materiil maupun immateriil, seperti harta benda, nyawa, kesehatan, kehormatan, kepercayaan, atau lainnya. Kerugian ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesejahteraan dan kehidupan sosial masyarakat.

Ketidakamanan. Masyarakat yang menyaksikan atau mendengar tentang tindak kriminal remaja dapat merasa tidak aman dan takut. Ketidakamanan ini dapat menurunkan kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.

Ketidakharmonisan. Masyarakat yang terlibat dalam tindak kriminal remaja dapat mengalami ketidakharmonisan dalam hubungan antar individu atau kelompok. Ketidakharmonisan ini dapat menimbulkan konflik, permusuhan, kekerasan, atau disintegrasi sosial.

Solusi

Untuk mencegah dan mengatasi masalah kriminalitas di kalangan remaja, diperlukan upaya-upaya yang komprehensif dan kolaboratif dari berbagai pihak   .

Upaya-upaya yang dapat dilakukan meliputi:

Keluarga. Keluarga harus memberikan perhatian, kasih sayang, bimbingan, pengawasan, dan teladan yang baik kepada anak-anaknya. Keluarga harus menciptakan suasana rumah yang harmonis, nyaman, dan mendukung perkembangan anak-anaknya. Keluarga harus berkomunikasi secara terbuka dan positif dengan anak-anaknya. Keluarga harus memberikan pendidikan moral dan agama yang kuat kepada anak-anaknya.

Sekolah. Sekolah harus memberikan pendidikan akademik dan non-akademik yang berkualitas kepada siswa-siswanya. Sekolah harus menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, aman, dan menyenangkan bagi siswa-siswanya. Sekolah harus memberikan bimbingan dan konseling yang efektif kepada siswa-siswanya. Sekolah harus melibatkan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan siswa-siswanya.

Masyarakat. Masyarakat harus memberikan dukungan, perlindungan, fasilitas, dan partisipasi kepada remaja. Masyarakat harus menciptakan lingkungan sosial yang sehat, bersih, dan peduli kepada remaja. Masyarakat harus memberantas segala bentuk penyimpangan sosial yang merugikan remaja. Masyarakat harus menjalin kerjasama dengan pemerintah dan lembaga-lembaga terkait dalam menangani masalah remaja.

Pemerintah. Pemerintah harus memberikan kebijakan, regulasi, sanksi, dan insentif yang tepat dalam menangani masalah remaja. Pemerintah harus memberikan pelayanan publik yang berkualitas kepada remaja. Pemerintah harus memberantas segala bentuk kejahatan lintas negara yang melibatkan remaja. Pemerintah harus menjalin kerjasama dengan negara-negara lain dalam menyelesaikan masalah global yang berdampak.

Kesimpulan

Kriminalitas di kalangan remaja merupakan masalah yang serius dan kompleks yang membutuhkan perhatian dan penanganan dari semua pihak. Remaja adalah generasi penerus bangsa yang memiliki potensi besar untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi Indonesia.

Oleh karena itu, kita harus bersama-sama menjaga, membina, dan mengembangkan remaja agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab, berakhlak, dan berprestasi. Kita harus memberikan remaja kesempatan untuk berkarya, berkreasi, dan berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Kita harus mencegah dan mengatasi segala hal yang dapat mengancam masa depan remaja, termasuk kriminalitas. Kita harus bersikap bijak, peduli, dan proaktif dalam menyelesaikan masalah remaja dengan cara-cara yang humanis, edukatif, dan preventif. Kita harus bersatu dan bekerja sama dalam menciptakan Indonesia yang lebih baik bagi remaja kita.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article