jfid – Pada 14 Oktober 1933, sebuah gempa politik melanda panggung dunia. Jerman Nazi di bawah kepemimpinan Adolf Hitler mengambil langkah drastis dengan mundur dari Liga Bangsa-Bangsa, organisasi internasional yang bertujuan menjaga perdamaian global. Keputusan ini membuka pintu bagi serangkaian peristiwa yang mengubah arah sejarah dunia.
Untuk memahami latar belakang penarikan ini, kita harus merenung ke belakang sejarah Jerman.
Pasca-Perang Dunia I, Jerman meratifikasi Perjanjian Versailles, yang memberlakukan sanksi berat, membatasi militer, dan merampas wilayah.
Dalam suasana ekonomi dan politik yang kacau, Hitler muncul sebagai pemimpin yang berjanji mengembalikan kejayaan Jerman.
Melalui propaganda anti-Semit dan anti-komunis, dia meraih kekuasaan dan menghapus demokrasi, mengendalikan media serta membungkam oposisi.
Salah satu tujuan utama Hitler adalah membatalkan Perjanjian Versailles dan menghapus batasan-batasan Liga Bangsa-Bangsa.
Liga ini didirikan pasca-Perang Dunia I untuk mencegah konflik. Meski memiliki niat mulia, Liga Bangsa-Bangsa kurang memiliki kekuatan militer atau ekonomi.
Banyak negara anggota, termasuk Jerman, merasa organisasi ini tidak adil. Hitler, pada tahun 1933, menyatakan penarikan Jerman sebagai sinyal bahwa negaranya tak bisa diintervensi oleh pihak asing.
Penarikan ini menjadi langkah awal menuju rencana ambisius Hitler, menggebrak Eropa dan dunia. Serangkaian agresi militer dimulai, menimbulkan ketegangan internasional dan mengisolasi diplomasi Jerman.
Meskipun banyak negara khawatir, mereka cenderung menerapkan kebijakan appeasement, yang sayangnya justru memperkuat posisi Jerman Nazi.
Keputusan ini mencerminkan kerapuhan perdamaian global pasca-Perang Dunia I. Ideologi nasionalsosialis yang dianut Hitler mengancam nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
Kedalamannya dalam sejarah mengingatkan kita akan pentingnya kerjasama internasional dan komitmen terhadap perdamaian global.
Keputusan sederhana pada tahun 1933 telah membuka lembaran gelap dalam sejarah dunia, menggiring manusia ke dalam Perang Dunia II yang menghancurkan dan menelan jutaan nyawa.