Fakta! 2 Negara Ini Menjadi Penentu Harga Batu Bara Dunia! Siapa Saja?

ZAJ
By ZAJ
6 Min Read

jfid – Harga batu bara dunia mengalami fluktuasi yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2021, harga batu bara di pasar internasional sempat mencapai rekor tertinggi sejak 2008, yaitu US$ 158,5 per ton pada September 2021.

Namun, pada tahun 2022, harga batu bara mengalami penurunan yang tajam hingga mencapai US$ 60 per ton pada Oktober 2022 Lo. Apa yang menyebabkan naik turunnya harga komoditas energi ini?

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga batu bara dunia adalah permintaan dari dua negara Asia, yaitu China dan India. Kedua negara ini merupakan konsumen terbesar batu bara dunia, dengan pangsa pasar sekitar 60% dari total konsumsi global.

China dan India membutuhkan batu bara sebagai sumber energi utama untuk memenuhi kebutuhan industri, rumah tangga, dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mereka.

China merupakan negara dengan konsumsi batu bara tertinggi di dunia, dengan rata-rata mencapai 4 miliar ton per tahun. China memiliki lebih dari 1.000 PLTU batu bara yang menyediakan sekitar 70% dari total kapasitas listrik negara tersebut.

Selain itu, China juga menggunakan batu bara untuk industri baja, semen, kimia, dan lainnya. China juga merupakan produsen batu bara terbesar di dunia, dengan produksi sekitar 3,8 miliar ton per tahun.

Namun, produksi dalam negeri China tidak cukup untuk memenuhi permintaan domestiknya, sehingga China harus mengimpor batu bara dari negara-negara lain, terutama Indonesia, Australia, Rusia, dan Mongolia.

India merupakan negara dengan konsumsi batu bara kedua tertinggi di dunia, dengan rata-rata mencapai 1 miliar ton per tahun. India memiliki sekitar 600 PLTU batu bara yang menyediakan sekitar 75% dari total kapasitas listrik negara tersebut.

Selain itu, India juga menggunakan batu bara untuk industri baja, semen, kimia, dan lainnya. India juga merupakan produsen batu bara keempat terbesar di dunia, dengan produksi sekitar 770 juta ton per tahun.

Namun, produksi dalam negeri India juga tidak cukup untuk memenuhi permintaan domestiknya, sehingga India harus mengimpor batu bara dari negara-negara lain, terutama Indonesia, Australia, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat.

Permintaan China dan India terhadap batu bara dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pertumbuhan ekonomi, kebijakan energi, kondisi cuaca, persediaan batu bara domestik, dan faktor geopolitik. Ketika permintaan kedua negara ini meningkat atau menurun secara signifikan, maka harga batu bara dunia akan mengikuti arah yang sama. Sebaliknya, ketika permintaan kedua negara ini stabil atau berubah sedikit, maka harga batu bara dunia akan cenderung stagnan atau berfluktuasi dalam kisaran tertentu.

Beberapa contoh peristiwa yang menunjukkan pengaruh China dan India terhadap harga batu bara dunia adalah sebagai berikut:

  • Pada tahun 2021, harga batu bara dunia meningkat tajam karena permintaan China dan India melonjak akibat pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19. Selain itu, faktor cuaca ekstrem seperti musim dingin yang panjang di China dan musim panas yang panas di India juga meningkatkan kebutuhan listrik di kedua negara tersebut. Selain itu, persediaan batu bara domestik di China dan India menipis karena gangguan produksi akibat pandemi dan bencana alam. Hal ini membuat kedua negara ini meningkatkan impor batu bara dari negara-negara lain, terutama Indonesia, yang merupakan eksportir batu bara terbesar di dunia.
  • Pada tahun 2022, harga batu bara dunia menurun tajam karena permintaan China dan India menurun akibat perlambatan ekonomi dan kebijakan energi yang lebih ramah lingkungan. China mengurangi konsumsi batu bara sebagai bagian dari upayanya untuk mencapai target netral karbon pada tahun 2060. China juga mengurangi impor batu bara dari Australia karena sengketa perdagangan dan politik antara kedua negara. India juga mengurangi konsumsi batu bara sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan, seperti surya dan angin. India juga mengalami penurunan permintaan listrik akibat gelombang kedua pandemi Covid-19 yang melanda negara tersebut pada pertengahan tahun 2022.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa China dan India merupakan negara-negara yang menentukan harga batu bara dunia karena besarnya permintaan mereka terhadap komoditas energi ini.

Kedua negara ini membutuhkan batu bara untuk memenuhi kebutuhan energi mereka, baik untuk sektor industri maupun listrik.

Namun, kedua negara ini juga menghadapi tantangan untuk beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, sesuai dengan komitmen mereka untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan melindungi lingkungan.

Oleh karena itu, perkembangan ekonomi, kebijakan energi, kondisi cuaca, persediaan batu bara domestik, dan faktor geopolitik di China dan India akan terus mempengaruhi harga batu bara dunia di masa depan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article