Api Biru Kawah Ijen Terhenti, Wisatawan Masih Harus Sabar Menunggu

Rasyiqi
By Rasyiqi
5 Min Read
Api Biru Kawah Ijen Terhenti, Wisatawan Masih Harus Sabar Menunggu
Api Biru Kawah Ijen Terhenti, Wisatawan Masih Harus Sabar Menunggu

jfid – Kawah Ijen, salah satu destinasi wisata alam yang menjadi ikon Banyuwangi, Jawa Timur, ditutup sementara mulai 3 Januari 2024. Penutupan ini dilakukan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur dalam rangka evaluasi kunjungan wisata tahun 2023 dan persiapan tahun 2024.

Kawah Ijen terkenal dengan fenomena alamnya yang langka, yaitu api biru atau blue fire. Api biru ini merupakan hasil pembakaran gas belerang yang keluar dari dalam kawah. Api biru ini hanya bisa dilihat pada dini hari menjelang pagi, ketika langit masih gelap.

Selain api biru, Kawah Ijen juga memiliki danau asam yang berwarna hijau tosca dengan diameter sekitar 700 meter dan kedalaman hingga 200 meter. Danau ini terbentuk akibat letusan Gunung Ijen yang masih aktif hingga kini. Tingkat keasaman danau ini sangat tinggi, hampir mendekati titik nol, sehingga bisa melarutkan segala macam benda yang masuk ke dalamnya dengan cepat.

Tidak heran, Kawah Ijen menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin menyaksikan keindahan alam yang eksotis dan menantang. Setiap tahunnya, Kawah Ijen dikunjungi oleh puluhan bahkan ratusan ribu orang.

Namun, tahun ini, wisatawan harus bersabar menunggu untuk bisa kembali ke Kawah Ijen. Pasalnya, penutupan sementara ini tidak ditentukan batas waktunya. Hal ini disampaikan oleh Ketua BBKSDA Jatim, Nur Patria Kurniawan, melalui surat edaran yang dikeluarkan pada 2 Januari 2024.

“Dalam rangka evaluasi kegiatan kunjungan wisata alam selama tahun 2023 dan persiapan untuk kegiatan kunjungan wisata alam tahun 2024, maka dilakukan penutupan sementara kegiatan kunjungan wisata di Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen mulai tanggal 3 Januari 2024 sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” demikian isi surat tersebut.

Penutupan ini berlaku untuk seluruh kawasan TWA Kawah Ijen yang terletak di Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi. Selama penutupan, tidak ada aktivitas wisata yang diperbolehkan di kawasan tersebut, termasuk pendakian, camping, dan fotografi.

Penutupan ini tentu saja berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar, terutama para penambang belerang, pemandu wisata, dan pengusaha jasa transportasi. Mereka harus mencari sumber penghasilan lain selama Kawah Ijen ditutup.

Salah satu penambang belerang, Sutrisno, mengatakan bahwa ia harus beralih profesi menjadi buruh tani selama Kawah Ijen ditutup. Ia mengaku pendapatannya menurun drastis dibandingkan saat ia bekerja sebagai penambang belerang.

“Kalau jadi penambang belerang, sehari bisa dapat Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu. Tapi kalau jadi buruh tani, cuma dapat Rp 50 ribu sehari. Ya mau gimana lagi, daripada nganggur,” ujar Sutrisno.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, Yanuar Bramuda, mengatakan bahwa pihaknya menghormati keputusan BBKSDA Jatim untuk menutup sementara Kawah Ijen. Ia berharap penutupan ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan kawasan wisata tersebut.

“Kami menghargai kebijakan BBKSDA Jatim sebagai pengelola Kawah Ijen. Kami berharap penutupan ini bisa menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan perbaikan fasilitas di Kawah Ijen, sehingga nantinya bisa memberikan pelayanan yang lebih baik dan aman bagi wisatawan,” kata Yanuar.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat dan wisatawan untuk mematuhi aturan penutupan ini dan tidak mencoba masuk ke Kawah Ijen secara ilegal. Ia mengingatkan bahwa Kawah Ijen merupakan kawasan konservasi yang harus dijaga dan dilestarikan.

“Kami mohon kerja sama dari semua pihak untuk tidak memaksakan diri masuk ke Kawah Ijen selama penutupan. Kawah Ijen adalah aset alam yang harus kita lindungi bersama. Kami berharap Kawah Ijen bisa segera dibuka kembali dan bisa dinikmati oleh semua orang,” ujarnya.

Meski Kawah Ijen ditutup, Banyuwangi masih memiliki banyak destinasi wisata lain yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Mulai dari pantai, air terjun, hutan, hingga taman nasional. Banyuwangi juga terkenal dengan budaya dan kuliner yang khas dan menarik.

Jadi, jangan khawatir, Banyuwangi tetap menanti kedatangan Anda. Kawah Ijen juga pasti akan kembali menyala dengan api birunya. Yang penting, tetap patuhi protokol kesehatan dan jaga kebersihan lingkungan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article