jfid – Tusuk gigi goreng adalah salah satu tren makanan yang sedang viral di media sosial, terutama di kalangan kreator konten dari Korea Selatan. Namun, tren ini ternyata berbahaya bagi kesehatan dan tidak disarankan untuk dicoba.
Apa itu tusuk gigi goreng?
Tusuk gigi goreng adalah tusuk gigi yang terbuat dari tepung kanji, yang dicampur dengan sorbitol, gula alkohol manis yang ditemukan secara alami dalam berbagai buah-buahan, dan pewarna makanan.
Tusuk gigi ini dimasukkan ke dalam minyak panas hingga mengembang dan berubah bentuk menyerupai kentang goreng keriting. Lalu, ditambahkan bumbu seperti keju atau bubuk pedas sebelum dimakan.
Mengapa tren ini berbahaya?
Tren ini berbahaya karena tusuk gigi goreng bukanlah produk untuk dikonsumsi. Keamanannya sebagai makanan belum diverifikasi oleh otoritas terkait. Tusuk gigi goreng dapat menyebabkan gangguan pencernaan, iritasi lambung, dan bahkan kerusakan gigi. Selain itu, minyak panas yang digunakan untuk menggoreng tusuk gigi dapat menyebabkan luka bakar jika tidak hati-hati.
Bagaimana tanggapan otoritas?
Kementerian Pangan Korea Selatan telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk tidak makan tusuk gigi goreng. Mereka juga mengimbau para kreator konten untuk tidak mempromosikan tren ini di media sosial. “Ini bukan produk untuk dikonsumsi.
Tolong jangan makan (tusuk gigi),” kata Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan dalam sebuah postingan di platform media sosial X.
Apa tujuan tusuk gigi goreng?
Tusuk gigi goreng sebenarnya adalah tusuk gigi yang sering digunakan di restoran-restoran di Korea Selatan, untuk mengambil makanan kecil. Tusuk gigi ini terbuat dari bahan-bahan yang ramah lingkungan dan dapat terurai secara hayati.
Tusuk gigi ini juga diberi warna hijau yang terbuat dari ubi jalar atau tepung jagung. Tusuk gigi ini tidak dimaksudkan untuk dimakan, melainkan untuk memudahkan pengambilan makanan.
Tusuk gigi goreng adalah tren makanan yang viral di media sosial, namun berbahaya bagi kesehatan. Tusuk gigi goreng bukanlah produk untuk dikonsumsi, melainkan tusuk gigi yang digunakan untuk mengambil makanan kecil.
Kementerian Pangan Korea Selatan telah mengeluarkan peringatan untuk tidak makan tusuk gigi goreng dan mengimbau para kreator konten untuk tidak mempromosikan tren ini.
