Todd Matshikiza: Sang Legenda Jazz yang Terlupakan

Rasyiqi
By Rasyiqi
6 Min Read
Google Doodle celebrates South African jazz pianist, composer and journalist Todd Matshikiza, this Doodle commemorates his commissioned cantata 'Uxolo' which was played on this day.

jfid – Todd Matshikiza adalah salah satu tokoh jazz Afrika Selatan yang paling berpengaruh di abad ke-20. Namun, kisah hidup dan karya-karyanya tidak banyak diketahui oleh generasi sekarang. Padahal, ia adalah seorang pianis, komposer, dan jurnalis yang memiliki bakat dan semangat luar biasa.

Dari Keluarga Musikal ke Dunia Jazz

Todd Tozama Matshikiza lahir pada tahun 1921 di Queenstown, Afrika Selatan. Ia berasal dari keluarga musikal. Ayahnya adalah seorang guru musik dan ibunya adalah seorang penyanyi gereja. Todd belajar piano sejak usia muda dan menunjukkan kemampuan yang menakjubkan. Ia lulus dari St Peter’s College di Rosettenville, Johannesburg, dan mendapatkan diploma musik dan diploma mengajar. Ia kemudian mengajar bahasa Inggris dan matematika di Alice sampai tahun 1947. Selama itu, ia menciptakan lagu-lagu dan karya-karya koral, salah satunya adalah “Hamba Kahle”, yang kini menjadi salah satu lagu standar Afrika Selatan.

Todd pindah ke Johannesburg pada tahun 1947 dan menikah pada tahun 1950. Ia sempat mengajar dan membuka Todd Matshikiza School of Music, sebuah sekolah musik swasta, di mana ia mengajar piano1. Namun, minat utamanya adalah jazz.

Karena tidak mendapat penghasilan tetap dari musik, ia bekerja di sebuah toko buku dan kemudian sebagai salesman. Dari tahun 1949 hingga 1954, Todd menjadi anggota komite Syndicate of African Artists, sebuah kelompok yang bertujuan untuk mempromosikan musik di kota-kota dengan mengundang artis-artis berkunjung ke sana.

Pada tahun 1952, Todd diminta untuk bergabung dengan majalah Drum dan menjadi salah satu penulis pertama, bersama dengan jurnalis investigatif Henry Nxumalo.

Ia menulis kolom jazz yang membahas tentang adegan jazz di kota-kota, terutama di Sophiatown, di mana ia mengomentari para musisi seperti Kippie Moeketsi dan Hugh Masekela, yang keduanya bermain untuk The Jazz Epistles.

Todd juga menulis tentang kehidupan kota di kolom reguler “With the lid off”. Ia kemudian bekerja untuk Golden City Post.

Cintanya terhadap musik klasik mendorongnya untuk menciptakan karya koral Makhaliphile pada tahun 1953, yang ia dedikasikan untuk Trevor Huddleston. Ini adalah kombinasi dari tema-tema klasik, jazz, dan tradisional1.

King Kong: Karya Fenomenal yang Mengubah Sejarah

Pada tahun 1958, Todd menciptakan musik dan berkontribusi dalam lirik untuk musikal King Kong, yang memiliki pemeran kulit hitam semua. Menggambarkan kehidupan dan masa seorang petinju berat, Ezekiel Dlamini, yang dikenal sebagai King Kong, musikal ini menjadi hit pada tahun 1959 dan dipentaskan di West End London pada tahun 1961.

King Kong meluncurkan karier internasional Miriam Makeba, yang memerankan ratu shebeen Back of the Moon, sebuah shebeen yang ada di Sophiatown pada saat itu

Frustrasi dengan apartheid, Todd pindah ke Inggris pada tahun 1960. Namun, ia merasa sangat sulit untuk menembus dunia musik Inggris. Kadang-kadang ia bermain jazz di klub-klub malam. Ia menjadi pekerja lepas untuk berbagai publikasi dan menulis kolom reguler untuk Drum berjudul “Todd in London”.

Merindukan Afrika, Todd pindah ke Zambia pada tahun 1964, di mana ia bekerja untuk Zambian Broadcasting Corporation. Lagi-lagi, ia merasa terkekang secara musikal dan menerima posisi sebagai arsiparis musik untuk Zambian Information Service.

Dalam kapasitas ini ia bepergian secara luas, membangun koleksi arsip. Todd tetap frustrasi karena tidak dapat kembali ke Afrika Selatan di mana ia telah dilarang oleh pemerintah Afrika Selatan. Ia meninggal pada tahun 1968

Warisan yang Terus Hidup

Todd Matshikiza meninggalkan warisan yang kaya dan beragam dalam bidang musik, sastra, dan jurnalisme. Ia adalah salah satu pelopor jazz Afrika Selatan yang menggabungkan unsur-unsur klasik, tradisional, dan modern.

Ia juga adalah salah satu penulis yang paling berbakat dan berani di era Drum, yang menyoroti kehidupan, budaya, dan perjuangan rakyat Afrika Selatan. Ia juga adalah seorang ayah yang mencintai keluarganya dan berusaha memberikan yang terbaik untuk mereka.

Anaknya, John Matshikiza, adalah seorang aktor di televisi dan film. John meninggal pada 15 September 2008 di Johannesburg, berusia 54 tahun. Cucunya, Lindiwe Matshikiza, juga adalah seorang aktris, penulis, dan sutradara yang telah tampil di beberapa film dan panggung. Ia juga terlibat dalam proyek-proyek seni dan sosial di Afrika Selatan dan di luar negeri.

Todd Matshikiza mungkin tidak sepopuler nama-nama lain dalam sejarah jazz Afrika Selatan, tetapi ia pantas mendapat penghargaan dan penghormatan yang tinggi. Ia adalah seorang legenda yang terlupakan, tetapi karyanya terus hidup dan menginspirasi generasi berikutnya.

Ia adalah seorang jenius yang tidak pernah menyerah pada mimpinya. Ia adalah seorang pahlawan yang tidak pernah melupakan tanah airnya. Ia adalah Todd Matshikiza, sang legenda jazz yang terlupakan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article