Ad image

Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia, Indonesia Masuk Daftar?

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
4 Min Read
Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia, Indonesia Masuk Daftar?
Negara dengan Janda Terbanyak di Dunia, Indonesia Masuk Daftar?
- Advertisement -

jfid – Pernikahan, sebuah janji suci yang seringkali menjadi landasan kebahagiaan, namun, kenyataannya tidak semua perjalanan rumah tangga berakhir indah.

Pada kenyataannya, perceraian telah menjadi salah satu jalan yang banyak dihadapi, membawa konsekuensi besar terutama bagi para perempuan yang menjadi janda.

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ada sekitar 258 juta janda di seluruh dunia, dengan sekitar 10 persen dari mereka hidup dalam kondisi kemiskinan.

Lonjakan jumlah ini sejalan dengan berbagai perubahan sosial, termasuk perang, bencana alam, dan pandemi global.

Namun, perhatian khusus kini tertuju pada daftar negara yang memiliki jumlah janda terbanyak. Berdasarkan penelitian The Loomba Foundation, India berhasil meraih posisi puncak dengan 46,4 juta janda pada tahun 2015.

Di belakangnya, China dengan 44,6 juta janda, disusul oleh Amerika Serikat dengan 14,6 juta, dan Indonesia dengan 9,4 juta janda.

India: 46,4 Juta Janda

India, negara dengan populasi janda terbanyak, menghadapi masalah serius terkait stigma sosial, kekerasan, dan ketidakadilan.

Faktor utama di balik angka ini adalah perbedaan usia suami-istri yang besar, menyebabkan banyak suami meninggal lebih dulu.

Lebih lanjut, banyak janda di India terjebak dalam lingkaran kemiskinan, kehilangan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak.

Tidak hanya itu, mereka juga harus bertahan dengan aturan sosial yang keras, termasuk larangan untuk menikah lagi dan aturan-aturan lain yang membatasi kehidupan mereka.

China: 44,6 Juta Janda

Kebijakan satu anak yang diterapkan di China dari 1979 hingga 2015 menjadi salah satu faktor besar di balik jumlah janda yang tinggi. Kebijakan tersebut menyebabkan ketidakseimbangan gender, dengan jumlah laki-laki yang lebih banyak daripada perempuan. Hal ini menyulitkan banyak perempuan untuk menikah atau memilih pasangan hidup.

Di samping masalah ketidakseimbangan gender, banyak janda di China juga menghadapi tantangan ekonomi, sosial, dan psikologis yang serius.

Mereka sering merasa terpinggirkan dan kesepian, dengan minimnya dukungan baik dari keluarga maupun pemerintah.

Amerika Serikat: 14,6 Juta Janda

Amerika Serikat, dengan 14,6 juta janda pada tahun 2015, menunjukkan tingkat perceraian yang tinggi dan juga masalah ekonomi yang dihadapi oleh banyak janda.

Perceraian yang tinggi dan pernikahan usia muda menjadi faktor utama di balik angka ini.

Banyak janda di Amerika Serikat merasa terpinggirkan dan kesulitan mendapatkan dukungan ekonomi, bahkan dari pemerintah, karena sistem jaminan sosial yang belum sepenuhnya kuat.

Indonesia: 9,4 Juta Janda

Indonesia, dengan 9,4 juta janda pada tahun yang sama, menghadapi tantangan serupa dengan negara-negara lainnya.

Tingginya angka perceraian dan pernikahan dini menjadi penyebab utama, diikuti oleh masalah ekonomi yang dihadapi oleh banyak janda.

Banyak janda di Indonesia juga merasa terpinggirkan, kesepian, dan mengalami kesulitan mendapatkan bantuan baik dari keluarga maupun pemerintah.

Kesimpulannya, meskipun negara-negara berbeda, kenyataan janda di seluruh dunia seringkali memiliki pola yang mirip: stigma sosial, kesulitan ekonomi, dan kesepian.

Diperlukan upaya bersama baik dari masyarakat maupun pemerintah untuk mengurangi dampak negatif yang dialami oleh para janda di berbagai belahan dunia.

- Advertisement -
Share This Article