jfid – Dalam acara Art Exhibition Clop’s yang diadakan kelompok perupa Sumenep bertempat di hotel Suramadu. Dengan mengusung tema “Masa Kejayaan 754 Kabupaten Sumenep”. Terpajang beberapa karya seni rupa yang dipamerkan oleh para seniman Sumenep.
Yang menjadi perhatian publik dan mengejutkan, lukisan Bupati Sumenep Achmad Fauzi dilelang oleh pelukisnya (M Agus Purnomo) dan laku terjual lebih mahal dari lukisan Sultan Abdurrahman atau Raden Abdurrahman Aryo Tirtodiningrat Pangeran Notonegoro, Pakunataningrat I, atau Sultan Notokusumo II. Sultan yang memerintah Kerajaan Sumenep pada tahun 1811-1854.
Lukisan Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan lukisan Sultan Abdurrahman, keduanya adalah karya M. Agus Purnomo. Agus (sapaan akrab M Agus Purnomo, red) membenarkan saat dihubungi jurnalfaktual.id, jika karya lukis yang objeknya Bupati Achmad Fauzi dan Sultan Abdurrahman telah laku terjual di acara Art Exhibition Clop’s. Sabtu (21/1/2023).
Lukisan Bupati Sumenep Achmad Fauzi, dilelang dan terjual dengan nilai 5.000.000 (Lima juta rupiah) dengan pemenang lelang direktur RSUD Dr. H. Moh Anwar. dr Erlyati. Sedangkan lukisan Sultan Abdurrahman dibeli langsung oleh Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah yang nilai jualnya 2.500.000 (Dua juta lima ratus ribu rupiah).
M Agus Purnomo membenarkan jika kedua karyanya laku terjual di acara Art Exhibition Clop’s.
“Ini adalah wujud penghargaan bagi seniman rupa Sumenep. Dengan bukti nyata, karya-karya putra daerah bisa terjual,” tukasnya.
Dilain hal, Faidi Ansori kurator seni rupa Alumnus Universitas Trunojoyo Madura, menyampaikan pandangan berbeda mengenai karya M Agus Purnomo. Faidi Ansori menyebut, jika karya-karya M Agus Purnomo terlalu murah nilai jualnya dibandingkan kwalitas karyanya.
“Imajinasi Agus sangat disipliner, ia sangat teliti menuangkan cat dalam kanvas. Dan jika saya bandingkan, lukisan Bupati Achmad Fauzi dan Sultan Abdurrahman sama-sama memiliki unsur realisme tinggi. Jika lukisan Sultan Abdurrahman memiliki nilai sakralitas dan lukisan Bupati Achmad Fauzi memiliki nilai kewibawaan. Seharusnya lukisan itu terjual lebih dari 50 juta,” tukas Faidi Ansori.