Menguji Keampuhan Keris Achmad Fauzi di Pilgub Jatim

Deni Puja Pranata
4 Min Read

jfid – Mistisisme dan Politik adalah satu kesatuan yang diyakini dalam masyarakat Jawa dan Madura kuno. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang mapan, sama sekali tidak men disrupsi kepercayaan serta keyakinan akan magic. Sebagaimana orang-orang yang mempercayai akan keampuhan sebuah benda pusaka Keris yang dimiliki seseorang.

Konon, Prabu Jayakatwang sebelum turun tahta setelah menumbangkan Kediri. Sang Istri Turuk Bali putri Suminingrat melihat, jika wahyu keprabon pergi dari istana nya dengan sinar terang yang berada tepat di benda pusaka Keraton Gelang-gelang.

Pada dasarnya wahyu keprabon merupakan legitimasi supranatural dimana orang yang memiliki atau mendapatkan dipandang sebagai sosok yang mengantongi restu ilahi untuk menjadi pemimpin.

Keris dan benda pusaka dalam sebuah pakem memiliki klaster dari sang empunya. Semisal, untuk kewibawaan, kepemimpinan, atau jalan tepat mendapatkan rezeki (kerejekian).

Achmad Fauzi, Bupati Sumenep yang namanya disebut sebagai kuda hitam di Pilgub Jatim 2024 adalah sosok yang mengoleksi benda pusaka keris. Sedikitnya, ratusan keris ada di kediaman desa Torbang, kecamatan Batuan, Sumenep, Madura.

Dari keterangan Iik Guno Sasmito, seorang perawat ratusan keris milik Achmad Fauzi, menjelaskan. Jika Keris yang ada, jauh sebelum Achmad Fauzi menjabat sebagai Wakil Bupati maupun Bupati Sumenep.

“Keris bapak ratusan, itu pemberian langsung dari para guru-gurunya. Rata-rata Jenengan Dhelem (Penciptaan Pusaka yang langsung diminta raja Sumenep dari Empu, red). Pak Fauzi menyukai pamor jungjung derajat dan pamor kulit semangka, ” terang Iik Guno Sasmito, saat ditemui di Asta Tinggi (29/5/2023).

Misteri keris pusaka Achmad Fauzi, juga disebut oleh Iik Guno Sasmito. Jika dari ratusan pusaka yang dimilikinya, hanya satu pusaka yang tak diperlihatkan atau tidak boleh dirawat oleh Iik.

“Dari ratusan Keris, ada satu yang dimiliki bapak (Achmad Fauzi, red) yang tidak boleh dilihat. Sayapun tidak diperbolehkan untuk merawat,” terang Iik Guno Sasmito.

Gus Mang, Kepala Asta Tinggi Sumenep yang dipercaya masyarakat memiliki kemampuan menilai benda pusaka baik dari estetika pamor, besi, bentuk, maupun magic. Mengagumi pusaka yang memiliki julukan Bukabu.

“Pusaka Bukabu yang dimiliki Achmad Fauzi era Sultan Agung Mataram. Pusaka Bukabu dimiliki oleh kepala desa Bukabu sejak turun temurun. Kini pusaka itu diampuh bupati, ” cerita Gus Mang.

Identifikasi redaksi jurnalfaktual.id, saat Achmad Fauzi ceramah budaya di acara pecinta Pusaka Keris Sumenep, ia mengatakan dengan tegas ‘Keris Sumenep berbeda dengan keris-keris yang ada di luar sana” ucapan itu diulang berkali-kali, seperti meyakinkan audiens jika keris Sumenep memiliki kesaktian.

jurnalfaktual mencoba menanyakan langsung, dari berbagai Keris yang dimiliki Achmad Fauzi.   Dengan mengajukan pertanyaan singkat.

Dari banyak Keris yang dimiliki bapak, keris apa yang paling disukai bapak?. “Itu rahasia, ” ujar Achmad Fauzi.

Tentu, untuk maju di Pilgub Jatim tidak cukup hanya bermodalkan keris. Modal sejarah, juga penting untuk dikaji. Bagaimana PDIP yang kala itu mengusung Said Abdullah di Pilgub 2013 sebagai calon wakil gubernur Jatim yang tidak lain adalah paman Achmad Fauzi, harus pasrah dengan perolehan suara peringkat ke tiga dari empat pasangan calon.

Basis pemilih yang sama antara Said Abdullah dengan Achmad Fauzi adalah pekerjaan rumah bagi Partai berlambang banteng itu.

Kedua, kita lihat Pilgub 2018. Bagaimana Puti Guntur Soekarno harus tumbang dari pasangan Khofifah Indar Parawansa – Emil Dardak.

Artinya, Achmad Fauzi jika mewakili PDI-P di Pilgub Jatim, harus bekerja keras untuk mematahkan sejarah, jika PDIP tidak pernah menang di Pilgub Jatim.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article