jfid – Gal Gadot, aktris asal Israel yang terkenal sebagai Wonder Woman, kini menjadi bintang film yang paling kontroversial.
Pasalnya, ia terlibat dalam produksi film propaganda Israel yang berjudul “Bearing Witness to the October 7 Massacre”. F
ilm ini mengklaim sebagai dokumentasi serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan lebih dari 1.000 warga sipil dan 350 tentara Israel.
Namun, film ini menuai banyak kecaman dan kritik dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar Israel. Banyak yang menilai film ini sebagai upaya Israel untuk memutarbalikkan fakta dan menutupi kekejaman yang mereka lakukan terhadap rakyat Palestina.
Film ini juga dianggap sebagai bentuk eksploitasi atas penderitaan korban dan pelanggaran hak asasi manusia.
Film ini diproduksi oleh unit juru bicara IDF, tentara Israel, dengan menggunakan rekaman-rekaman dari kamera tubuh para militan Hamas yang melakukan serangan.
Film ini berdurasi 47 menit dan berisi adegan-adegan yang sangat mengerikan, seperti pembunuhan, pemenggalan, pembakaran, penyiksaan, dan penculikan.
Film ini tidak ditayangkan secara umum, melainkan hanya diadakan pemutaran tertutup untuk para jurnalis, diplomat, dan eksekutif Hollywood.
Salah satu pemutaran film ini dilakukan di Museum Toleransi di Los Angeles pada 8 November 2023. Namun, acara ini tidak berjalan lancar. Banyak pengunjuk rasa yang datang untuk mengecam film ini dan menuntut agar dihentikan.
Mereka membawa spanduk-spanduk bertuliskan “Stop Killing Palestinians”, “Boycott Israel”, dan “Gal Gadot is a War Criminal”. Mereka juga bersorak-sorak dan bersiul untuk mengganggu jalannya pemutaran film.
Yang lebih mengejutkan lagi, Gal Gadot sendiri tidak hadir dalam acara tersebut. Padahal, ia adalah bintang utama film ini dan dikabarkan sebagai salah satu inisiator pembuatan film ini.
Menurut beberapa sumber, Gal Gadot tidak mau hadir karena khawatir dengan keselamatannya. Ia juga merasa malu dan takut karena film ini mendapat banyak penolakan dan protes.
Gal Gadot sebelumnya juga sempat mendapat kecaman dari netizen karena mengunggah sebuah pesan di media sosial yang menyatakan dukungannya terhadap Israel dan mengutuk Hamas.
Banyak yang mengecam sikapnya sebagai tidak peka dan tidak adil. Beberapa selebriti dan aktivis juga mengecam Gal Gadot, seperti Mark Ruffalo, Bella Hadid, Roger Waters, dan John Cusack.
Film “Bearing Witness” juga mendapat kritik dari beberapa pakar dan aktivis yang menilai film ini sebagai propaganda yang tidak berdasar dan tidak etis.
Mereka menunjukkan beberapa kejanggalan dan kebohongan yang ada di dalam film ini, seperti:
- Film ini dibuat dalam waktu yang sangat singkat, hanya sebulan setelah serangan terjadi. Padahal, proses produksi film biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa film ini sudah direncanakan sebelumnya oleh Israel untuk memicu perang dengan Hamas.
- Film ini menggunakan rekaman-rekaman dari kamera tubuh para militan Hamas yang kualitasnya sangat bagus dan rapi. Hal ini mencurigakan karena sulit dipercaya bahwa Hamas memiliki peralatan canggih seperti itu. Ada kemungkinan bahwa rekaman-rekaman itu adalah hasil settingan atau manipulasi dari pihak Israel.
- Film ini tidak menunjukkan konteks dan latar belakang yang menyebabkan serangan Hamas terjadi. Film ini hanya menampilkan adegan kekerasan yang dilakukan oleh Hamas tanpa menjelaskan alasan dan motif mereka. Film ini juga tidak menampilkan adegan kekerasan yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina, seperti pemboman, penembakan, penangkapan, dan pengusiran.
- Film ini melanggar hak asasi manusia dan norma-norma kemanusiaan dengan mengeksploitasi penderitaan korban dan menampilkan adegan-adegan yang sangat brutal tanpa sensor. Film ini juga melanggar etika jurnalistik dengan tidak memberikan informasi yang akurat, seimbang, dan objektif. Film ini hanya bertujuan untuk mempengaruhi opini publik dan mendapatkan simpati untuk Israel.
Film “Bearing Witness” bukanlah film dokumenter yang jujur dan profesional, melainkan film propaganda yang berbahaya dan menyesatkan.
Film ini gagal menarik simpati dan dukungan untuk Israel, malah menimbulkan kemarahan dan kebencian. Film ini juga menodai nama dan karier Gal Gadot sebagai aktris yang seharusnya menjadi duta perdamaian dan keadilan.
Film ini adalah bukti bahwa Israel tidak memiliki rasa kemanusiaan dan tidak menghormati hak-hak rakyat Palestina.