Dari Kudeta Militer hingga Pembantaian Massal: Kisah Kekejaman Yahya Jammeh Diktator Gambia

ZAJ
By ZAJ
5 Min Read
Dari Kudeta Militer hingga Pembantaian Massal: Kisah Kekejaman Yahya Jammeh Diktator Gambia
Dari Kudeta Militer hingga Pembantaian Massal: Kisah Kekejaman Yahya Jammeh Diktator Gambia

Salah satu kesaksian yang menggemparkan adalah dari Fatou “Toufah” Jallow, seorang mantan ratu kecantikan Gambia yang mengaku diperkosa oleh Jammeh pada tahun 2015, ketika ia masih berusia 18 tahun.

Ia mengatakan bahwa Jammeh memaksanya untuk minum ramuan, memukulinya, dan memperkosanya di istananya. Ia berhasil melarikan diri ke Senegal, dan kemudian ke Kanada, di mana ia mendapat suaka.

Jallow adalah salah satu dari tiga perempuan yang mengajukan gugatan hukum terhadap Jammeh di Amerika Serikat, dengan tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan penyiksaan.

Mereka menuntut agar Jammeh diadili dan dihukum atas kekejaman yang ia lakukan terhadap mereka dan banyak perempuan lainnya di Gambia.

Jammeh sendiri masih hidup berkecukupan di Ekuatorial Guinea, sebuah negara yang dikenal sebagai salah satu rezim paling otoriter dan tertutup di dunia.

Ia masih memiliki pengikut setia di Gambia, yang menganggapnya sebagai pemimpin yang membela kepentingan rakyat dan agama Islam. Ia juga masih bercita-cita untuk kembali ke negaranya dan merebut kembali kekuasaan.

Namun, harapan Jammeh tampaknya semakin sulit terwujud, karena pemerintahan Barrow berusaha untuk mereformasi dan membangun kembali Gambia yang hancur akibat kezaliman Jammeh.

Barrow juga berjanji untuk mengadili Jammeh dan para anteknya atas segala kejahatan yang mereka lakukan, dan memberikan keadilan dan rekonsiliasi bagi korban-korban mereka.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article