Dari Dibully Hingga Jadi Disney Princess dan CEO Whizzup, Ini Kisah Inspiratif Chilla Kiana

ZAJ
By ZAJ
5 Min Read
Dari Dibully Hingga Jadi Disney Princess dan CEO Whizzup, Ini Kisah Inspiratif Chilla Kiana
Dari Dibully Hingga Jadi Disney Princess dan CEO Whizzup, Ini Kisah Inspiratif Chilla Kiana

jfid – Jakarta – Chilla Kiana mungkin tidak asing bagi para penggemar film animasi Disney. Gadis berusia 28 tahun ini adalah penyanyi yang dipercaya oleh The Walt Disney Company untuk membawakan lagu-lagu tema dari berbagai film dan serial Disney, seperti Frozen, Mulan, Rapunzel, Cinderella, dan Elena of Avalor.

Bahkan, ia juga menjadi pengisi suara karakter Princess Elena dan Maika Chōno di serial animasi Disney.

Namun, siapa sangka, di balik prestasinya sebagai Disney Princess, Chilla Kiana memiliki perjuangan yang tidak mudah. Ia sempat mengalami bullying, depresi, dan keraguan dari orang-orang sekitarnya.

Bagaimana ia bisa bangkit dan meraih mimpinya? Berikut adalah kisah inspiratif Chilla Kiana yang berhasil kami rangkum.

Menyukai Musik Sejak Kecil

Chilla Kiana lahir di Surabaya pada 30 September 1995. Ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Sejak kecil, ia sudah menyukai musik dan mulai belajar piano di usia 4 tahun.

Ia juga gemar menulis lagu dengan pianonya dan mengunggahnya di YouTube.

Salah satu lagu ciptaannya yang pertama adalah My Indonesia, yang ia tulis saat berusia 13 tahun.

Lagu ini bercerita tentang keindahan dan kekayaan Indonesia dalam dua bahasa, yaitu Indonesia dan Inggris. Lagu ini juga menjadi salah satu karya yang membuat Disney tertarik padanya.

Mendapat Kontrak dari Disney

Karier bermusik Chilla Kiana secara profesional dimulai saat ia berusia 16 tahun. Saat itu, ibunya menerima email dari The Walt Disney Company yang mengatakan bahwa Chilla terpilih untuk mewakili Indonesia untuk menyanyikan lagu-lagu Disney.

Chilla Kiana mengaku tidak menyangka mendapat kesempatan tersebut. Ia pun langsung menerima tawaran itu dan mulai bekerja sama dengan Disney sejak tahun 2014.

Sejak saat itu, ia membawakan lagu-lagu tema dari berbagai film dan serial Disney, seperti The Glow, Let It Go, Reflection, When Will My Life Begin, A Dream Is A Wish Your Heart Makes, dan Starting Now.

Ia juga menjadi pengisi suara karakter Princess Elena di serial Elena of Avalor dan Maika Chōno di serial Aikatsu Friends!. Ia mengaku senang bisa menjadi bagian dari Disney dan menyebarkan pesan positif melalui lagu-lagu dan karakter yang ia bawakan.

Menghadapi Bullying dan Keraguan

Meski bekerja sama dengan Disney adalah kebahagiaan dan kebanggaan bagi Chilla Kiana, ia juga sempat mengalami masa-masa sulit.

Ia mengaku pernah dibully karena memiliki selera musik yang berbeda dengan anak-anak seusianya. Ia juga merasa tertekan karena ada orang-orang yang tidak percaya kenapa ia yang dipilih oleh Disney.

Ia pun sempat mengalami depresi dan merasa tidak berharga. Namun, ia tidak menyerah dan terus berusaha untuk melakukan yang terbaik.

Ia juga mendapat dukungan dari keluarga, teman, dan fans yang selalu memberinya semangat. Ia belajar untuk mencintai dirinya sendiri dan percaya pada kemampuannya.

Menjadi CEO Perusahaan Teknologi

Selain berkarier sebagai penyanyi, Chilla Kiana juga memiliki bisnis di bidang teknologi. Ia adalah CEO dari Whizzup, sebuah perusahaan digital marketing and creative agency yang menyediakan berbagai layanan, seperti social media management, website development, video production, dan lain-lain.

Chilla Kiana mengatakan bahwa ia memang suka dengan dunia teknologi dan bisnis sejak kecil. Ia juga mengaku terinspirasi dari keluarganya yang merupakan pebisnis. Ia ingin membantu bisnis-bisnis di Indonesia untuk berkembang melalui teknologi.

Untuk bisa menjalankan dua peran sekaligus, yaitu sebagai penyanyi dan CEO, Chilla Kiana harus pintar-pintar membagi waktu dan prioritas.

Ia mengatakan bahwa ia tidak pernah merasa lelah atau bosan, karena ia menjalani semua pekerjaannya dengan senang hati. Ia juga selalu berusaha untuk belajar dan berkembang.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article