Cara Membiasakan Anak Untuk Mudah Terbangun di Pagi Hari!

Lukman Sanjaya By Lukman Sanjaya
5 Min Read
- Advertisement -

jfid – Bangun pagi adalah kebiasaan yang baik untuk kesehatan dan produktivitas.

Namun, tidak semua anak mudah bangun pagi, apalagi jika harus berangkat sekolah atau mengikuti kegiatan lainnya.

Ada saja alasan yang mereka berikan untuk tetap bermalas-malasan di tempat tidur, seperti mengantuk, lelah, atau tidak suka dengan jadwal yang ada.

Hal ini tentu bisa menimbulkan drama di pagi hari, yang bisa membuat suasana hati Anda dan anak menjadi buruk.

Ad image

Lalu, bagaimana cara membiasakan anak bangun pagi tanpa perlu drama? Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda coba!

Tetapkan waktu tidur dan bangun yang konsisten.

Anak-anak membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Jika anak kurang tidur, mereka akan sulit bangun pagi karena merasa kurang istirahat.

Oleh karena itu, Anda perlu menetapkan waktu tidur dan bangun yang konsisten untuk anak, sesuai dengan usia dan kebutuhan mereka.

Misalnya, anak usia 3-5 tahun membutuhkan waktu tidur sekitar 10-13 jam per hari, sedangkan anak usia 6-12 tahun membutuhkan waktu tidur sekitar 9-12 jam per hari.

Anda bisa mengatur agar anak tidur lebih awal di malam hari, sehingga mereka bisa bangun lebih segar di pagi hari.

Buat rutinitas sebelum tidur yang menyenangkan

Rutinitas sebelum tidur adalah aktivitas yang dilakukan sebelum anak masuk ke tempat tidur, yang bertujuan untuk membantu mereka rileks dan siap tidur.

Rutinitas ini bisa berupa mandi, menggosok gigi, membaca buku, mendengarkan cerita, berdoa, atau hal lain yang disukai anak.

Rutinitas sebelum tidur yang menyenangkan bisa membuat anak merasa nyaman dan tenang, sehingga mereka bisa tidur lebih cepat dan lebih nyenyak.

Selain itu, rutinitas sebelum tidur juga bisa menjadi waktu berkualitas antara Anda dan anak, yang bisa meningkatkan ikatan emosional Anda berdua.

Hindari penggunaan gadget sebelum tidur

Gadget seperti ponsel, tablet, laptop, atau televisi bisa mengganggu kualitas tidur anak, karena mengeluarkan cahaya biru yang bisa menekan hormon melatonin, yang berfungsi untuk mengatur siklus tidur.

Selain itu, gadget juga bisa menstimulasi otak anak dengan informasi atau hiburan yang berlebihan, yang bisa membuat mereka sulit tidur atau bermimpi buruk.

Oleh karena itu, Anda perlu menghindari penggunaan gadget sebelum tidur, baik untuk Anda maupun anak.

Anda bisa mengganti gadget dengan aktivitas lain yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku, bermain puzzle, atau bermain musik.

Beri insentif atau reward untuk anak yang bangun pagi.

Anak-anak cenderung lebih termotivasi untuk melakukan sesuatu jika ada insentif atau reward yang menarik bagi mereka.

Anda bisa memberi insentif atau reward untuk anak yang bangun pagi, seperti memberi pujian, pelukan, ciuman, atau hadiah kecil.

Insentif atau reward ini bisa membuat anak merasa senang dan bangga, sehingga mereka akan lebih bersemangat untuk bangun pagi.

Namun, Anda juga perlu menyeimbangkan antara memberi insentif atau reward dengan memberi konsekuensi atau hukuman untuk anak yang tidak bangun pagi, seperti memberi teguran, mengurangi waktu bermain, atau mengambil gadget mereka.

Konsekuensi atau hukuman ini bisa membuat anak merasa tidak enak dan bertanggung jawab, sehingga mereka akan lebih disiplin untuk bangun pagi.

Jadikan bangun pagi sebagai kegiatan yang menyenangkan.

Anak-anak akan lebih mudah bangun pagi jika ada sesuatu yang menarik atau menyenangkan yang menanti mereka.

Anda bisa menjadikan bangun pagi sebagai kegiatan yang menyenangkan, seperti memasak sarapan favorit anak, memutar lagu yang ceria, bermain dengan hewan peliharaan, atau melakukan olahraga ringan bersama.

Kegiatan yang menyenangkan ini bisa membuat anak merasa bahagia dan berenergi, sehingga mereka tidak akan merasa malas atau bosan untuk bangun pagi.

Itulah beberapa tips yang bisa Anda coba untuk membiasakan anak bangun pagi tanpa perlu drama.

Semoga bermanfaat.

- Advertisement -
Share This Article