Ahmad Dhani Dewa 19 dari Musisi Idealis ke Musik Politik

Saiful Rahman
13 Min Read
Ahmad Dhani Dewa 19 Dari Musisi Idealis Ke Musik Politik
Ahmad Dhani Dewa 19 Dari Musisi Idealis Ke Musik Politik

jfid – Ahmad Dhani Prasetyo, atau yang lebih dikenal dengan nama Ahmad Dhani, adalah seorang musisi, produser, dan politisi Indonesia yang namanya tidak asing lagi di telinga masyarakat.

Ia adalah pendiri dan pemimpin Dewa 19, salah satu band legendaris yang menghiasi industri musik Indonesia sejak tahun 1986.

Ia juga dikenal sebagai produser yang menyukseskan banyak musisi lain, seperti Mulan Jameela. Namun, di balik gemerlap karirnya di dunia musik, Ahmad Dhani juga memiliki perjalanan yang panjang dan penuh liku di dunia politik.

 Awal Mula

Ahmad Dhani lahir pada tanggal 26 Mei 1972 di Surabaya, Jawa Timur. Ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. 

Ayahnya, Eddy Abdul Manaf, adalah seorang pengusaha dan anggota DPR GR pada tahun 1966. Ibu Ahmad Dhani, Joyce Theresia Pamela Kohler, adalah seorang keturunan Jerman dan Belanda.

Ahmad Dhani mengaku memiliki darah politik yang kental dari sang ayah, yang pernah menjadi bagian dari sejarah politik Indonesia.

Ia mengatakan, “Sebenarnya nggak ada filosofi, jadi gini banyak orang yang nggak tahu ayah saya ini anggota DPR GR tahun 1966” ujar Ahmad Dhani. 

“Karena tahun 1966 itu tidak ada pemilu tapi ada anggota DPR GR baru, yaitu bapak saya dimasukin ke sana. Kemungkinan waktu itu habis nyapu bersih PKI, fraksi PKI kan nggak ada tuh, ngisilah bapak saya di situ,” imbuhnya. 

Ahmad Dhani mulai tertarik dengan musik sejak usia dini. Ia belajar bermain piano sejak usia 5 tahun. 

Ia juga mengikuti berbagai lomba musik, baik solo maupun bersama grup vokal. Ia pernah menjadi juara pertama lomba menyanyi solo tingkat SD se-Surabaya pada tahun 1982. 

Selain itu, Ia juga pernah menjadi juara pertama lomba menyanyi grup vokal tingkat SMP se-Jawa Timur pada tahun 1985. Ia mengatakan, “Gue suka musik sejak kecil, gue belajar piano sejak umur 5 tahun. Gue juga ikut-ikut lomba nyanyi, gue pernah juara lomba nyanyi solo SD se-Surabaya, gue juga pernah juara lomba nyanyi grup vokal SMP se-Jawa Timur. Gue suka musik karena gue suka.

Dewa 19

Pada tahun 1986, Ahmad Dhani bersama teman-temannya, yaitu Erwin, Wawan, dan Andra, membentuk sebuah band bernama Dewa. 

Nama band tersebut merupakan akronim dari nama-nama anggota awal. Mereka berempat adalah siswa SMA Negeri 6 Surabaya. 

Ahmad Dhani menjadi vokalis dan keyboardist, Erwin menjadi bassist, Wawan menjadi drummer, dan Andra menjadi gitaris.

Mereka sering tampil di berbagai acara sekolah dan kampus. Mereka juga mengikuti festival musik rock se-Jawa Timur pada tahun 1988 dan berhasil menjadi juara ketiga. Mereka mengatakan, “Kita bikin band karena kita suka musik rock, kita penggemar Queen, U2, Metallica, dan lain-lain. 

“Kita sering main di acara sekolah dan kampus, kita juga ikut festival musik rock se-Jawa Timur, kita dapat juara ketiga. Kita senang bisa main musik bareng” terang Achmad Dhani. 

Pada tahun 1989, Dewa mengikuti festival musik rock se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Log Zhelebour. 

Mereka berhasil menjadi juara pertama dan mendapatkan kesempatan untuk rekaman album.

Namun, sebelum rekaman, mereka mengalami perubahan formasi. Erwin keluar dari band dan digantikan oleh Tyo Nugros. Wawan juga keluar dari band dan digantikan oleh Ari Lasso.

Ahmad Dhani pun beralih menjadi keyboardist saja, sementara Ari Lasso menjadi vokalis. Mereka juga mengubah nama band mereka menjadi Dewa 19, karena mereka berusia 19 tahun saat itu. Mereka mengatakan,  Kita ikut festival musik rock se-Indonesia, kita dapat juara pertama, kita dapat kontrak rekaman.

Tapi sebelum rekaman, kita ganti formasi, Erwin dan Wawan keluar, masuk Tyo dan Ari. Kita juga ganti nama jadi Dewa 19, karena kita umur 19 tahun. Kita siap rekaman.

Pada tahun 1992, Dewa 19 merilis album pertama mereka yang berjudul Dewa 19. Album ini berisi 9 lagu yang semuanya diciptakan oleh Ahmad Dhani. 

Album ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, terutama lagu Kangen yang menjadi hits. Album ini berhasil terjual sebanyak 150 ribu kopi. Mereka mengatakan, Kita rilis album pertama kita, Dewa 19.

Album ini berisi 9 lagu ciptaan Dhani. Album ini sukses, terutama lagu Kangen yang jadi hits. Album ini laku 150 ribu kopi. Kita senang sekali.

Pada tahun 1994, Dewa 19 merilis album kedua mereka yang berjudul Format Masa Depan. Album ini berisi 10 lagu yang semuanya diciptakan oleh Ahmad Dhani.

Album ini menampilkan nuansa musik yang lebih keras dan eksperimental.

Album ini juga mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, terutama lagu Satu dan Swear yang menjadi hits. Album ini berhasil terjual sebanyak 200 ribu kopi. 

Mereka mengatakan, Kita rilis album kedua kita, Format Masa Depan. Album ini berisi 10 lagu ciptaan Dhani. Album ini lebih keras dan eksperimental. Album ini juga sukses, terutama lagu Satu dan Swear yang jadi hits. Album ini laku 200 ribu kopi. Kita semakin senang.

Pada tahun 1995, Dewa 19 merilis album ketiga mereka yang berjudul Terbaik. Album hits berisi 10 lagu yang semuanya diciptakan oleh Ahmad Dhani. 

Album menampilkan nuansa musik yang lebih melodis dan pop. Album ini menjadi album terlaris Dewa 19 sepanjang masa, dengan penjualan mencapai 2 juta kopi. 

Musik Dewak 19 juga mendapat banyak penghargaan, baik BASF Awards maupun AMI Awards. Album yang menghasilkan banyak lagu hits, seperti Kirana, Aku Milikmu, Kamulah Satu-satunya

tentang Ahmad Dhani Dewa 19 dari musisi idealis ke musik politik:

 ahmad Dhani: Dari Dewa 19 ke Gerindra

Bagaimana ia bisa bertransformasi dari seorang musisi idealis menjadi seorang politisi yang vokal dan berani?

Awal Mula Dewa 19

Ahmad Dhani lahir di Surabaya pada tanggal 26 Mei 1972 dari pasangan Eddy Abdul Manaf dan Joyce Theresia Pamela Kohler. Ia memiliki darah politik yang kental dari sang ayah, yang pernah menjadi anggota DPR GR pada tahun 1966.

 Namun, Ahmad Dhani lebih tertarik pada dunia musik sejak kecil. Ia belajar bermain piano sejak usia 5 tahun dan mengikuti berbagai lomba musik di sekolah.

Pada tahun 1986, Ahmad Dhani bersama dengan teman-temannya di SMA Negeri 6 Surabaya, yaitu Erwin Prasetya, Wawan Juniarso, dan Andra Junaidi, membentuk sebuah band yang bernama Dewa. 

Nama band tersebut merupakan akronim dari nama-nama anggota awal, yaitu Dhani, Erwin, Wawan, dan Andra.

Ahmad Dhani menjadi vokalis sekaligus keyboardist, Erwin menjadi bassist, Wawan menjadi drummer, dan Andra menjadi gitaris. Band ini awalnya hanya bermain di acara-acara sekolah dan kafe-kafe lokal.

Pada tahun 1989, Dewa mengikuti festival musik bergengsi, yaitu Festival Rock Se-Indonesia V, yang diselenggarakan oleh Log Zhelebour. 

Di sana, mereka berhasil menarik perhatian juri dan penonton dengan membawakan lagu-lagu ciptaan Ahmad Dhani, seperti Cinta Kan Membawamu Kembali dan Bayang-Bayang. 

Mereka pun mendapatkan kontrak rekaman dari Team Records, sebuah label rekaman yang dipimpin oleh Log Zhelebour.

Namun, sebelum merilis album pertama, Dewa mengalami perubahan formasi. Wawan memutuskan untuk keluar dari band dan digantikan oleh Tyo Nugros.

Selain itu, Dewa juga merekrut Ari Lasso sebagai vokalis baru, mengingat Ahmad Dhani merasa kurang percaya diri dengan suaranya sendiri. 

Dengan formasi baru ini, Dewa pun mengubah namanya menjadi Dewa 19, yang merupakan gabungan dari nama lama dan tahun pembentukan band.

Masa Kejayaan Dewa 19

Dewa 19 merilis album pertamanya yang bertajuk Dewa 19 pada tahun 1992.

Album ini langsung mendapat sambutan positif dari masyarakat dan menjadi salah satu album terlaris di Indonesia pada saat itu. Lagu-lagu seperti Kangen, Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi, dan Satu Hati menjadi hits dan mengantarkan Dewa 19 menjadi band papan atas di Indonesia.

Dewa 19 terus melanjutkan kesuksesannya dengan merilis album-album berikutnya, yaitu Format Masa Depan (1994), Terbaik Terbaik (1995), Pandawa Lima (1997), Bintang Lima (2000), Cintailah Cinta (2002), Laskar Cinta (2004), dan Republik Cinta (2006). 

Dewa 19 juga menghasilkan berbagai lagu hits seputar cinta, seperti Kirana, Risalah Hati, Roman Picisan, Pupus, Arjuna, Separuh Nafas, Sedang Ingin Bercinta, Cinta Gila, Laskar Cinta, dan lain-lain. 

Dewa 19 juga mendapatkan banyak penghargaan, baik BASF Awards maupun AMI Awards.

Selain sebagai pencipta lagu dan keyboardist, Ahmad Dhani juga menjadi produser musik yang menyukseskan berbagai musisi lain, seperti Reza Artamevia, Anang Hermansyah, Denada, Chrisye, Agnes Monica, Ratu, Mulan Jameela, dan lain-lain.

Ia juga membentuk beberapa band lain, seperti Ahmad Band, Triad, The Lucky Laki, dan Mahadewi.

Namun, di balik gemerlapnya karier musiknya, Ahmad Dhani juga menghadapi beberapa masalah, baik internal maupun eksternal. 

Salah satu masalah internal yang cukup besar adalah pergantian vokalis Dewa 19. Ari Lasso, yang menjadi vokalis pertama Dewa 19, memutuskan untuk keluar dari band pada tahun 2001 karena masalah narkoba.

Ia kemudian digantikan oleh Once Mekel, yang juga memiliki suara yang khas dan mampu membawakan lagu-lagu Dewa 19 dengan baik. 

Namun, Once juga memilih untuk hengkang dari Dewa 19 pada tahun 2008 untuk bersolo karier. Setelah itu, Dewa 19 sempat mencoba beberapa vokalis baru, seperti Virzha dan Ello, namun tidak ada yang bertahan lama. Akhirnya, Dewa 19 pun vakum sejak tahun 2011.

Lompatan ke Dunia Politik

Selain masalah internal, Ahmad Dhani juga menghadapi beberapa masalah eksternal, terutama dari dunia politik. 

Ahmad Dhani dikenal sebagai salah satu musisi yang vokal dan berani menyuarakan pendapatnya tentang berbagai isu politik dan sosial. 

Ia juga sering terlibat dalam berbagai aksi dan demonstrasi yang menentang pemerintah. Salah satu aksi yang paling kontroversial adalah saat ia mengenakan baju bertuliskan Saya Pendukung 2019 GantiPresiden pada tahun 2018, yang merupakan gerakan yang menolak Joko Widodo sebagai presiden.

Ahmad Dhani juga memutuskan untuk terjun langsung ke dunia politik dengan menjadi anggota Partai Gerindra, yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.

 Ia juga pernah terlibat dalam beberapa kasus hukum, seperti ujaran kebencian, pencemaran nama baik, dan kecelakaan lalu lintas.

Lalu, apa alasan Ahmad Dhani terjun ke dunia politik? Menurut Ahmad Dhani, politik adalah passionnya, sedangkan musik adalah hobinya.

Ia mengatakan, Bukan masalah pencapaian, itu masalah rasa, dulu kenapa gue milik bermusik daripada kuliah misalnya, karena basic- nya main musik.

Kalau sekarang memang passionnya politik, hobi dari dulu musik. 

Ia juga mengaku ingin membenahi industri musik Indonesia yang memiliki banyak masalah. 

Ia mengatakan, Sadar industri musik yang menjadi rumahnya punya banyak masalah, Ahmad Dhani berjanji akan membenahinya. Apalagi, Ahmad Dhani juga terjun ke dunia politik.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article