Tolak Pergantian Nama BIL, Ketua Dewan Syuro PKB Loteng: Jangan Jadikan Nama Beliau Komoditi di Setiap Gerakan”.

Syahril Abdillah
4 Min Read

Lombok Tengah,- Polemik pergantian nama Bandara International Lombok (BIL) menjadi Bandara International Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) kian meluas, tidak hanya menuai pro, akan tetapi berbagai kalangan di masyarakat bawah “grasshroot” serta para tokoh di Kabupaten Lombok Tengah, angkat bicara, salah satunya yakni TGH. Mala Sar’i, Ketua Dewan Syuro DPC PKB Lombok Tengah.

TGH. Mala Sar’i ketika ditanya tentang polemik terjadinya pergantian nama Bandara International Lombok (BIL) menjadi Bandara International Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) memandang bahwa, sebaiknya nama Bandara kebanggaan NTB tersebut dikembalikan ke nama awal nya.

“alhamdulillah, saya secara pribadi memandang bahwa pemberian nama BIL yang tempatnya di Desa Tanak Awu, Kec. Pujut Lombok Tengah tersebut dikembalikan ke nama semula, orang kampung saya menyebutkan BIL” sebut TGH. Mala Sar’i.

Alasan Fundamental dari sang Tuan Guru adalah nama Bandara International tersebut sudah beberapa kali muncul namanya ke permukaan, mulai dari BIL, ZAM, LIA serta yang terakhir BIZAM “yang menjadi polemik”.

“kalau saya mengharapkan sekaligus menyarankan agar tetap dikembalikan ke nama Bandara International Lombok (BIL), jangan sampai ada indikasi ego pribadi dalam kepentingan bersama” sebut Ketua Dewan Syuro DPC PKB Lombok Tengah tersebut.

Pandangan tentang indikasi egosentris perubahan nama Bandara International Lombok (BIL) ini diklarifikasikannya menjadi alasan utama penolakan beliau secara pribadi dan Dewan Syuro DPC PKB Lombok Tengah.

“pada hakikatnya bathin saya berbisik, pemberian nama BIL menjadi Bandara International Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), ini terindikasi ada ego pribadi, mohon maaf salah seorang dzurriyah beliau yang pernah di NTB 2 Priode menjadi Gubernur” tandasnya.

Menurutnya, penolakan beliau dan Dewan Syuro DPC PKB Loteng atas pemberian nama Bandara International Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) merupakan serapan aspirasi masyarakat Lombok Tengah.

“saya tegaskan, atas nama pribadi dan Dewan Syuro DPC PKB Lombok Tengah menolak nama BIZAM sebagai ganti dari BIL sebab penolakan tersebut merupakan hasil advokasi PKB Lombok Tengah atas masyarakat” tandas TGH. Mala Sar’i.

Sebelumnya, pemberian nama BIL yang disematkan kepada salah satu tokoh ulama di NTB Alm. TGH. Zainuddin Abdul Madjid, menjadi sebuah nama bandar udara oleh TGH. Mala Sar’i dipandangnya sebagai komoditi dalam gerakan.

“selaras dengan perjalanan waktu, dan zaman maka TGH. Zainuddin Abdul Madjid merupakan salah satu tokoh, bukan satu-satunya tokoh ulama di NTB, dari segi kwalitas beliau memang unggul di Lombok, akan tetapi bukan sebagai alasan kuat untuk menjadikan nama beliau sebagai komoditas di setiap aspek gerakan di bumi seribu masjid ini” tutur TGH. Mala Sar’i.

Sebagai harapan, TGH. Mala Sar’i berharap kepada pemerintah, khususnya Pemprov. NTB agar mempertimbangkan aspek baik dan buruknya atas kelanjutan pergantian nama BIL menjadi BIZAM sesuai dengan SK yang dikeluarkan oleh Mentri Perhubungan dan surat edaran dari Gubernur NTB beberapa tempo hari yang lalu.

“saya berharap agar pemerintah NTB mempertimbangkan aspek baik dan buruknya, mari kita kedepankan aspek akhlak yang mulia meski tidak sejalan, sehaluan dan sepaham” harap Tuan Guru.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article