jfid – Prihatin 3 (tiga) Oknum Walikota Medan berturut-turut memberi Noda hitam dan merusak wajah serta citra Kota Medan khususnya di Sumut dan Indonesia pada umumnya, Hal ini disampaikan oleh Bung Fahri Lubis tokoh anak perantau Medan kepada awak media di ruang sekretariat Pokja Disperindag Sumut, Senin (25/11/19).
Fahri Lubis menuturkan, kita mendorong agar Gubsu dan Wagubsu utk pro aktif melakukan terobosan-terobosan, inovasi-inovasi untuk membantu Plt Walikota dan Dinas terkait di jajaran Pemko Medan, dalam hal pembangunan dan ikut serta memfasilitasi menata kota Medan.
Hal ini sangat jelas memiliki hubungan yang mendasar sesuai Visi dan Misi Sumut Bermartabat, jika kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumut ini tidak dibantu diperhatikan dan dibenahi oleh Gubsu dan Wagubsu bagaimana kita mau mencapai Visi dan Misi Sumut Bermartabat, tutur Fahri.
Fahri berharap ini juga menjadi tugas Anggota DPRD/ Legislatif Kota Medan, jangan lagi ada bahasa Gubsu jangan intervensi urusan Pemko Medan, itu pendapat pola pikir oknum-oknum yang tidak sadar, apa sebabnya dan kenapa Gubsu intervensi, ada apa dengan kota Medan ini ?
ini Medan bung Ibukota Provinsi Sumut, jelas menjadi tanggung jawab moral dan kewajiban Gubsu dan Wagubsu untuk punya perhatian lebih terhadap kota Medan, akar masalah dan dasar nya sangat jelas 3 pemimpin kota medan berturut -turut adalah PARA WALIKOTA KORUPTOR.
Dari 3 Walikota tersebut berdampak sangat merugikan dan menyengsarakan warga kota Medan dan terhadap pembangunan serta Visi dan Misi Kota Medan.
Gatot (Gagal Total) selama 15 tahun hingga saat ini, semoga hal ini menyadarkan para Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Kota Medan, khususnya DPRD Kota Medan yang baru saja dilantik, agar bersama-sama dengan Gubsu dan Wagubsu bersinergi untuk Kota Medan menjadi Ibukota Provinsi Sumut.
Kata-kata arif dan bijaksana, “Jangan ada Gajah didepan mata tak kelihatan tapi semut nun jauh kelihatan,” jangan kab/ kota di luar kota Medan kelihatan sementara Kota Medannya tempat tinggal Gubsu dan Wagubsu, bahkan pusat kantor OPD Pemprovsu ada di Medan.
Mau tidak mau, suka tidak suka Edy Rahmayadi Mantan Pangkostrad ini selaku Gubsu dan Musa Rajeckhsah sebagai Wagubsu, harus ikut serta membenahi Kota Medan, jangan tanggapi oknum-oknum yang seolah-olah perhatian peduli sama kota medan yang moral oknum pemimpinnya rusak.
Pak Gubsu dan Wagubsu jangan merajuk atau apriori atas adanya kritik di media masa lalu dari oknum-oknum legislatif dan oknum warga tokoh-tokoh Medan, itu kritik, jadikan jamu obat vitamin untuk Gubsu dan Wagubsu lebih perhatian terhadap ibukota Provinsi Sumut ini.
Kembali Fahri menuturkan, saya paham Sekda Pemprovsu piawai sebagai motor dalam menjalankan kebijakan mendukung Gubsu dan Wagubsu untuk membantu membenahi ibukota Provinsi Sumut ini.
Jangan lagi ada alasan dengan aturan birokrasi atau jangan lagi menyandera Gubsu dan Wagubsu yang bukan berlatar belakang dari birokrat dan politisi ini, cukup sudah 1 tahun ini Gubsu dan Wagubsu dihambat dengan aturan- aturan, alasan-alasan.
Presiden RI Jokowi juga sipil bukan dari birokrat dan politisi, tapi dengan didukung oleh Sesneg dan KSP nya, patuh, taat, loyal mengawal kebijakan Presiden RI, ingat kami anak perantau Medan Sumut dan tokoh2 intelektual akademisi masih memberi waktu dan mendukung Sekda dan OPD Pemprovsu.
Selanjutnya pada awal tahun 2020 ini, jangan lagi ada kata-kata bernada sumir terhadap kinerja implementasi Visi dan Misi Gubsu dan Wagubsu, mari sama-sama buktikan kepada rakyat Sumut bahwa orang-orang kepercayaannya, mampu menjalankan amanah dan keinginan Gubsu dan Wagubsu.
Hal ini guna memenuhi janji-janji politiknya kepada rakyat Sumut, termasuk menata kota Medan yang hancur, moral oknum-oknum pemimpinnya, apalagi mau membangun untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan warganya atau mewujudkan Visi dan Misi Pemko Medan, yang tak pernah dituntaskan oleh 3 oknum Walikotanya.
Sehebat apa pun Gubsu dan Wagubsu serta Sekda dan OPD Pemprovsu bekerja mewujudkan Visi dan Misi Sumut Bermartabat, tanpa dibuka ruang untuk peran serta masyarakat pemuka agama, akademisi, praktisi dan intelektual serta tokoh-tokoh senior dan tokoh pemuda Sumut, maka Visi dan Misi Sumut Bermartabat tidak akan optimal hasilnya.
Ingat! waktu yg tersisa 4 tahun lagi masa kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckhsah, mari bersama-sama bersinergi seluruh pemangku kepentingan/ stakeholder di Sumut yaitu para eksekutif, legislatif, yudikatif, komponen-komponen partisipasi aktif masyarakat diberdayakan secara proporsional dan profesional.
Akhir kata kepada Gubsu dan Wagubsu gerbong pendukung eks ERAMAS masih solid setia dalam perjuangan tanpa pamrih, bukan panglima talam yang meminta projek, apalagi meminta jabatan.
Khusus buat wadah dan sahabat2 seperjuangan yg saya fasilitasi yang saat ini berkontribusi aktif .. bukan sekedar bicara tapi para mantan Timses relawan Eramas ini ada dimana-mana dan komit mewujudkan Visi dan Misi mulia ini, Sumut Bermartabat bersama-sama Gubsu dan Wagubsu.
Jangan pernah menyerah dengan tantangan dan hambatan serta keadaan, rubah mindset, jadikanlah itu proses perjalanan dinamika dalam mencapai Sumut Bermartabat.
Sumbang saran kepada Sekda dan OPD2 ASN Pemprovsu , jangan lagi monoton dan normatif, apriori dalam bekerja untuk membantu Gubsu dan Wagubsu, harus Inovatif, Kreatif dan mengoptimalkan menggali seluruh potensi SDM ASN dan SDA Provinsi Sumut untuk kepentingan warga Sumut.
Di akhir pertemuan Fahri Lubis menutup pembicaraan, satu kata Sumut Bermartabat ini adalah tanggung jawab kita bersama dan sepakat mau berjuang jihad Fisabilillah.
Kemudian mau merubah pola pikir dan paradigma baru dengan Brand image yang positif terhadap Potret Provinsi Sumatera Utara, untuk menuju kearah yang lebih baik di dalam kemajuan di segala bidang dan menjadi wadah pengabdian di dalam menjalankan amanah konstitusi untuk Provinsi Sumut yang kita banggakan.
Dari kota Medan dalam kegelapan menjadi kota dan Provinsi yang terang benderang, dengan Nur Illahi Berkat Rahmat dan Ridho Allah SWT, kepada kita semua rakyat Sumut serta khalifah2 NYA senantiasa mendapatkan Syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Amin YRA. (Juliver L)
Narasumber: Bung Fahri Lubis (Ketua Comitte Steering Pokja Sumut Bermartabat)
