Slamet Ariyadi Penegak Demokrasi di Madura

Deni Puja Pranata By Deni Puja Pranata
2 Min Read
Slamet Ariyadi Penegak Demokrasi di Madura
Slamet Ariyadi Penegak Demokrasi di Madura
- Advertisement -

“Mon Keras khodu’ a Kerres”, pepatah Madura kuno. 

jfid – Begitu kira-kira sikap dan kepribadian yang tergambar dari sosok Slamet Ariyadi. ” Mon kerras kodhu’ a Keres”. Sebagaimana para petuah orang-orang Madura terdahulu yang mewariskan makna filosofis tentang tatakrama dan budi pekerti. 

Sebagaimana para guru ngaji terdahulu, saat memberikan pelajaran bagi para santri yang melanggar aturan atau nakal dengan memukul kedua telapak tangan si santri. Jika zaman saat ini (zaman fitnah) Kyai atau guru ngaji tersebut pasti disebut melakukan kekerasan pada anak. 

“Mon kerras kodhu’ a kerres” adalah pepatah Madura yang menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya. Petuah itu memiliki makna yang dalam. Secara singkat penulis mengartikan “jika anda bersikap, harus tegas dan di dengar”

Ad image

Beberapa waktu lalu, nama Slamet Ariyadi geger seantero Nusantara, karena ada penggalan video yang mempertontonkan Caleg PAN Dapil Jatim XI memarahi panitia pemilu kecamatan Lenteng, kabupaten Sumenep. Sebagai jurnalis, saya bersaksi. Berita yang mengabarkan, jika Slamet Ariyadi melakukan ancaman pada PPK Lenteng, itu tidak benar. 

Sebagai jurnalis, saya memberikan kesaksian, jika Slamet Ariyadi Caleg PAN mendatangi PPK Lenteng, kabupaten Sumenep, untuk menegakkan demokrasi. 

Slamet Ariyadi hanya datang ke kantor kecamatan Lenteng untuk meredam ratusan relawannya agar tidak memanas. Karena tidak terima suara PAN di kecamatan tersebut, berkurang. 

Sebagai anggota DPR-RI dapil Jatim XI Madura, Slamet Ariyadi adalah simbol dan identitas masyarakat Madura, karena ia dipilih oleh ratusan ribu masyarakat Madura. 

Sejak awal mencalonkan diri sebagai calon legislatif pada 2019 silam, Slamet Ariyadi mengkampanyekan Demokrasi yang lurus. 

Slamet Ariyadi sering kali menyuarakan anti kecurangan dalam pemilu. “Tak boleh ada kecelakaan demokrasi di Madura,” kata Slamet Ariyadi.

- Advertisement -
Share This Article