KPK Foundation Temui Anggota DPR RI, Sumenep jadi Perhatian Khusus

Syahril Abdillah
5 Min Read
KPK Foundation saat Lakukan Dialog dengan Anggota DPR-RI Dapil Madura Slamet Ariyadi di Ruang Fraksi PAN (Foto: Hobairi)
KPK Foundation saat Lakukan Dialog dengan Anggota DPR-RI Dapil Madura Slamet Ariyadi di Ruang Fraksi PAN (Foto: Hobairi)

Jakarta – KPK Foundation saat berkunjung khusus ke Anggota DPR-RI Asal Madura, Slamet Ariyadi. Menjadi perhatian khusus, bagi Legislator muda asal Madura tersebut. Karena yang menjadi topik dan Grand isu adalah ketertinggalan wilayah Kepulauan di Kabupaten Sumenep. Kamis (10/10/2019).

Slamet Ariyadi merupakan salah satu anggota DPR RI Dapil Jatim XI Madura yang mewakili kaum milenials. Hal tersebut menjadi suatu keistimewaan tersendiri untuk para kaum melienials Madura, sehingga, Slamet menjadi tempat curhat dan sharing untuk para pemuda dalam menyampaikan aspirasinya.

Hal tersebut terlihat saat KPK Foundation menemuinya untuk melakukan audiensi terkait dengan beberapa isu antara lain adalah kondisi yang terjadi di Kepulauan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Mereka sangat antusias karena bisa bertatap muka langsung dengan wakilnya yang berasal dari Daerah Pemilihan Jawa Timur XI Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep).

Di hadapan legislator muda dan berkharisma itu, Khairul Faisal, salah seorang perwakilan KPK Foundation memaparkan beberapa isu mulai dari kondisi pelayanan kesehatan di kepulauan Sapeken. Menurutnya, minimnya ketersediaan alat yang dimiliki Puskesmas Sapeken membuat beberapa pasien harus dirujuk ke Bali dan Sumenep. Termasuk perempuan yang ingin melahirkan.

“Beberapa kasus ada pasien yang meninggal di perjalanan. Mungkin itu disebabkan karena jarak antara Sapeken dan Bali atau Sumenep, sehingga penanganan pada pasien menjadi terlambat,” kata Khairul. Karena itu, dia meminta Slamet DPR RI Fraksi PAN, khususnya, agar memperjuangkan tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan memadai di kepulauan Sapeken. Misalnya, ketersediaan rumah sakit kecamatan atau RSUD.

Selain kesehatan, pembangunan gerakan literasi juga disampaikan oleh KPK Foundation melalui anggotanya yang lain, Syarif Hidayat. Menurut Syarif, letak kepulauan Sapeken yang terpencil membuat perhatian pemerintah terhadap ketersediaan perpustakaan sangat minim. Semua pulau belum memiliki perpustakaan pemerintah. Hanya beberapa rumah baca yang dimiliki oleh komunitas dan lembaga sosial. “Misalnya, kami baru memiliki tiga rumah baca di tiga pulau itu dengan keterbatasan buku dan sarananya,” jelas dia.

Karena itu, Syarif meminta agar Slamet membantu tersedianya kapal perpustakaan keliling di kepulauan Sapeken. Dengan begitu, semua warga pulau yang ada di kepulauan Sapeken bisa membaca di perpustakaan tersebut. “Jadi nanti bisa digilir operasional perpustakaan itu. Misalnya, hari Senin di Sapeken, hari Selasa di pulau lain, Rabu di pulau lain lagi, dan berikutnya di pulau-pulau lain,” imbuh Syarif.

Persoalan yang juga tidak kalah penting disuarakan KPK Foundation adalah soal pembinaan bakat-bakat muda di bidang olahraga seperti sepakbola. Salah seorang anggota KPK Foundation lainnya, Anggi Octa Diansyah menyatakan, kepulauan Sapeken tidak kekurangan bakat-bakat muda di bidang sepak bola. Sayangnya, bakat-bakat itu tidak dibina dengan baik. Dia ingin Slamet ikut mencari solusi dari persoalan ini dengan berkoordinasi dengan instansi terkait.

Menurut Anggi, Slamet adalah anak muda yang luar biasa serta gemar olah raga. Dengan semangat muda itulah beliau bisa selaras dengan apa yang menjadi kebutuhan anak – anak muda di dapilnya. Slamet diyakini termasuk pejabat muda yang peduli terhadap olahraga di Sapeken. Hal itu dibuktikan dengan ikut berpartisipasinya organisasi kepemudaan yang beliau nahkodai, seperti Gerakan Pemuda Sampang. GPS aktif dalam mengikuti event keolahragaan, seperti turnament futsal, Badminton dll. Dia ingin kegiatan seperti itu bisa dilaksanakan kembali dengan disertai seleksi bakat-bakat muda untuk dibina ditingkat kabupaten dan provinsi.

“Misalnya, Pak Slamet dan Fraksi PAN bisa melaksanakan turnamen sejenis itu. Insya Allah respons masyarakat akan tinggi terkait hal itu. Apalagi jika bakat-bakat muda dalam kompetisi itu diberi jalan untuk tampil di kancah lebih tinggi,” tegas Anggi.

Semua aspirasi yang disampaikan disambut baik dan dicatat oleh Slamet. Pihaknya berjanji akan memperjuangkannya baik melalui komisi maupun fraksi.

“Sekarang kan AKD belum terbentuk. Beberapa aspirasi ini ada yang menjadi pekerjaan komisi IX, ada juga komisi X. Insya Allah akan saya perjuangkan. Termasuk melalui fraksi,” tegas Slamet.

Slamet juga tertarik untuk kembali melaksanakan kompetisi sepakbola seperti Amien Rais Cup yang pernah dilaksanakan beberapa tahun lalu.

“Semoga tahun depan bisa melaksanakan turnamen sejenis di Sapeken. Itu menarik,” tandasnya yang diaminkan oleh semua hadirin di ruangan rapat Fraksi PAN DPR RI.

Laporan: Hobairi

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article