Salat Istikharah Kiai Muqit Tergantung Mahfud MD

ZAJ
By ZAJ
6 Min Read

jfidjember – Kiai Abdul Muqit Arief, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah Karangharjo Silo Jember yang juga mantan bupati Jember, menyatakan akan berhenti melakukan Salat Istikharah jika Menkopolhukam Mahfud MD bersedia menjadi cawapres salah satu calon presiden di Pilpres 2024.

Salat Istikharah adalah salat sunnah yang dilakukan untuk memohon petunjuk Allah dalam mengambil keputusan penting.

Hal ini diungkapkan Kiai Muqit Arief saat memberikan sambutan pada acara silaturahmi Kebangsaan Santri Ponpes Al-Falah Silo Jember bersama Mahfud MD, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, Minggu (24/9/2023) malam.

“Jadi kami akan salat Istikharah Pak Mahfud. Kecuali, kalau Pak Mahfud MD bersedia untuk mendampingi calon pemimpin masa depan (calon presiden 2024). Kalau beliau bersedia, saya katakan saya pribadi tidak akan Istikharah,” katanya.

Menurutnya, hal itu sengaja dilakukan, karena ahli Ilmu Hukum Tata Negara tersebut sangat pantas untuk berduet dengan salah satu kandidat Capres. “Ibarat kata, saya punya uang mau beli mobil, saya cocok dengan bodynya, dengan mesinnya. Masa saya harus istiqoroh dulu, kan tidak masuk akal,” kata pria yang akrab disapa Kiai Muqit ini.

Kiai Muqit Arief mengaku terus melakukan Salat Istikharah untuk mencari petunjuk kepada Allah dalam menentukan calon pemimpin nasional pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yang ideal. Namun dia akan berhenti Salat Istikharah jika Mahfud MD bersedia menjadi cawapres.

“Kami semua yang ada di sini sangat merindukan sosok pemimpin yang tidak saja bisa memajukan negeri dan bangsa ini, tapi juga sosok yang bisa merajut dan merekatkan kebhinekaan dengan akhlakul karimah, terutama dalam bidang penegakan hukum,” katanya.

Kiai Muqit Arief sering bercengkrama dan ditanya masyarakat desa tentang siapa calon pemimpin nasional yang ideal. “Saya katakan kepada semua yang bertanya, saya kok tidak punya pandangan (soal calon presiden dan wakil presiden),” katanya.

“Insyaallah pada saatnya nanti kita istikharah saja bareng-bareng. Kita minta petunjuk kepada Allah SWT, karena memilih seorang pemimpin tidak saja berdasarkan hasil polling, elektabilitas yang tinggi, popularitas. Tapi betul-betul seorang pemimpin yang bisa mengayomi, mengajak, dan membangun bangsa merajut kebhinnekaan yang ada,” kata Kiai Muqit.

Oleh karena itu, Kiai Muqit mengaku bersyukur karena Menkopolhukam RI bersedia untuk berkunjung di Ponpes yang berada di ujung Timur Wilayah Kabupaten Jember ini. “Marilah didoakan bersama, Pak Mahfud MD yang kami cintai selalu dalam lindungan Allah. Dikaruniai keselamatan dan kesehatan, serta diarahkan oleh Allah menjadi figur dan pemimpin yang berhikmah pada tatanan pemimpin yang lebih tinggi,” tutur Alumnus Ponpes Annuqayah Guluk-guluk Sumenep.

Kiai Muqit mengaku sosok pemimpin negara ini yang ideal, tidak cukup hanya berdasarkan hasil survei dan popularitas saja. Tetapi, juga harus bisa menyatukan seluruh keragaman di Indonesia.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto menabahkan supaya Menkopolhukam RI sering-sering berkunjung di Bumi Pandalungan, yang memiliki 2,6 juta penduduk. “Dan Jember ini punya arti, yaitu jembatan menuju berkah. Sehingga kalau ajunan (anda) datang ke Jember akan semakin berkah,” tambahnya.

Mengingat, kata Hendy, ada sebanyak 650 lebih Ponpes di Kabupaten Jember yang jumlah santrinya lebih dari lima ratus orang yang bermukim.

Mahfud MD sendiri belum memberikan jawaban pasti terkait kemungkinan dirinya menjadi cawapres di Pilpres 2024. Ketika ditanya soal hal itu, Mahfud mengatakan bahwa itu adalah urusan partai politik.

“Ya itu urusan parpol. Saya kan bukan parpol. Saya kan menteri,” kata Mahfud di Jakarta, Sabtu (23/9/2023).

Mahfud juga mengaku tidak memikirkan soal Pilpres 2024 saat ini. Ia mengatakan bahwa fokusnya saat ini adalah menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai Menkopolhukam.

“Saya tidak mikirin itu. Saya mikirin kerjaan saya saja. Saya kan masih banyak kerjaan,” ujarnya.

Mahfud MD merupakan salah satu tokoh yang namanya masuk dalam bursa cawapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Selain Mahfud, nama-nama lain yang disebut-sebut adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Mahfud MD adalah politikus dan akademisi yang kaya pengalaman. Ia pernah menjadi pejabat penting di tiga pilar sistem kekuasaan negara, yakni legislatif, eksekutif dan yudikatif. Ia juga dikenal sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki basis massa yang besar di Indonesia.

Ganjar Pranowo sendiri telah resmi ditetapkan sebagai calon presiden dari PDI Perjuangan pada 17 September 2023 lalu. Ganjar merupakan Gubernur Jawa Tengah dua periode yang memiliki elektabilitas tinggi di berbagai survei.

Pendaftaran capres dan cawapres untuk Pilpres 2024 akan dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19-25 Oktober 2023. Pemilu serentak akan digelar pada 23 April 2024.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article