Prabowo: Rekam Jejak, Kontroversi, dan Elektabilitas

Rasyiqi
By Rasyiqi
11 Min Read

jfid – Prabowo Subianto adalah salah satu tokoh politik yang paling sering disorot di Indonesia. Ia pernah menjadi prajurit, pengusaha, dan menteri. Ia juga pernah tiga kali mencalonkan diri sebagai presiden, namun selalu gagal. Sekarang, ia siap maju lagi untuk menghadapi pemilu 2024.

Tapi, siapa sebenarnya Prabowo Subianto? Apa saja rekam jejak, kontroversi, prestasi, kinerja, dan elektabilitasnya? Bagaimana pandangan masyarakat terhadap kontroversi yang menimpa dia? Dan apa saja program unggulan yang dia usung? Siapa calon wakil presiden yang akan mendampinginya?

Yuk, kita simak ulasan singkat tentang Prabowo Subianto berikut ini!

Rekam Jejak Prabowo

Prabowo lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta. Ia adalah putra dari pasangan Sumitro Djojohadikusumo (ekonom terkemuka) dan Dora Marie Sigar. Ia memiliki dua adik, yaitu Hashim Djojohadikusumo (pengusaha) dan Bintianingsih Djojohadikusumo (aktivis sosial).

Prabowo menghabiskan masa kecilnya di luar negeri. Ia pernah bersekolah di Hongkong, Malaysia, Swiss, hingga Inggris. Ia kemudian memutuskan untuk bergabung dengan Akademi TNI (dahulu AKABRI) dan lulus pada 1974.

Sejak itu, Prabowo memulai karier militernya dengan bergabung dengan Kopassus. Ia pernah bertugas dalam berbagai misi di Timor Timur, Aceh, Papua, hingga Lebanon. Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus dan Panglima Kostrad.

Namun, karier militernya tidak mulus. Prabowo memiliki reputasi yang penuh kontroversi karena terlibat dalam beberapa kasus pelanggaran HAM dan upaya kudeta. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kasus penculikan aktivis 1998: Prabowo diduga sebagai dalang di balik penculikan 23 aktivis pro-demokrasi pada tahun 1997-1998. Sebagian dari mereka ditemukan tewas atau hilang tanpa jejak.
  • Kerusuhan Mei 1998: Prabowo diduga sebagai salah satu aktor di balik kerusuhan yang menewaskan ratusan orang dan menyebabkan pemerkosaan massal terhadap perempuan-perempuan keturunan Tionghoa.
  • Upaya kudeta terhadap Presiden BJ Habibie: Prabowo diduga sebagai salah satu pihak yang berusaha menggulingkan Presiden BJ Habibie dengan cara menghasut para jenderal dan prajurit untuk tidak mengakui hasil Pemilu 1999.

Akibat dari kasus-kasus tersebut, Prabowo diberhentikan dari jabatannya sebagai Panglima Kostrad pada Mei 1998. Ia kemudian pensiun dari TNI pada Agustus 1998.

Setelah pensiun dari TNI, Prabowo beralih menjadi pengusaha. Ia memiliki beberapa perusahaan di bidang pertambangan, perkebunan, dan media. Beberapa di antaranya adalah PT Kiani Kertas (pulp dan kertas), PT Nusantara Energy (minyak dan gas), dan Media Group (televisi dan koran).

Prabowo juga memulai karier politiknya dengan bergabung dengan Partai Golkar pada 2004. Ia mencalonkan diri sebagai presiden dalam konvensi partai, namun kalah dari Wiranto.

Prabowo kemudian keluar dari Golkar dan mendirikan Partai Gerindra pada 2008. Sejak itu, ia menjadi ketua umum partai tersebut hingga sekarang.

Prabowo pernah tiga kali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu 2009, 2014, dan 2019, namun selalu kalah dari lawannya. Pada 2009, ia berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri (PDIP), pada 2014 dengan Hatta Rajasa (PAN), dan pada 2019 dengan Sandiaga Uno (Gerindra).

Prabowo saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah Presiden Joko Widodo. Ia juga telah menyatakan siap maju lagi sebagai calon presiden pada pemilu 2024.

Kontroversi Prabowo

Selain rekam jejaknya yang penuh warna, Prabowo juga sering menimbulkan kontroversi karena pernyataan-pernyataannya yang dianggap tidak pantas, tidak logis, atau tidak berdasar. Beberapa di antaranya adalah:

  • Pernyataan bahwa Indonesia akan bubar pada 2030 jika tidak ada perubahan: Prabowo pernah mengatakan bahwa Indonesia akan bubar pada 2030 jika tidak ada perubahan dalam sistem politik, ekonomi, dan sosial. Ia mengutip sebuah buku berjudul The End of the Nation State: The Rise of Regional Economies karya Kenichi Ohmae yang menyebutkan bahwa Indonesia termasuk dalam daftar negara yang berpotensi bubar. Pernyataan ini menuai kritik karena dianggap sebagai upaya menakut-nakuti rakyat dan mengabaikan fakta-fakta yang membantah prediksi tersebut.
  • Pernyataan bahwa Indonesia adalah negara genderuwo: Prabowo pernah menyebut Indonesia sebagai negara genderuwo, yaitu negara yang dipimpin oleh makhluk halus yang tidak terlihat dan tidak bertanggung jawab. Ia mengkritik pemerintah yang dinilainya tidak peduli dengan nasib rakyat dan hanya mementingkan kepentingan asing. Pernyataan ini menuai kritik karena dianggap sebagai penghinaan terhadap simbol negara dan lembaga negara.
  • Pernyataan bahwa sembako dan uang suap adalah hak rakyat: Prabowo pernah mengatakan bahwa sembako dan uang suap pada dasarnya merupakan hak rakyat. Ia meyakini bahwa uang yang digunakan untuk menyuap itu merupakan uang haram yang berasal dari rakyat Indonesia pula. Pernyataan ini menuai kritik karena dianggap sebagai pembenaran terhadap praktik korupsi dan politik uang yang merusak demokrasi.

Prestasi, Kinerja, dan Elektabilitas Prabowo

Meskipun sering menuai kontroversi, Prabowo juga memiliki beberapa prestasi, kinerja, dan elektabilitas yang patut diapresiasi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Prestasi sebagai prajurit TNI: Prabowo diakui sebagai salah satu prajurit TNI yang berprestasi dan berpengalaman dalam bidang operasi khusus, intelijen, dan antiterorisme. Ia pernah bertugas dalam berbagai misi di Timor Timur, Aceh, Papua, hingga Lebanon. Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal Kopassus dan Panglima Kostrad.
  • Kinerja sebagai Menteri Pertahanan: Prabowo dinilai memiliki rekam jejak yang cemerlang sebagai Menteri Pertahanan. Ia berhasil meningkatkan kerjasama pertahanan dengan negara-negara sahabat, memperkuat alutsista TNI, membangun industri pertahanan nasional, dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap TNI.
  • Elektabilitas sebagai calon presiden: Prabowo memiliki daya elektoral yang kuat di kalangan masyarakat. Ia selalu mendapat dukungan yang signifikan dalam setiap pemilu yang diikutinya, meskipun belum pernah menang. Ia juga memiliki basis massa yang loyal dan militan, terutama dari kelompok-kelompok Islam garis keras, nasionalis, dan anti-establishment.

Pandangan Masyarakat terhadap Kontroversi yang Menimpa Prabowo

Pandangan masyarakat terhadap kontroversi yang menimpa Prabowo bervariasi, tergantung dari latar belakang, ideologi, dan preferensi politik mereka. Secara umum, ada dua kelompok besar yang berseberangan dalam menilai Prabowo, yaitu pro-Prabowo dan anti-Prabowo.

  • Kelompok pro-Prabowo cenderung menganggap kontroversi yang menimpa Prabowo sebagai fitnah, propaganda, atau rekayasa dari lawan-lawan politiknya. Mereka mengagumi Prabowo sebagai sosok yang berani, tegas, patriotik, dan visioner. Mereka percaya bahwa Prabowo adalah pemimpin yang mampu menyelamatkan Indonesia dari krisis multidimensi yang dihadapinya.
  • Kelompok anti-Prabowo cenderung menganggap kontroversi yang menimpa Prabowo sebagai bukti dari keburukan, kegagalan, dan bahaya dari sosoknya. Mereka mencemooh Prabowo sebagai sosok yang arogan, bodoh, provokatif, dan ambisius. Mereka khawatir bahwa Prabowo adalah pemimpin yang akan mengancam demokrasi, HAM, dan pluralisme di Indonesia.

Program Unggulan Prabowo

Prabowo memiliki beberapa program unggulan yang ia usung dalam visi-misinya sebagai calon presiden. Beberapa di antaranya adalah:

  • Membangun kedaulatan pangan, energi, air, dan sumber daya alam Indonesia dengan meningkatkan produksi, produktivitas, kesejahteraan petani dan nelayan, serta perlindungan lingkungan.
  • Membangun ekonomi kerakyatan yang adil, mandiri, dan berdaya saing dengan menghapus monopoli, oligarki, dan korupsi, serta memberdayakan UMKM, koperasi, BUMN, dan BUMDes.
  • Membangun pertahanan dan keamanan nasional yang tangguh dengan memodernisasi alutsista TNI, meningkatkan kesejahteraan prajurit dan purnawirawan TNI, serta memberantas terorisme dan separatisme.
  • Membangun infrastruktur nasional yang merata dan berkualitas dengan memprioritaskan pembangunan di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta memperhatikan aspek kelayakan ekonomi, sosial, dan lingkungan.
  • Membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul dengan meningkatkan akses, mutu, dan relevansi pendidikan dan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Calon Wakil Presiden yang Akan Mendampingi Prabowo

Belum ada kepastian siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo dalam pemilu 2024. Namun ada beberapa nama yang sering disebut-sebut sebagai kandidat potensial. Beberapa di antaranya adalah:

  • Ganjar Pranowo: Gubernur Jawa Tengah dua periode dari PDIP. Ia dikenal sebagai sosok yang populer, moderat, inovatif, dan dekat dengan rakyat. Ia juga pernah bertemu dengan Prabowo beberapa kali dalam suasana keakraban.
  • Anies Baswedan: Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 dari Gerindra. Ia dikenal sebagai sosok yang cerdas, karismatik, visioner, dan memiliki basis massa yang kuat. Ia juga pernah menjadi rival Joko Widodo dalam Pilkada DKI 2017.
  • Sandiaga Uno: Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2018 dari Gerindra. Ia dikenal sebagai sosok yang sukses, dinamis, kreatif, dan memiliki jejaring bisnis yang luas. Ia juga pernah menjadi pasangan Prabowo dalam pemilu 2019.
  • Agus Harimurti Yudhoyono: Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-sekarang. Ia dikenal sebagai sosok yang muda, berpendidikan tinggi, berwibawa, dan memiliki latar belakang militer. Ia juga merupakan putra dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
  • Puan Maharani: Ketua DPR RI periode 2019-2024 dari PDIP. Ia dikenal sebagai sosok yang berpengalaman, berwawasan luas, berjiwa sosial, dan memiliki latar belakang politik. Ia juga merupakan putri dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article