Polres Bangkalan Sebut Peredaran Narkoba Sulit Diungkap, Apa Penyebabnya?

Syahril Abdillah
3 Min Read
Ilustrasi (Foto/istimewa)

Bangkalan,Jurnalfaktual.Id- Peredaran narkoba masih terus terjadi di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Meski, tidak sedikit budak barang haram tersebut meringkuk dibalik jeruji besi. Kamis (7/11/2019).

Sepanjang bulan Januari- November 2019, Satresnarkoba Polres Bangkalan berhasil mengungkap 207 kasus serta barang bukti yang disita seberat 2 kilo gram.

Kasatresnarkoba Polres Bangkalan AKP Soekris Trihartono mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim khusus, dimana penempatannya di wilayah polsek jajaran yang terindikasi peredaran narkoba cukup tinggi.

“Kita sudah bentuk tim khusus untuk memberantas peredaran narkoba yang dibentuk oleh kapolres. Tim ini terus kita galakkan dan berhasil mengamankan kurang lebih 1,2 kg beberapa bulan ini,” ungkapnya kepada jurnalfaktual.Id beberapa hari lalu.

Soekris mengatakan, mengungkap peredaran narkoba di kabupaten ujung barat pulau madura sangat sulit. “Kalau ditanya itu sangat- sangat sulit,” ujarnya.

Menurut dia, selain akses menuju tempat kejadian perkara (TKP) rata- rata hanya bisa dilintasi satu mobil dan jalannya cukup terjal, juga budaya masyarakat yang masih takut terhadap bandar dan pengedar.

“Hal ini harus diperbaiki, sosiologi masyarakat seperti ini harus diperbaiki dari sekarang,” pintanya.

Kata Soekries, pihak kepolisian sudah menyiapkan contact person bagi masyarakat yang mau melaporkan jika menemukan aktivitas peredaran narkoba.

“Kami sudah menyediakan contact person, pelapornya dijamin kerahasiaannya. Apabila mendapati silahkan diinformasikan ke nomor itu, nomor itu akan tersambung dengan saya,” terangnya.

Soekries juga menepis jika dikatakan hasil pengungkapan peredaran narkoba hanya bernilai antara 100 gram lebih. “Gak benar itu, buktinya sekitar 2 kilo gram lebih barang bukti yang berhasil kita sita,” tepisnya.

Adapun langkah kepolisian dalam pencegahan, Soekris mengaku terus mensosialisasikan bahaya dan dampak hukum dari pelaku penyalahgunaan barang terlarang (narkoba).

“Kami dan polsek jajaran terus sosialisasikan ke sejumlah pondok pesantren, sekolah- sekolah maupun instansi- instansi terkait bahaya penyalahgunaan narkoba,” tuturnya.

Sosialisasi itu, terang dia, dalam satu bulan dilakulan sebanyak 2 kali. “Bulan kemarin 8 kali di polsek jajaran. Itu rata- rata 2 kali dalam satu bulan, tinggal di kalkulasi,” kata dia.

Sokries mengkalaim peredaran narkoba terus terkikis. Meski demikian, pihaknya bertekad untuk terus mengungkap peredarannya.

“Kami akan terus galakkan tim khusus ini dalam memberantas peredaran narkoba,” tandasnya.

Penulis : Lah
Editor : Ning

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article