jfid – Lebaran 2024 semakin dekat. Seiring dengan perubahan musim, tren warna baju Lebaran pun berubah. Tahun ini, warna cerah seperti lilac dan pink yang biasanya menjadi pilihan utama, harus ditinggalkan.
Sebaliknya, warna gelap seperti navy denim dan mocha menjadi pilihan yang lebih disukai. Mengapa demikian? Jawabannya terletak pada keadaan politik, hukum, dan demokrasi di Indonesia saat ini.
Indonesia, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, akan menggelar pemilihan umum pada 2024.
Dalam situasi politik yang semakin panas, warna gelap dipilih sebagai simbol ketenangan dan stabilitas. Warna ini mencerminkan harapan masyarakat Indonesia akan pemilu yang damai dan adil.
Navy denim, misalnya, adalah warna yang timeless dan serbaguna. Warna ini memberikan kesan yang elegan dan santai sekaligus, sehingga bisa menjadi pilihan tepat untuk tampilan stylish dan nyaman saat Lebaran.
Sementara itu, mocha, yang hampir mirip dengan warna beige, tetapi lebih gelap, juga menjadi pilihan populer. Warna ini netral dan cocok digunakan oleh semua usia dan gender.
Namun, pilihan warna gelap bukan hanya soal tren fashion. Ini juga mencerminkan keadaan politik, hukum, dan demokrasi di Indonesia yang sedang runyam.
Misalnya, isu politik dinasti yang mewarnai jalannya Pilpres 2024, dan potensi penyalahgunaan wewenang serta terbajaknya sistem demokrasi. Dalam konteks ini, warna gelap bisa diartikan sebagai bentuk protes terhadap kondisi tersebut.
Jadi, ketika Anda memilih baju Lebaran berwarna gelap tahun ini, ingatlah bahwa warna pilihan Anda bukan hanya soal tren fashion.
Lebih dari itu, warna tersebut adalah simbol harapan dan aspirasi Anda terhadap kondisi politik, hukum, dan demokrasi di Indonesia.
Semoga Lebaran tahun ini tidak hanya membawa kebahagiaan, tetapi juga perubahan positif bagi negeri ini.
