Pemekaran Desa, Warga Desa Mangkung: Semoga Tidak Dijadikan Alat Kampanye Pilkades

Syahril Abdillah
3 Min Read
Harun, warga Desa Mangkung dan tokoh muda desa Mangkung (Foto: Muh Rizwan)
Harun, warga Desa Mangkung dan tokoh muda desa Mangkung (Foto: Muh Rizwan)

Lombok Tengah,- Rubrik pemekaran Desa se-Kabupaten Lombok Tengah mencuat pasca Forum Kepala Desa (FKD) Se-Kabupaten Lombok Tengah menggelar hearing ke Kantor DPRD Kabupaten Lombok Tengah. Sebanyak 20 Desa se-Kabupaten Lombok Tengah rencananya akan dimekarkan, salah satunya adalah Desa Mangkung, Kecamatan Praya Barat, Kab. Lombok Tengah, Selasa, 30/10/2019.

Menyoroti hal tersebut, perspektive publik pun mencuat seketika untuk merespon rubrik, bahwa pemekaran Desa se-Kabupaten Lombok Tengah akan segera terlaksana,
“semoga tidak hanya sekedar isu, sebab jauh sebelumnya juga isu yang sama sempat mencuat,” cetus Harun, Warga Dusun Keling, Desa Mangkung.

Sementara itu, Pemilihan Kepala Desa Mangkung direncanakan akan berlangsung pada tahun 2020 mendatang, Harun mencemaskan bahwa isu pemekaran akan kontradiktive dengan isu pemekaran Desa.

“sekedar rasa khawatir, jangan sampai isu ini digunakan untuk kepentingan Pilkades Mangkung kedepan” sentil Harun.

Harun merasa trauma terhadap kejadian yang sama, sebab jauh sebelum isu pemekaran Desa ini mencuat, para kandidat calon Kepala Desa Mangkung menjadikan isu tersebut sebagai alat kampanye untuk meraup suara di wilayahnya.

“saya masih teringat, ketika pencalonan Kepala Desa Mangkung pada periode kemarin, para calon menjadikan isu ini sebagai bahan kampanye dengan diperjuangkannya pemekaran, alih-alih sampai sekarang belum terealisasi, bahkan kemarin ketika pileg, isu ini sangat santer di dengungkan,” keluh Harun.

Diakuinya, masyarakat Desa Mangkung sangat menanti pemekaran Desanya, sebab dari segi geografis, Desa Mangkung sudah layak untuk dimekarkan.

“masyarakat selalu menunggu pemekaran, agar kami terpisah secara administrative dari Desa Induk, saya yakin, ke depan Desa akan lebih progress dalam hal pembangunan baik SDM dan pengelolaan SDA nya” tutur Harun.

Kepada Pemerintah, Harun berharap bahwa isu pemekaran Desa, salah satunya Desa Mangkung tidak sekedar bola liar yang sengaja di gelindingkan untuk mencari sasaran yang tepat.

“semoga ini tidak menjadi sekedar bola liar, dan saya berharap ini tidak sekedar isu, akan tetapi saya sebagai warga menunggu realisasinya”. Ungkap Pria yang juga mantan Ketua Umum PC PMII Lombok Tengah tersebut.

Selanjutnya, Harun juga menyentil tentang komitmen mengkawal pemekaran Desa Mangkung. Dia menyampaikan bahwa pemekaran Desa Mangkung menjadi tanggung jawab bersama.

“kami siap mengkawal isu pemekaran Desa ini, sekaligus siap menunggu kapan pemerintah selanjutnya memekarkan Desa kami”. Lanjut Harun.

Sebagai sikap dalam menunggu pemekaran Desa Mangkung, masyarakat di himbaunya agar tetap bersabar.

“kami menghimbau agar masyarakat khususnya masyarakat yang masuk dalam Daerah pemekaran Desa untuk tetap tenang dan bersabar, mari kita tunggu kapan pemerintah memberikan kepastian pemekaran, dan selalu siap terhadap kemungkinan terbaik dan terburuk” himbaunya.

Laporan: Muh Rizwan

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article