Pantai Lombang Sumenep: Antara Keindahan Cemara dan Ancaman Limbah Tambak

ZAJ
By ZAJ
3 Min Read

Pantai Lombang, salah satu destinasi wisata populer di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terkenal dengan hamparan pasir putih dan pohon cemara udang yang menghiasi bibir pantainya.

Pantai ini menawarkan pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk bagi para pengunjung. Namun, di balik keasriannya, pantai ini juga menghadapi ancaman pencemaran akibat limbah tambak udang yang berada di sekitar kawasan wisata.

Menurut data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Sumenep 2019, ada tambak udang seluas 117.888 M 2 (11, 87 hektar) di Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang.

Ada sekitar 108,2 hektar tambak udang di Sumenep, baik masih mengajukan izin atau sudah berizin.

Limbah tambak udang tersebut diduga mengalir ke pantai dan menyebabkan air menjadi keruh, berbusa, dan berbau tidak sedap.

Rofiqi, warga Desa Legung Barat, mengaku merasa kecewa dengan kondisi pantai Lombang yang semakin tercemar. Ia mengingat masa kecilnya ketika bermain di pantai bersama teman-temannya dengan air yang jernih dan angin yang sayup-sayup.

“Dulu, pantai Lombang itu bersih dan sepi. Sekarang, banyak tambak udang yang bikin airnya kotor dan bau. Pengunjung juga jadi berkurang,” katanya.

Pencemaran pantai Lombang juga berdampak pada mata pencaharian nelayan sekitar. Mereka mengeluh karena area tangkapan mereka terganggu oleh limbah tambak udang.

Mereka khawatir jika ke depan tidak bisa menangkap ikan lagi. “Jadi, mereka terganggu dengan ada tambak. Tambak itu merusak perekonomian warga sekitar. Itu jelas,” kata Rofiqi.

Sementara itu, pihak Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Sumenep belum memberikan sikap terkait dugaan pencemaran tersebut.

Kabid Pariwisata Disparbudpora Sumenep, Imam Buchori mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil investigasi dan kajian dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). “Kami masih belum mengeluarkan kebijakan apapun tentang dugaan pencemaran yang terjadi di Pantai Lombang,” ujarnya.

Imam Buchori menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan DLH untuk mencari solusi terbaik bagi pelestarian pantai Lombang.

Ia berharap agar pantai Lombang tetap menjadi destinasi wisata unggulan di Sumenep yang dapat menarik minat pengunjung dari dalam dan luar daerah.

“Kami akan berusaha untuk menjaga keindahan dan kebersihan pantai Lombang. Kami juga mengimbau kepada pengelola tambak udang untuk tidak membuang limbah sembarangan ke pantai,” tuturnya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article