Pancasila dan Oligarki: Sebuah Kontradiksi?

Fahrur Rozi
3 Min Read
Pancasila dan Oligarki: Sebuah Kontradiksi?
Pancasila dan Oligarki: Sebuah Kontradiksi?

jfid – Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, mengandung prinsip-prinsip yang menjunjung tinggi keadilan, demokrasi, persatuan, kemanusiaan, dan keadilan sosial.

Namun, di balik idealismenya, adakah sebuah kontradiksi ketika kita melihat realitas politik Indonesia yang seringkali dipengaruhi oleh praktik oligarki?

Pengertian Oligarki

Oligarki adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan dipegang oleh segelintir kecil individu atau kelompok yang memiliki kekayaan atau kekuasaan politik yang besar.

Dalam konteks politik Indonesia, oligarki sering termanifestasi melalui dominasi politik oleh sejumlah kecil elit politik, pengusaha, atau keluarga-keluarga berpengaruh yang mendominasi proses politik, ekonomi, dan sosial.

Kontradiksi dengan Pancasila

Keadilan dan Kesetaraan

Salah satu prinsip Pancasila adalah keadilan sosial. Namun, dalam praktiknya, oligarki sering mengakibatkan ketimpangan sosial yang besar.

Kekuasaan dan kekayaan terkonsentrasi pada segelintir individu atau kelompok, meninggalkan sebagian besar masyarakat dalam kondisi kemiskinan atau kurang mendapat akses yang sama terhadap sumber daya dan kesempatan.

Demokrasi yang Sehat

Pancasila menekankan demokrasi sebagai prinsip dasar negara. Namun, dalam sistem oligarki, demokrasi sering terdistorsi.

Elit-elit politik atau ekonomi dapat memanipulasi proses politik, termasuk pemilihan umum, melalui pengaruh finansial atau kekuasaan politik mereka, sehingga mereduksi partisipasi politik yang sehat dari masyarakat umum.

Persatuan dan Kesatuan

Pancasila mengedepankan persatuan dan kesatuan sebagai salah satu pilar negara. Namun, oligarki bisa memicu polarisasi dan konflik sosial.

Ketidakadilan dalam distribusi kekayaan dan kekuasaan dapat menciptakan ketegangan antara kelompok-kelompok masyarakat, mengancam persatuan yang diidamkan.

Mengatasi Kontradiksi

Untuk mengatasi kontradiksi antara prinsip-prinsip Pancasila dan praktik oligarki, diperlukan langkah-langkah konkret:

  1. Reformasi Politik: Reformasi sistem politik untuk mengurangi kekuasaan oligarki dan meningkatkan partisipasi politik masyarakat umum.
  2. Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya demokrasi yang sehat dan pemerintahan yang transparan serta akuntabel.
  3. Penguatan Institusi: Memperkuat institusi-institusi demokratis seperti lembaga-lembaga pengawas, sistem peradilan yang independen, dan media yang bebas untuk mengawasi kekuasaan politik dan ekonomi.
  4. Pembangunan Ekonomi Inklusif: Mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif untuk mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi.

Kesimpulan

Meskipun terdapat kontradiksi antara prinsip-prinsip Pancasila dan praktik oligarki, hal ini tidak berarti bahwa pencapaian idealisme Pancasila tidak mungkin.

Dengan komitmen untuk mereformasi sistem politik, meningkatkan kesadaran masyarakat, memperkuat institusi demokratis,

dan mempromosikan pembangunan ekonomi inklusif, Indonesia dapat melangkah menuju terwujudnya nilai-nilai Pancasila yang sesungguhnya.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article