jfid – Mohammad Siddik, pengacara ternama di kota keris, beberkan alasan pasang banner berukuran besar (5X3,red) di jln Teuku Umar, desa Pandian, sebelah Utara jembatan Kebonagung, kecamatan kota Sumenep. Sabtu (27/1/2024).
Mohammad Siddik selaku kuasa hukum Mery Fariastutik memberikan keterangan persnya, jika lahan milik kliennya tersebut masih dalam proses sengketa.
“Proses di pengadilan itu masih NO, artinya belum diterima atau ditolak. Jadi tidak boleh dalam proses sengketa para pihak melakukan penyerobotan,” ungkap Mohammad Siddik pada jurnalfaktual.id. Sabtu (27/1/2024).
Dilain hal, jurnalfaktual.id menemui seorang wanita di ruko tersebut yang menjadi sengketa, perempuan itu bernama Hartatik, ia adalah ibu dari Mery Fariastutik.
Ibu Hartatik menjelaskan kronologi singkat, jika Ruko miliknya jadi sengketa dengan pihak lain.
“Awalnya, anak saya pinjam uang ke BRI cabang Sumenep. Karena Corana, kami beberapa kali menunggak. Tapi, kami membayar bunga senilai 6 juta setiap bulan. Namun, pihak BRI datang dengan alibi, jika tidak ingin dilelang, maka harus membayar senilai 50 juta. Syarat BRI cabang Sumenep pun dipenuhi. Namun, BRI melakukan Lelang secara sepihak,” ungkap Hartatik, ibu dari Mery Fariastutik.
jurnalfaktual.id mencoba menghubungi pihak BRI cabang Sumenep, namun karena hari Sabtu (hari libur), pihak BRI masih belum dapat dikonfirmasi.
