Mengenali Penderita Autisme, Karakter dan Gejalanya

Syahril Abdillah
4 Min Read
Isustrasi Penderita Autisme (Foto/Hellosehat)

Jurnalfaktual.Id– Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang-kadang telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6 bulan.

Apa Itu Autisme?

Wikipedia menyebutkan, Autisme merupakan salah satu gangguan perkembangan yang merupakan bagian dari gangguan spektrum autisme atau Autism Spectrum Disorders (ASD) dan juga merupakan salah satu dari lima jenis gangguan di bawah payung Gangguan Perkembangan Pervasif atau Pervasive Development Disorder (PDD).

Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena ia merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal dan hal ini termanifestasi pada perilaku penyandang autisme. Autisme adalah yang terberat di antara PDD.

Gejala-gejala autisme dapat muncul pada anak mulai dari usia tiga puluh bulan sejak kelahiran hingga usia maksimal tiga tahun

Penderita autisme juga dapat mengalami masalah dalam belajar, komunikasi, dan bahasa.

Apa Saja Krakteristik Penderita Autisme?

Seseorang dikatakan menderita autisme apabila mengalami satu atau lebih dari karakteristik berikut:

  1. kesulitan dalam berinteraksi sosial secara kualitatif.
  2. kesulitan dalam berkomunikasi secara kualitatif, menunjukkan perilaku yang repetitif, dan mengalami perkembangan yang terlambat atau tidak normal.

Karakteristik yang menonjol pada seseorang yang mengidap kelainan ini adalah kesulitan membina hubungan sosial, berkomunikasi secara normal maupun memahami emosi serta perasaan orang lain.

Apa saja tanda-tanda dan gejala autisme?

Dilansir dari hellosehat.com, beberapa gejala autisme dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala biasanya dimulai saat masih kecil, bahkan usia 1-2 tahun. Tanda dan gejala autisme adalah:

  1. Tenang dan pasif.
  2. Tidak suka dipeluk atau hanya membolehkan dipeluk saat mereka ingin saja.
  3. Tidak akan melihat lurus objek saat orang lain menunjuk ke arah objek tersebut.
  4. Lebih suka menyendiri.
  5. Tidak peduli saat orang bicara dengannya, namun merespon suara lain.
  6. Mengikuti sikap atau perilaku, seperti menjetikkan jari, menyusun objek, dan memiliki kebiasaan/ritual yang harus dilakukan.
  7. Sulit beradaptasi dengan perubahan rutinitas.
  8. Sulit mengekspresikan kebutuhannya menggunakan kata-kata umum atau gerakan.
  9. Anak yang lebih besar dapat terlalu sensitif pada suara, bau, sentuhan, atau rasa.
  10. Mereka kurang dapat berimajinasi
    Terlambat bicara. Faktor- Faktor Seseorang Mengalami Risiko Autisme?

Beberapa hal yang bisa meningkatkan faktor risiko seseorang mengalami autisme adalah:Jenis kelamin.

1 Jenis Kelamin: Autisme terjadi 5 kali lebih sering pada laki-laki dibanding wanita.

2. Riwayat Keluarga: Keluarga yang memiliki anak autis mungkin akan memiliki anak autis lain.

3. Penyakit lain: Autis cenderung terjadi lebih sering pada anak dengan genetik atau kondisi kromosom tertentu, seperti sindrom fragile X atau sklerosis tuberous.

4. Bayi prematur: Autisme lebih tering terjadi pada bayi prematur. Biasanya bayi lebih berisiko jika lahir sebelum 26 minggu
Usia orangtua.

Peneliti menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara usia orangtua dengan anak autisme.

Apa saja pilihan pengobatan saya untuk autisme?

Tidak ada yang bisa menyembuhkan autisme. Meski begitu, peneliti menunjukkan bahwa terapi intervensi dini dapat memperbaiki perkembangan anak.

Terapi intervensi yang bisa dilakukan sebagai pengobatan autisme adalah:

  • Terapi bicara dan bahasa

Metode untuk memperbaiki perkembangan komunikasi pada anak autis, melalui latihan bicara dan dukungan interaktif audio-visual

  • Terapi okupasional

Terapi yang membantu anak berkembang dan meningkatkan kemampuan untuk hidup dan bekerja normal setiap hari.

  • Terapi fisik

terapi yang meningkatkan perkembangan fisik dengan metode fisik seperti pijat dan latihan.

Penulis : Syahril
Editor : Tim Redaksi

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article