jfid – Semua orang tidak ingin ada perang, tapi jika ini film sebagai penonton karakter Abu Ubaidah adalah yang paling menarik. Ia sosok yang bisa dikatakan the real man dengan kemisteriusannya.
Seorang netizen menulis “They fight with honor, fight with conviction, fight with the knowledge and acceptance of death; that is the way of a warrior. This is how real men fight.”
Konflik antara Israel dan Palestina yang kembali memanas sejak Oktober 2023 telah menarik perhatian dunia.
Bukan hanya karena korban jiwa yang terus bertambah, tetapi juga karena perang informasi yang terjadi di media sosial dan media massa.
Dua pihak yang bertikai saling menuduh dan mengklaim kebenaran versi mereka, dengan menggunakan juru bicara yang berbeda karakter dan gaya.
Di pihak Israel, ada Daniel Hagari, juru bicara Pertahanan Israel (IDF). Hagari adalah seorang perwira senior Angkatan Laut dengan gelar Laksamana Muda. Umurnya 47 tahun.
Namun, dia memiliki pengalaman militer yang panjang, terutama di unit elit Shayetet 13. Dia juga memiliki latar belakang pendidikan di bidang filsafat, diplomasi dan pertahanan.
Hagari sering tampil di media dengan mengenakan seragam loreng hijau dan topi hitam. Dia berbicara dengan nada tegas dan meyakinkan, menggunakan bahasa Inggris, Ibrani.
Dia juga aktif di media sosial, terutama Twitter, untuk menyampaikan pernyataan resmi IDF, menunjukkan bukti-bukti serangan Israel, dan menanggapi tuduhan-tuduhan dari pihak Palestina.
Salah satu pernyataan kontroversial Hagari adalah ketika dia menuduh Rumah Sakit Indonesia di Gaza menjadi markas dari kelompok Hamas.
Dia juga menyodorkan citra satelit yang diduga menunjukkan adanya posisi Hamas di dekat rumah sakit tersebut.
Namun, tuduhan ini dibantah oleh pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia yang menegaskan bahwa rumah sakit tersebut dibangun untuk tujuan kemanusiaan dan dikelola sepenuhnya oleh otoritas Gaza.
Meskipun akhirnya Hagari di roasting oleh dunia, akibat kebohongan dan kepolosannya. Roasting adalah istilah dalam dunia stand-up comedy,
Meskipun akhirnya Hagari di roasting oleh dunia, akibat kebohongan dan kepolosannya. Roasting adalah istilah dalam dunia stand-up comedy, dilakukan dengan mengolok-olok atau mengejek seseorang, namun dengan cara unik.
Di pihak Palestina, ada Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer dari organisasi Hamas.
Abu Ubaidah bukanlah nama asli, melainkan nama samaran yang merujuk pada salah satu sahabat Nabi Muhammad dan komandan pasukan Islam pada abad ke-7. Identitas asli Abu Ubaidah tidak diketahui, begitu pula dengan detail pribadinya. Dia selalu mengenakan keffiyeh yang menutupi seluruh wajahnya.
Abu Ubaidah jarang tampil di media, kecuali melalui rekaman suara atau video yang disiarkan di saluran televisi atau media sosial Hamas. Dia berbicara dengan nada keras dan mengancam, menggunakan bahasa Arab.
Dia juga sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan provokatif dan mengucapkan kata-kata tajam yang merujuk pada pejabat Israel sebagai “kurang bijaksana” bahkan “terlalu berhalusinasi”.
Salah satu pernyataan menarik Abu Ubaidah adalah ketika dia mengingatkan Israel tentang “kutukan dekade kedelapan”, yang berupa ramalan mengenai akhir negara Yahudi itu.
Dia juga mengklaim bahwa pejuang Al-Qassam telah berhasil menghancurkan puluhan kendaraan dan peralatan militer Israel, serta menembak jatuh beberapa pesawat dan drone.
Namun, klaim ini diragukan oleh pihak Israel yang mengatakan bahwa Hamas hanya berusaha menipu publik, namun seringnya, apa yang dikatakan Abu Ubaidah adalah fakta.
Itulah sebabnya, banyak orang percaya.
Dua juru bicara ini memiliki peran penting dalam konflik Israel-Palestina, tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pembentuk opini dan penggerak semangat.
Mereka juga mencerminkan karakteristik dan strategi dari kedua belah pihak yang berbeda secara radikal. Daniel Hagari mewakili Israel yang modern, profesional, dan percaya diri.
Abu Ubaidah mewakili Palestina yang misterius, militan, dan berani. Siapa yang lebih meyakinkan dan berpengaruh? Anda yang menilai. Sekali lagi, jika itu film, Daniel Hagari tidak cocok jadi aktor utama.
