jfid – Arab Saudi, salah satu negara Arab yang belum menormalisasi hubungan dengan Israel, bersedia membantu upaya pembangunan kembali Jalur Gaza yang rusak parah akibat serangan Israel.
Namun, ada syarat khusus yang harus dipenuhi oleh Israel agar kerjasama itu bisa terwujud.
Syarat itu adalah Israel harus memberikan jalan bagi Palestina untuk secara resmi menjadi sebuah negara. Hal ini diungkapkan oleh sejumlah pejabat senior pemerintah Amerika Serikat (AS) yang enggan disebut namanya.
Menurut para pejabat itu, komitmen Arab Saudi itu didapatkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken saat berkunjung ke Riyadh beberapa waktu lalu.
Blinken melakukan kunjungan ke sejumlah negara Arab ketika perang antara Israel dan Hamas masih berlangsung.
Salah satu pencapaian terbesar Blinken dalam kunjungan itu adalah mendapatkan dukungan dari Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dan empat pemimpin negara Arab lainnya untuk membangun kembali Jalur Gaza setelah perang.
MBS bahkan menawarkan untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai bagian dari perjanjian untuk pembangunan kembali Jalur Gaza.
Hal ini menjadi langkah diplomatik yang sejak lama diupayakan oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu.
Namun, Israel harus bersedia mengakui Palestina sebagai negara merdeka jika ingin mendapatkan bantuan dan kerjasama dari Arab Saudi.
Apakah Israel akan menerima tawaran dan syarat tersebut? Ataukah akan menolaknya dan mempertahankan pendudukannya atas wilayah Palestina?
