Martabat TKSK Sapeken Diserang, Jadi Bulan-bulanan Oknum Wartawan

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read

jfid – Rahman (Mamang) yang bertugas sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK Sapeken) mengeluhkan tudingan oknum wartawan yang sering kali, mencatut namanya di media tanpa konfirmasi.

Rahman atau Mamang, seringkali di muat di salah satu media online tanpa diberikan  sanggahan sedikitpun di media tersebut.

“Saya dituduh melakukan pemuktahiran DTKS sesuka hati. Martabat saya diserang dan dijatuhkan. Yang terakhir, saya diberitakan terlibat dalam pemalsuan dokumen Purse Seine yang itu tidak ada keterkaitan dengan pekerjaan saya sebagai relawan (TKSK, red),” tukas Rahman atau Mamang pada jurnalfaktual.id, Jum’at (15/10/2021).

Rahman (Mamang) menceritakan tentang pertemuan atau rapat dengan tokoh-tokoh masyarakat Sapeken. Kala itu, ia diminta untuk menandatangani dokumen yang isinya hanya mengetahui. Tiba-tiba, ada dokumen lain yang isinya mencatut tandatangan saya.

Ad image

“Dokumen yang mengizinkan perizinan Purse Seine dan ada tandatangan saya. Demi Allah, itu fitnah. Saya sebagai relawan TKSK ikhlas bekerja untuk mengabdikan diri pada masyarakat,” tegas Rahman atau Mamang.

Dilain hal, Lulung, tokoh masyarakat Sapeken memberikan kesaksian, jika Rahman atau Mamang sama sekali tidak terlibat dalam pemalsuan dokumen Purse Seine.

“Apa kaitannya TKSK dengan Dokumen Purse Seine. Jika ada pemalsuan beras, baru TKSK Sapeken dipersoalkan. Ini kan pemalsuan Dokumen? Biarkan pihak berwajib yang membuktikan,” tegas Lulung, tokoh masyarakat Sapeken. (DN).

Redaksi jfid mohon maaf kepada publik atas berita di atas. Demikian diinformasikan bahwa redaksi meralat berita tersebut, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan ketersinggungan atas penyampaian isi berita. Berita tersebut seharusnya seperti ini:

Keluhan TKSK Sapeken

jfid – Rahman (Mamang) yang bertugas sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK Sapeken) mengeluhkan orang yang sering kali menyalahkan pekerjaannya.

Rahman mengatakan, jika sesungguhnya, ia bekerja sebagai TKSK Sapeken tidak lain untuk mengabdikan diri pada masyarakat.

“Saya bekerja sesuai aturan. Dan itu untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu, saya sebagai relawan (TKSK, red) sering kali disalahkan,” tukas Rahman atau Mamang pada jurnalfaktual.id, Jum’at (15/10/2021).

Rahman (Mamang) menceritakan tentang pertemuan atau rapat dengan tokoh-tokoh masyarakat Sapeken. Kala itu, ia diminta untuk menandatangani dokumen yang isinya hanya mengetahui. Tiba-tiba, ada dokumen lain yang isinya mencatut tandatangan saya.

“Dokumen yang mengizinkan perizinan Purse Seine dan ada tandatangan saya. Demi Allah, itu fitnah. Saya sebagai relawan TKSK ikhlas bekerja untuk mengabdikan diri pada masyarakat,” tegas Rahman atau Mamang.

Dilain hal, Lulung, tokoh masyarakat Sapeken memberikan kesaksian, jika Rahman atau Mamang sama sekali tidak terlibat dalam pemalsuan dokumen Purse Seine.

“Apa kaitannya TKSK dengan Dokumen Purse Seine. Jika ada pemalsuan beras, baru TKSK Sapeken dipersoalkan. Ini kan pemalsuan Dokumen? Biarkan pihak berwajib yang membuktikan,” tegas Lulung, tokoh masyarakat Sapeken. (DN).

Share This Article