Gelar Rekercab, PDI- P Bangkalan Terus Perkuat Solidaritas Kader

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read
- Advertisement -

jfid– Pengurus DPC PDI- Perjuangan Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur melangsungkan Rapat Kerja
Cabang (Rakercab) tahun 2021.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Cafe Bima and Zain, Jl. Hos Cokro Aminoto Bangkalan itu dihadiri pengurus kader PDI dari tingakatan DPC hingga anak ranting.

Ketua DPC PDIP Bangkalan H. Fatkurrohman mengatakan, tujuan Rakercab ini selain membuat program juga ajang konsolidasi dan koordinasi antara pengurus dan kader.

“Misalnya melaporkan kegiatan apa yang selama ini dikerjakan, ” kata dia kepada Jurnalfaktual.id. Kamis, 14 Oktober 2021.

Soliditas antara pengurus dan kader kata H. Kur sapaan lekatnya harus terus diperkuat dari tingkatan Anak Ranting, PAC, DPC, DPD. Hal ini tentunya tidak lepas dari arahan DPP.

“Jadi sesuai arahan dari DPP, kita harus memperuat hubungan antar kader, termasuk urusan pemilu akan datang,” ujar dia.

Pria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Bangkalan itu berharap, kedepan PDI Perjuangan semakin besar dan menjadi partai pemenang di Kabupaten Bangkalan.

“Ini tujuan kita bersama, sehingga para legislatif kita terus bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat,” beber dia.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Mahfud S.Ag mengutarakan, selama ini PDI-P Bangkalan selalu hadir ditengah- tengah masyarakat dengan berbagai pendekatan.

“Selama ini pengurus PDI baik fraksi DPRD Bangkalan dan Jatim, DPC, PAC hingga ranting itu selalu bagaimana deket dengan masyarakat, itu yang dilakukan agar bisa bersama masyarakat,” tutur dia.

Tal hanya dekat, Mahfud mengatakan kader PDI- Perjungan yang duduk di kursi DPRD selalu ikut andil mengusulkan dan memperjuangkan aspirasi yang diinginkan oleh masyarakat.

“Itu kita lakukan baik di pedesaan atau perkotaan,” tegas dia.

Untuk bisa selalu bermanfaat terhadap masyarakat, lanjut Mahfud, kader PDI- Perjuangan harus terus solid, kompak dan menyamakan persepsi.

Tak hanya itu, Mapping wilayah kata Mahfud harus juga dilakukan sebelum melakukan kegiatan. Sebab, setiap desa atau kelurahan memiliki karakter yang berbeda.

“Baru setelah mapping itu kita bisa terjun melaksanakan kegiatan, dan kegiatan yang kita lakukan bisa diterima oleh masyarakat,” terang dia.

Jika selama ini kader PDIP dianggap dekat dengan warga, tokoh hingga ulama’, hal itu kata Mahfud sebuah keharusan agar keberadaan PDI-P dirasakan oleh masyarakat.

“Itu sebuah keharusan, bukan semata- mata karena ada kepentingan, misalnya untuk membesarkan partai, tidak!. Akan tetapi itu memang keharusan agar PDI- P bermanafaat,” tegas dia.

“Masalah deket dengan tokoh ulama dan kiyai berdampak positif terhadap partai atau kader, itu barokahnya,” tutup dia.

Laporan: Syahril

- Advertisement -
Share This Article