Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap Rencana Akuisisi BUMN ke Pasar Internasional

unnie By unnie
4 Min Read
Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap Rencana Akuisisi BUMN ke Pasar Internasional
Luhut Binsar Pandjaitan Ungkap Rencana Akuisisi BUMN ke Pasar Internasional

Jfid – Dalam upaya memperkuat ketahanan energi dan pangan nasional, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengumumkan rencana ambisius untuk mengakuisisi beberapa perusahaan di luar negeri.

Rencana ini mencakup langkah strategis oleh PT Pertamina (Persero) di Brazil dan Perum Bulog di Kamboja.

Dengan pendekatan yang komprehensif, Indonesia berusaha untuk memanfaatkan tren global dan memastikan keberlanjutan ekonomi di masa depan.

Akuisisi Pertamina di Brazil

Pertamina akan mengarahkan fokusnya pada sektor bioenergi di Brazil.

Ad image

Tujuannya adalah untuk mengakuisisi perusahaan yang dapat menyediakan gula dan etanol.

Data menunjukkan bahwa Brazil adalah salah satu produsen terbesar etanol di dunia, dengan produksi mencapai 30,23 miliar liter pada tahun 2022.

Dengan memanfaatkan sumber daya ini, Pertamina berencana untuk secara bertahap menggantikan bensin dengan bioetanol.

Dampak dan Manfaat

Strategi ini bukan hanya langkah untuk diversifikasi energi tetapi juga merupakan bagian dari upaya global untuk mengurangi emisi karbon.

Dengan memperkuat cadangan bioetanol, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Menurut International Energy Agency (IEA), bioetanol dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 86% dibandingkan bensin .

Akuisisi Bulog di Kamboja

Perum Bulog, sebagai salah satu pilar ketahanan pangan Indonesia, akan mengakuisisi sumber beras di Kamboja.

Langkah ini bertujuan untuk mengamankan stok beras nasional dan memperkuat cadangan pangan.

Kamboja, dengan produksi beras yang stabil dan berkualitas, merupakan mitra strategis untuk memenuhi kebutuhan ini.

Dampak dan Manfaat

Dengan akuisisi ini, Bulog akan memiliki akses langsung ke sumber beras yang dapat diandalkan.

Hal ini penting mengingat volatilitas harga pangan global dan risiko yang terkait dengan perubahan iklim.

Data dari Food and Agriculture Organization (FAO) menunjukkan bahwa produksi beras global diperkirakan akan mencapai 519 juta ton pada tahun 2023, dengan Kamboja berkontribusi signifikan dalam ekspor beras .

Ketahanan Energi dan Pangan: Pilar Pertumbuhan Ekonomi

Ketahanan Energi

Ketahanan energi merupakan komponen vital dalam pertumbuhan ekonomi.

Dengan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan, Indonesia dapat menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan.

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kontribusi energi terbarukan dalam bauran energi nasional diharapkan mencapai 23% pada tahun 2025 .

Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan juga tidak kalah pentingnya. Stabilisasi pasokan pangan dan harga adalah kunci untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan memastikan kesejahteraan masyarakat.

Dengan langkah strategis seperti akuisisi di Kamboja, Indonesia dapat memperkuat cadangan pangan dan mengurangi risiko yang disebabkan oleh ketergantungan pada impor pangan dari pasar yang tidak stabil.

Kesimpulan

Rencana akuisisi perusahaan BUMN ke pasar internasional yang diungkapkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan adalah langkah strategis untuk memastikan ketahanan energi dan pangan bagi Indonesia di masa depan.

Dengan fokus pada tren global dan kebutuhan domestik, Indonesia dapat memperkuat posisinya di pasar internasional dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun masa depan yang lebih aman dan stabil bagi seluruh rakyat Indonesia.

Share This Article