List Brand Fashion Pro Israel yang Masuk List Boikot

Rasyiqi
By Rasyiqi
7 Min Read
List Brand Fashion Pro Israel Yang Masuk List Boikot
List Brand Fashion Pro Israel Yang Masuk List Boikot

jfid – Konflik antara Israel dan Palestina yang kembali memanas sejak Oktober 2023 telah memicu gelombang protes dan solidaritas dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Salah satu bentuk protes yang dilakukan oleh masyarakat adalah dengan memboikot produk-produk yang berasal dari Israel atau yang diduga mendukung kebijakan Israel terhadap Palestina.

Di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa yang menyatakan haram mendukung agresi Israel ke Palestina, baik langsung maupun tidak langsung, seperti membeli produk Israel maupun pendukungnya.

Fatwa ini sejalan dengan gerakan global Boycott, Divestment and Sanctions (BDS) yang berupaya menggunakan boikot ekonomi dan budaya terhadap Israel, divestasi keuangan dari negara, dan sanksi pemerintah untuk menekan pemerintah Israel agar menghormati hak-hak rakyat Palestina.

Salah satu sektor yang menjadi sasaran boikot adalah industri fashion, yang memiliki banyak brand ternama yang beroperasi di Indonesia. Beberapa brand fashion yang beredar di Indonesia dan diboikot karena berhubungan dengan Israel atau pro Israel adalah sebagai berikut:

  • American Eagle: Merek fashion Amerika yang populer ini menunjukkan dukungan mereka terhadap Israel dengan cara yang cukup mencolok. Mereka mengganti billboard utama mereka di Times Square, New York, dengan gambar bendera Israel. Langkah ini dianggap sebagai pernyataan politik yang berani dan telah memicu berbagai reaksi dari konsumen.
  • Bulgari / Bvlgari: Merek perhiasan dan jam tangan mewah asal Italia ini dimiliki oleh Bernard Arnault, orang terkaya di dunia menurut Forbes. Arnault juga memiliki perusahaan induk American Eagle, Carrefour, Caterpillar, Celine, Chanel, Diesel Frangrances, Dior / Christian Dior, DKNY, dan Fendi. Arnault telah berinvestasi di perusahaan keamanan siber Israel, Wiz, yang menawarkan solusi keamanan untuk cloud computing. Arnault telah menunjukkan dukungan finansialnya terhadap teknologi keamanan siber Israel.
  • Carrefour: Perusahaan ritel Prancis ini telah menjadi subjek kontroversi dan boikot karena keterlibatannya dalam kejahatan perang yang dilakukan oleh rezim Israel terhadap rakyat Palestina. Menurut laporan, Carrefour telah menandatangani perjanjian waralaba dengan perusahaan Israel yang aktif dalam penyelesaian ilegal Israel. Hal ini telah memicu protes dan seruan untuk boikot terhadap Carrefour.
  • Caterpillar: Produsen mesin berat Amerika ini telah memasok mesin berat, terutama bulldozer lapis baja Caterpillar D9, ke militer Israel selama beberapa dekade. Mesin-mesin ini digunakan dalam berbagai operasi militer, termasuk pembongkaran rumah dan pembangunan infrastruktur penyelesaian ilegal. Hal ini telah memicu protes dan seruan untuk boikot terhadap Caterpillar.
  • Celine: Merek fashion mewah asal Prancis ini juga dimiliki oleh Bernard Arnault, yang telah berinvestasi di perusahaan keamanan siber Israel, Wiz. Celine juga memiliki hubungan dengan L’Oreal, yang dikenal sebagai ‘teman hangat Israel’.
  • Chanel: Merek fashion mewah asal Prancis ini juga dimiliki oleh Bernard Arnault, yang telah berinvestasi di perusahaan keamanan siber Israel, Wiz. Chanel juga memiliki hubungan dengan L’Oreal, yang dikenal sebagai ‘teman hangat Israel’.
  • Diesel Frangrances: Merek parfum yang merupakan bagian dari perusahaan fashion Diesel ini memiliki kemitraan dengan L’Oreal, yang dikenal sebagai ‘teman hangat Israel’. Kemitraan ini telah memicu kontroversi dan seruan untuk boikot terhadap Diesel Frangrances.
  • Dior / Christian Dior: Merek fashion mewah asal Prancis ini juga dimiliki oleh Bernard Arnault, yang telah berinvestasi di perusahaan keamanan siber Israel, Wiz. Dior juga memiliki hubungan dengan L’Oreal, yang dikenal sebagai ‘teman hangat Israel’.
  • DKNY: Merek fashion Amerika ini merupakan bagian dari grup LVMH, yang juga dimiliki oleh Bernard Arnault, yang telah berinvestasi di perusahaan keamanan siber Israel, Wiz. DKNY juga memiliki hubungan dengan L’Oreal, yang dikenal sebagai ‘teman hangat Israel’.
  • Fendi: Merek fashion mewah asal Italia ini juga dimiliki oleh Bernard Arnault, yang telah berinvestasi di perusahaan keamanan siber Israel, Wiz. Fendi juga memiliki hubungan dengan L’Oreal, yang dikenal sebagai ‘teman hangat Israel’.

Boikot terhadap brand fashion ini bukan hanya dilakukan oleh konsumen, tetapi juga oleh beberapa tokoh dan organisasi. Misalnya, musisi Lauryn Hill membatalkan konsernya di Israel pada 2015 sebagai bentuk protes terhadap perlakuan Israel terhadap Palestina.

Organisasi hak asasi manusia Amnesty International juga menyerukan boikot terhadap produk-produk yang berasal dari penyelesaian ilegal Israel di Tepi Barat.

Boikot terhadap brand fashion ini juga membuka peluang bagi produk-produk lokal yang lebih ramah lingkungan dan etis. Beberapa produk lokal yang dapat menjadi alternatif bagi konsumen yang ingin memboikot produk pro Israel adalah sebagai berikut:

Bateeq

Merek fashion Indonesia yang mengusung batik sebagai ciri khasnya. Bateeq memiliki berbagai koleksi pakaian, aksesoris, dan peralatan rumah tangga yang terbuat dari bahan-bahan berkualitas dan ramah lingkungan. Bateeq juga berkomitmen untuk melestarikan warisan budaya Indonesia melalui batik.

Cotton Ink

Merek fashion Indonesia yang menyediakan pakaian wanita yang nyaman, stylish, dan terjangkau. Cotton Ink menggunakan bahan-bahan alami dan organik, seperti katun, rayon, dan linen, yang ramah lingkungan dan etis. Cotton Ink juga mendukung pengrajin lokal dan UMKM dalam produksi pakaian mereka.

Sejauh Mata Memandang

Merek fashion Indonesia yang terinspirasi oleh keindahan alam dan budaya Indonesia. Sejauh Mata Memandang menggunakan teknik tenun dan batik tradisional dalam membuat pakaian, aksesoris, dan peralatan rumah tangga yang unik dan artistik.

Sejauh Mata Memandang juga berkolaborasi dengan komunitas lokal dan berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan sosial.

Tangan

Merek fashion Indonesia yang menawarkan pakaian yang berani, edgy, dan kontemporer. Tangan menggunakan bahan-bahan berkualitas dan proses produksi yang etis dan transparan.

Tangan juga menggabungkan unsur-unsur tradisional dan modern dalam desain pakaian mereka.

Boikot terhadap brand fashion yang berhubungan dengan Israel atau pro Israel merupakan salah satu bentuk ekspresi politik dan etika yang dilakukan oleh masyarakat. Boikot ini tidak hanya berdampak pada ekonomi, tetapi juga pada budaya dan identitas.

Boikot ini juga menantang konsumen untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih produk yang mereka gunakan, serta lebih menghargai produk-produk lokal yang lebih berkelanjutan dan bermakna.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article