jfid – Komunis Ashkenazi adalah sebutan untuk kaum Yahudi garis keras yang berasal dari Eropa Timur dan Tengah. Mereka memiliki cita-cita untuk mendirikan sebuah negara Yahudi di tanah Palestina dan menyingkirkan agama-agama langit seperti Yahudi, Kristen dan Islam. Mereka juga dikenal sebagai Zionis radikal atau ekstremis.
Sejarah Komunis Ashkenazi dimulai dari abad ke-19, ketika banyak Yahudi Eropa yang mengalami diskriminasi, penganiayaan dan pogrom (pembantaian massal) oleh penguasa-penguasa Kristen dan Muslim. Beberapa dari mereka memilih untuk berimigrasi ke Amerika Serikat, sementara yang lain mencari tanah janji di Palestina.
Namun, tidak semua Yahudi Eropa setuju dengan ide Zionisme, yaitu gerakan nasionalis Yahudi yang bertujuan untuk mendirikan negara Yahudi di Palestina. Beberapa dari mereka lebih memilih untuk bergabung dengan gerakan sosialis atau komunis, yang menentang nasionalisme dan agama. Mereka percaya bahwa kelas sosial, bukan identitas etnis atau agama, adalah faktor utama dalam konflik sosial.
Salah satu tokoh komunis Yahudi yang paling terkenal adalah Karl Marx, yang merupakan penulis Manifesto Komunis bersama Friedrich Engels. Marx mengkritik agama sebagai candu rakyat dan mengajarkan bahwa sejarah manusia adalah sejarah perjuangan kelas. Marx juga menolak ide Zionisme dan menganggapnya sebagai bentuk reaksioner.
Namun, ada juga komunis Yahudi yang mendukung Zionisme, seperti Leon Trotsky, salah satu pemimpin Revolusi Bolshevik di Rusia pada 1917. Trotsky berpendapat bahwa Zionisme adalah salah satu bentuk perjuangan nasional yang sah dan dapat berjalan seiring dengan komunisme internasional. Trotsky juga berusaha membantu para imigran Yahudi di Palestina untuk membentuk partai buruh sosialis.
Pada tahun 1920-an dan 1930-an, banyak komunis Yahudi yang berimigrasi ke Palestina secara diam-diam dengan bantuan dari Uni Soviet. Mereka membawa senjata, amunisi dan bahan peledak untuk melakukan aksi terorisme dan sabotase terhadap pemerintah Inggris yang menguasai Palestina saat itu. Mereka juga berkonflik dengan kelompok Zionis moderat atau konservatif, seperti Haganah dan Irgun.
Salah satu peristiwa terorisme komunis Yahudi yang paling terkenal adalah pemboman Hotel King David di Yerusalem pada 22 Juli 1946. Hotel ini merupakan markas besar pemerintah Inggris dan militer di Palestina. Pelaku pemboman adalah anggota Irgun yang dipimpin oleh Menachem Begin, yang kemudian menjadi perdana menteri Israel. Namun, ada juga dugaan bahwa pelaku pemboman dibantu oleh agen-agen Soviet yang menyamar sebagai anggota Irgun.
Pemboman Hotel King David menewaskan 91 orang, termasuk 28 orang Inggris, 41 orang Arab, 17 orang Yahudi dan 5 orang lainnya. Peristiwa ini mengejutkan dunia dan mempercepat proses kemerdekaan Israel pada 1948. Namun, pemboman ini juga menimbulkan kebencian dan permusuhan antara Israel dan negara-negara Arab di sekitarnya.
Setelah kemerdekaan Israel, komunis Yahudi tidak memiliki pengaruh politik yang signifikan di negara tersebut. Partai Komunis Israel (PKI) hanya mendapatkan beberapa kursi di parlemen dan tidak pernah menjadi bagian dari koalisi pemerintahan. PKI juga menghadapi tekanan dan intimidasi dari pihak-pihak nasionalis dan religius yang mendominasi politik Israel.
PKI juga mengalami perpecahan internal antara sayap pro-Soviet dan pro-Tiongkok. Pada tahun 1965, PKI pecah menjadi dua partai: Partai Rakah yang mendukung Uni Soviet dan Partai Maki yang mendukung Tiongkok. Pada tahun 1973, Partai Maki pecah lagi menjadi dua partai: Partai Maki Baru yang tetap pro-Tiongkok dan Partai Moked yang beralih ke pro-Albania.
Pada tahun 1980-an, PKI mengalami kemunduran akibat runtuhnya Uni Soviet dan blok komunis di Eropa Timur. PKI juga kehilangan dukungan dari sebagian besar penduduk Arab Israel, yang lebih memilih partai-partai nasionalis atau Islamis. PKI kemudian berganti nama menjadi Partai Hadash pada 1989, yang merupakan partai sayap kiri yang lebih moderat dan pluralis.
Saat ini, Partai Hadash masih eksis sebagai salah satu partai politik di Israel, meskipun dengan pengaruh yang sangat terbatas. Partai ini berusaha untuk memperjuangkan hak-hak minoritas Arab Israel, menentang kebijakan-kebijakan Israel terhadap Palestina, dan mendukung solusi dua negara. Partai ini juga berkolaborasi dengan partai-partai Arab lainnya dalam koalisi bersama yang disebut Daftar Bersama.
Komunis Ashkenazi adalah salah satu kelompok yang memiliki peran penting dalam sejarah konflik Israel-Palestina. Mereka memiliki visi dan misi yang berbeda dengan kebanyakan Yahudi lainnya, baik di dalam maupun di luar Israel. Mereka juga memiliki hubungan yang kompleks dan kontradiktif dengan negara-negara komunis, terutama Uni Soviet dan Tiongkok.
Meskipun komunis Ashkenazi telah mengalami kemerosotan dan marginalisasi, mereka tetap menjadi bagian dari mosaik budaya dan politik di Timur Tengah. Mereka juga menjadi saksi hidup dari sejarah panjang dan penuh konflik antara Yahudi dan Arab, antara Zionisme dan Islamisme, dan antara Barat dan Timur.