jf.id – Kisruh tanah Percaton Desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep. Tokoh Pemuda desa angkat bicara. Persoalan tanah Percaton Desa Lapa Laok, di keluhkah warga masyarakat setempat, karena hasil sewa tanah tak dirasakan oleh warga.
Farid Ali Sabana, tokoh pemuda setempat, menilai, jika tanah Percaton Desa Lapa Laok, kecamatan Dungkek, merugikan Kepala Desa Lapa Laok terpilih.
“Nur Habibie, Sekertaris Camat Dungkek yang kala itu sebagai PJ Kades Lapa Laok. Menyewakan tanah Percaton pada penyewa, tanpa mempertimbangkan, jika dirinya akan tergantikan oleh Kades terpilih yang dilantik pada 31 Desember. Padahal, akhir masa sewa Percaton pada Agustus 2020,” tegas Farid Ali Sabana. Sabtu (25/1/2020).
Farid menambahkan, jika Sekcam yang kala itu sebagai PJ Kepala Desa Lapa Laok, membelanjakan hasil sewa tanah Percaton Desa untuk alat kelengkapan Balai. Namun, hingga saat ini, Aset desa tidak ada dibalai.
“Jika Laptop dan yang lain-lain tidak ada dibalai, lalu ada dimana? Dan itu bukan milik pribadi,” imbuhnya.
Hingga berita ini tayang, Nur Habibie (Sekcam Dungkek), saat dikonfirmasi jurnalfaktual.id melalaui telepon selulernya, walau berdering aktif, namun tidak ada jawaban.
Laporan: DPP
