Karena Kasus Korupsi, Syahrul Yasin Limpo Menghilang dan Jadi Buronan Publik?

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
6 Min Read
Syahrul Yasin Limpo

jfid – Syahrul Yasin Limpo, menteri pertanian yang dikenal sebagai sosok karismatik dan berprestasi, kini menjadi buronan publik. Pasalnya, ia diduga terlibat dalam kasus korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian yang sedang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kasus ini bermula ketika KPK menggeledah rumah dinas Syahrul di Jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan, pada 28 September 2023. Dari penggeledahan itu, KPK menyita sejumlah barang bukti, termasuk 12 senjata api jenis laras pendek yang diserahkan ke Polda Metro Jaya untuk penyelidikan lebih lanjut

Namun, Syahrul tidak berada di rumah dinasnya saat penggeledahan berlangsung. Ia dikabarkan sedang melakukan kunjungan kerja ke Italia dan Spanyol bersama beberapa pejabat eselon I dan II Kementerian Pertanian. Kunjungan kerja itu bertujuan untuk mempelajari sistem pertanian di kedua negara tersebut.

Seharusnya, Syahrul sudah kembali ke Indonesia pada 1 Oktober 2023. Namun, hingga kini ia belum muncul di publik dan tidak ada yang tahu keberadaannya. Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengaku sudah kehilangan kontak dengan Syahrul sejak ia berada di Spanyol.

Ad image

“Kami terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kami belum ada kabar mengenai keberadaan Pak Menteri sampai hari ini,” kata Harvick di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Harvick menepis kabar bahwa Syahrul sengaja menghindar dari radar KPK karena kasus korupsi yang menjeratnya. Ia berharap Syahrul segera ditemukan dan bisa menjelaskan posisinya terkait kasus tersebut.

“Wah insyaallah sih enggak ya (kabur). Mudah-mudahan kita doakan bersama-sama agar bisa selesai,” ujar Harvick.

Sementara itu, KPK menyatakan belum melakukan pencegahan ke luar negeri terhadap Syahrul dan pejabat lainnya yang diduga terlibat dalam kasus korupsi Kementerian Pertanian. Alasannya, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan belum ada penetapan tersangka.

“Kami masih dalam tahap penyelidikan. Pencegahan baru dilakukan pada saat penyidikan,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.

Ali menambahkan, KPK masih melakukan pendalaman terhadap barang bukti yang disita dari rumah dinas Syahrul. Ia juga mengimbau agar Syahrul kooperatif dengan proses hukum yang sedang berlangsung.

“Kami harapkan Pak Menteri Pertanian dapat memberikan klarifikasi terkait hal-hal yang menjadi perhatian publik saat ini,” kata Ali.

Syahrul Yasin Limpo adalah menteri pertanian pertama yang berasal dari Sulawesi Selatan. Ia pernah menjabat sebagai bupati Gowa selama dua periode (2005-2015) dan gubernur Sulawesi Selatan selama satu periode (2018-2023). Ia juga merupakan kader Partai NasDem yang dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk mengisi posisi menteri pertanian pada periode kedua pemerintahannya.

Syahrul dikenal sebagai sosok yang visioner dan inovatif dalam mengembangkan sektor pertanian di daerahnya. Ia berhasil meningkatkan produksi padi, jagung, dan cabai di Sulawesi Selatan dengan menerapkan teknologi modern dan sistem irigasi yang efisien. Ia juga membangun sejumlah fasilitas pertanian, seperti laboratorium benih, pusat penelitian, dan kawasan agropolitan.

Sebagai menteri pertanian, Syahrul memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Ia meluncurkan sejumlah program strategis, seperti Gerakan Nasional Optimalisasi Lahan Sawah (GN-OLS), Gerakan Nasional Pemulihan Ekonomi Rakyat (GN-PER), dan Gerakan Nasional Revolusi Peternakan (GN-RP).

Namun, di balik prestasinya, Syahrul juga menuai kontroversi. Selain kasus korupsi yang kini menimpanya, ia juga pernah diperiksa oleh KPK pada Juni 2023 terkait dugaan suap pengadaan bibit tanaman di Kementerian Pertanian tahun 2020. Saat itu, Syahrul juga sedang berada di luar negeri, tepatnya di India, untuk menghadiri acara International Food and Agriculture Summit.

Syahrul juga sempat membuat pernyataan yang mengejutkan publik saat mengklaim bahwa ia memiliki obat antivirus yang bisa menyembuhkan Covid-19. Obat tersebut bernama Antivirus Nusantara (AVN) yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti jahe, temulawak, dan kunyit. Syahrul mengatakan bahwa ia sudah menguji coba obat tersebut kepada 1.800 orang dan hasilnya positif.

Namun, klaim Syahrul tersebut dibantah oleh Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyatakan bahwa AVN belum memiliki izin edar dan belum terbukti efektif sebagai obat Covid-19. Syahrul kemudian meminta maaf atas pernyataannya tersebut dan mengaku tidak bermaksud menyesatkan publik.

Dengan hilangnya Syahrul di tengah badai korupsi, banyak pihak yang mempertanyakan nasib Kementerian Pertanian dan program-programnya. Apakah Syahrul akan segera muncul dan membersihkan namanya dari tuduhan korupsi? Ataukah ia akan terus menghilang dan meninggalkan tanda tanya besar bagi publik? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Share This Article