jfid – Emas Antam menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik bagi masyarakat Surabaya.
Pasalnya, harga emas Antam di kota ini terus mengalami kenaikan yang signifikan sejak awal tahun 2024. Apa penyebabnya dan bagaimana prospeknya ke depan?
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas Antam
Harga emas Antam di Surabaya mengikuti tren harga emas global yang sedang bullish atau naik.
Menurut data dari situs Logam Mulia, harga emas Antam berukuran satu gram di Surabaya mencapai Rp1.164.000 pada Sabtu, 2 Maret 2024.
Harga ini naik Rp22.000 dibandingkan dengan harga pada perdagangan sehari sebelumnya.
Salah satu faktor pendorong kenaikan harga emas global adalah melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang lain.
Dolar AS melemah karena adanya kekhawatiran tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian AS, serta kebijakan stimulus fiskal dan moneter yang dilakukan pemerintah dan bank sentral AS.
Ketika dolar AS melemah, harga emas menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Hal ini mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven atau lindung nilai dari risiko inflasi dan ketidakstabilan geopolitik.
Selain itu, faktor lain yang mendukung kenaikan harga emas adalah meningkatnya permintaan emas dari sektor perhiasan, industri, dan investasi.
Menurut data dari World Gold Council, permintaan emas global pada kuartal IV 2023 mencapai 1.092,9 ton, naik 10% dibandingkan dengan kuartal IV 2022.
Permintaan emas dari sektor perhiasan naik 17% menjadi 515,9 ton, didorong oleh pemulihan ekonomi di China dan India, dua pasar perhiasan emas terbesar di dunia.
Permintaan emas dari sektor industri naik 7% menjadi 82,1 ton, dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas manufaktur dan permintaan dari sektor elektronik dan medis.
Sementara itu, permintaan emas dari sektor investasi naik 3% menjadi 409,4 ton, terdiri dari permintaan emas batangan dan koin sebesar 245,8 ton, dan permintaan emas melalui produk berbasis emas (exchange-traded products/ETP) sebesar 163,6 ton.
Permintaan emas melalui ETP mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah, mencapai 877,1 ton pada tahun 2023.
