Habib Bahar Diduga Gunakan Hadis Palsu untuk Bela Silsilah Keturunan Nabi?

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
3 Min Read
Habib Bahar Diduga Gunakan Hadis Palsu untuk Bela Silsilah Keturunan Nabi? (Ilustrasi)
Habib Bahar Diduga Gunakan Hadis Palsu untuk Bela Silsilah Keturunan Nabi? (Ilustrasi)

jfid – Habib Bahar bin Smith, seorang tokoh kontroversial di Indonesia, kembali menjadi sorotan publik.

Kali ini, tuduhan yang menimpa dirinya datang dari seorang pengkritik yang dikenal dengan nama Guru Gembul.

Menurut Guru Gembul, Habib Bahar telah menggunakan hadis palsu untuk mempertahankan klaimnya sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.

Tuduhan Penggunaan Hadis Palsu

Guru Gembul, seorang konten kreator yang sering mengupas berbagai isu keagamaan di Indonesia, mengungkapkan bahwa banyak ceramah Habib Bahar yang berisi hadis palsu.

Ad image

Ia menyatakan, “Saya melihat begitu banyak hadis palsu yang dia ceritakan, yang dia (Habib Bahar) sebarkan,” dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube miliknya.

Kritik terhadap Silsilah Habib Bahar

Guru Gembul juga menyoroti validitas klaim keturunan Habib Bahar sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.

Ia merujuk pada penelitian KH Imaduddin Utsman al-Bantani, yang menyimpulkan bahwa banyak klaim keturunan habaib di Indonesia tidak didukung bukti sejarah yang kuat.

Penelitian tersebut bahkan menyarankan agar dilakukan tes DNA untuk membuktikan kebenaran klaim tersebut.

Tanggapan Habib Bahar

Habib Bahar tidak tinggal diam menghadapi kritik ini.

Ia dengan tegas menolak tuduhan tersebut dan menyebut orang-orang yang meragukan silsilahnya sebagai orang munafik atau berbuat dosa.

Dalam salah satu ceramahnya, ia menyatakan, “Karena menurut beliau (Habib Bahar), bagi siapa yang meragukan silsilah kenabian, kemuliaan dari silsilah kenabian, maka orang itu pasti orang munafik atau orang zina atau orang yang lahir dari hubungan seksual di kala menstruasi.”

Respon dari Tokoh Lain

Selain Guru Gembul, kritik terhadap Habib Bahar juga datang dari berbagai tokoh lain, termasuk Rhoma Irama, yang mempertanyakan klaim keturunan Ba’alawi secara keseluruhan.

Rhoma menyarankan agar dilakukan tes DNA untuk memastikan kebenaran klaim keturunan tersebut. Namun, usulan ini mendapat perlawanan dari beberapa kelompok habib yang menolak ide tersebut.

Kesimpulan

Kontroversi mengenai klaim silsilah Habib Bahar bin Smith sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW terus berlanjut.

Dengan adanya tuduhan penggunaan hadis palsu dan desakan untuk melakukan tes DNA, isu ini mencerminkan ketegangan yang lebih luas terkait validitas klaim keturunan habaib di Indonesia.

Pendekatan ilmiah dan transparansi mungkin menjadi solusi terbaik untuk menyelesaikan polemik ini secara objektif dan jelas.

Share This Article