Gibran Gak Berani Nongol di Dialog Publik Muhammadiyah, Netizen: Jangan-Jangan Gak Punya Ide!

Noer Huda
3 Min Read
Gibran Gak Berani Nongol Di Dialog Publik Muhammadiyah, Netizen: Jangan Jangan Gak Punya Ide!
Gibran Gak Berani Nongol Di Dialog Publik Muhammadiyah, Netizen: Jangan Jangan Gak Punya Ide!

jfid – Tagar #PrabowoGibranTakutDebat menjadi sorotan setelah calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Gibran Rakabuming Raka, membatalkan kehadirannya dalam acara Dialog Publik PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Absennya Gibran dalam acara ini mengundang beragam reaksi dari masyarakat dan menimbulkan berbagai opini.

Menurut informasi yang diperoleh dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, pembatalan kehadiran Gibran dikonfirmasi setelah pihak Muhammadiyah mendapat informasi dari Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.

Meskipun alasan konkret dari pembatalan tersebut tidak dijelaskan secara terbuka, netizen secara luas menyatakan kekecewaan mereka atas ketidakhadiran Gibran dalam acara ini.

Pada saat yang sama, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menegaskan bahwa kehadiran tokoh utama dalam organisasi sebesar Muhammadiyah menjadi hal yang sangat penting.

Namun, sejumlah alasan terkait jadwal yang bertabrakan diungkapkan sebagai latar belakang dari absennya Gibran dalam beberapa kesempatan sebelumnya.

Reaksi di media sosial merefleksikan pandangan bahwa ketidakhadiran Gibran dalam dialog publik Muhammadiyah menandakan ketakutan dalam berdebat dan kurangnya keberanian dalam mempresentasikan gagasan.

Netizen menyatakan harapan bahwa dialog publik tersebut seharusnya menjadi kesempatan bagi Gibran untuk menunjukkan kemampuan serta menghapus tudingan bahwa ia tidak memiliki kapasitas dalam berdebat atau mempresentasikan ide-idenya.

Tidak adanya partisipasi Gibran dalam dialog publik Muhammadiyah turut memicu tagar #PrabowoGibranTakutDebat yang menjadi perbincangan hangat di media sosial X.

Sejumlah komentar dari netizen mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap absennya Gibran, dengan beberapa di antaranya menyoroti harapan untuk melihatnya mampu menepis tudingan sebagai calon wakil presiden yang takut untuk berdebat.

Meskipun alasan dari ketidakhadiran ini belum secara jelas diungkapkan, dampaknya pada pandangan publik terhadap kemampuan dan ketegasan Gibran sebagai seorang calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju patut diperhatikan.

Keputusan untuk absen dari dialog publik Muhammadiyah mengundang spekulasi dan pertanyaan mengenai kesiapan dan kapabilitasnya dalam menyampaikan visi dan gagasannya ke depan publik.

Perdebatan terkait absennya Gibran dalam acara ini memperkuat pentingnya keterlibatan langsung kandidat dalam forum-forum publik sebagai bagian integral dari proses demokrasi.

Dalam konteks pemilihan, partisipasi dan keterbukaan calon-calon merupakan aspek krusial yang dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap pemimpin yang diusung.

Absennya Gibran Rakabuming dalam dialog publik PP Muhammadiyah memberikan tantangan tersendiri bagi citra dan kesan yang ingin ia tanamkan di kalangan masyarakat dalam menghadapi pemilihan presiden mendatang.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article