Dewan Kemanusiaan PBB Turun Langsung ke Gaza, Begini Reaksinya

ZAJ
By ZAJ
3 Min Read
Dewan Kemanusiaan Pbb Turun Langsung Ke Gaza, Begini Reaksinya
Dewan Kemanusiaan Pbb Turun Langsung Ke Gaza, Begini Reaksinya

jfid – Jalur Gaza, yang telah mengalami konflik berdarah selama lebih dari sebulan, masih membutuhkan bantuan kemanusiaan mendesak, menurut pejabat-pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Meskipun Israel telah mengizinkan sejumlah bantuan masuk ke wilayah tersebut, banyak warga Gaza yang masih menderita akibat kekurangan makanan, air, obat-obatan, dan tempat tinggal.

Pada Rabu, 22 November 2023, PBB mengumumkan bahwa mereka telah mengirimkan lebih dari 100 truk bantuan ke Gaza, yang berisi bahan makanan, peralatan medis, perlengkapan kebersihan, dan air.

Bantuan tersebut disalurkan melalui perbatasan Rafah di Mesir dan perbatasan Kerem Shalom di Israel. PBB juga mengirimkan tujuh ambulans dan beberapa generator listrik untuk mendukung fasilitas kesehatan di Gaza.

Namun, pejabat-pejabat PBB mengatakan bahwa bantuan yang telah dikirimkan masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan mendesak warga Gaza, yang diperkirakan mencapai 1,8 juta jiwa.

Mereka menyerukan agar Israel mengizinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza, terutama ke bagian utara, yang menjadi sasaran serangan udara dan darat Israel yang paling parah.

“Jika ada neraka di dunia, maka itulah Gaza utara,” kata Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), dalam konferensi pers mingguan di Jenewa.

Ia mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengirimkan truk-truk bantuan ke utara Gaza karena perang di wilayah kantung yang terkepung tersebut berkecamuk.

Philippe Lazzarini, komisaris jenderal Badan PBB untuk Palestina (UNRWA), mengatakan bahwa ia menyaksikan “penderitaan yang tak terkatakan” saat mengunjungi Gaza untuk pertama kalinya sejak konflik pecah pada 7 Oktober 2023.

Ia menyambangi sekolah-sekolah yang dikelola UNRWA, yang digunakan sebagai tempat perlindungan bagi ribuan pengungsi Palestina. Ia menggambarkan situasi yang sesak dan dipenuhi banyak orang.

“Bukannya bersekolah, belajar, anak-anak malah meminta seteguk air dan sepotong roti. Sungguh menyayat hati. Yang terpenting, orang-orang meminta gencatan senjata. Mereka ingin tragedi ini berakhir,” ujarnya.

Konflik antara Israel dan Hamas, kelompok militan yang menguasai Gaza, telah menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina dan lebih dari 1.200 warga Israel, menurut data resmi dari kedua belah pihak.

Sebagian besar korban Palestina adalah anak-anak dan perempuan, yang banyak di antaranya tewas akibat serangan Israel ke sekolah-sekolah, rumah sakit, dan tempat-tempat umum lainnya.

PBB telah mengecam Israel atas pelanggaran hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional dalam konflik tersebut.

PBB juga telah menyerukan agar Israel dan Hamas segera menghentikan permusuhan dan menegosiasikan solusi damai yang adil dan berkelanjutan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article