jfid – BYD, perusahaan otomotif asal China, berhasil mengejar Tesla dalam penjualan kendaraan listrik (EV) di seluruh dunia.
Pada kuartal terakhir tahun 2023, BYD menjual sekitar 526.000 EV, sedangkan Tesla menjual 484.000 EV.
Meskipun Tesla masih menjadi produsen EV terbesar di dunia dengan total 1,8 juta kendaraan pada tahun 2023.
BYD yang memproduksi hampir 1,6 juta EV dan 1,4 juta plug-in hybrid, semakin menipiskan jarak dengan perusahaan asal Amerika Serikat itu.
BYD tumbuh pesat terutama di pasar domestiknya, China, di mana ia mendapat manfaat dari pasar yang besar dan kebijakan pemerintah yang mendorong industri EV.
BYD memiliki pangsa pasar sebesar 35 persen di China.
Tiga modelnya, Yuan Plus, Seagull, dan Dolphin, adalah EV terlaris di China, dan perusahaan ini memiliki enam model di antara 15 EV terpopuler di negara tersebut.
Tesla Model Y adalah EV kelima terlaris di China, tetapi itu adalah satu-satunya kendaraan dari Tesla yang masuk dalam 15 besar.
BYD tidak hanya puas dengan dominasinya di China, tetapi juga berambisi untuk meningkatkan penjualan EV di pasar luar China dalam beberapa tahun mendatang.
Di Eropa, di mana Tesla menjual lebih dari 210.000 Model Y pada tahun 2023, BYD mengatakan bahwa ia berencana untuk menjual 800.000 EV per tahun pada tahun 2030.
Perusahaan China ini sudah memiliki lima model yang dijual di Eropa dan bertujuan untuk meluncurkan tiga EV lagi tahun ini.
BYD juga mengumumkan rencana untuk membangun pabrik baru di Hungaria, kemungkinan untuk mengantisipasi langkah Komisi Eropa, yang khawatir dengan masuknya EV China yang murah ke pasar dan merugikan industri otomotif Eropa.
Komisi Eropa telah meluncurkan penyelidikan apakah harga rendah EV China mungkin merupakan hasil dari subsidi ilegal.
BYD memiliki keunggulan dalam teknologi baterai, yang merupakan komponen kunci dalam industri EV.
BYD menggunakan baterai lithium-ferrofosfat (LFP), yang lebih murah, lebih aman, dan lebih tahan lama daripada baterai nikel-kobalt-aluminium (NCA) yang digunakan oleh Tesla.
BYD juga memiliki teknologi Blade Battery, yang memungkinkan baterai untuk dipasang dalam bentuk pisau, sehingga meningkatkan efisiensi ruang dan kapasitas penyimpanan energi.
Dalam hal performa, BYD juga tidak kalah dengan Tesla. Salah satu model terbarunya, BYD Seal, adalah pesaing langsung Tesla Model 3, yang merupakan EV terlaris di dunia.
BYD Seal memiliki keunggulan dalam hal daya, dengan 308 hp dibandingkan 283 hp Tesla Model 3.
Dalam hal torsi, Tesla unggul dengan 420 Nm dibandingkan 360 Nm BYD Seal. Kecepatan maksimum Tesla Model 3 adalah 210 km/jam, sedikit lebih tinggi dari BYD Seal yang 180 km/jam.
Namun, BYD Seal lebih cepat dalam tes 0-100 km/jam, dengan 5,9 detik dibandingkan 6,1 detik Tesla Model 3.
BYD Seal juga memiliki keunggulan dalam hal jangkauan, dengan 550 km (342 mil) dibandingkan 606 km (377 mil) Tesla Model 3.
Harga BYD Seal juga lebih terjangkau, mulai dari 189.800 yuan ($27.500) dibandingkan 261.400 yuan ($36.700) Tesla Model 3.
BYD Seal juga memiliki fitur-fitur menarik, seperti layar sentuh 15,6 inci yang dapat diputar dari posisi horizontal ke vertikal, dan kamera 360 derajat yang memberikan pandangan lengkap di sekitar kendaraan.
BYD, yang didirikan pada tahun 1995 sebagai produsen baterai, telah berkembang menjadi salah satu pemain utama di dunia EV.
Dengan visi “Teknologi untuk Masa Depan”, BYD berkomitmen untuk menciptakan solusi transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
BYD juga mendapat dukungan dari investor terkenal, seperti Warren Buffett, yang memiliki saham sebesar 8,2 persen di perusahaan ini.
BYD juga berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis, seperti Toyota, Daimler, dan Huawei, untuk memperkuat posisinya di pasar global.
BYD menunjukkan bahwa ia adalah rival terbesar Tesla di dunia EV, dan mungkin juga menjadi pemimpinnya di masa depan.
Dengan teknologi baterai yang unggul, produk-produk yang kompetitif, dan strategi ekspansi yang agresif.
BYD siap untuk mengambil alih panggung dunia dengan kendaraan listriknya yang inovatif dan terjangkau.
