jfid — Kabupaten Sumenep menunjukkan sejumlah tantangan dalam indikator pembangunan dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan data terbaru, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumenep pada tahun 2023 tercatat 69,13, jauh di bawah rata-rata IPM provinsi yang mencapai 74,39.
Kabupaten dengan IPM tertinggi adalah Sidoarjo dengan 81,88, sedangkan Kabupaten Sampang memiliki IPM terendah yaitu 66,19.
Dalam hal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Sumenep mencatatkan angka sebesar Rp 42.847,97 miliar pada tahun 2023.
Meskipun angka ini lebih tinggi dibandingkan beberapa kabupaten seperti Pamekasan dan Sampang, PDRB Sumenep masih jauh di bawah kabupaten dan kota besar seperti Surabaya, Bojonegoro, dan Gresik.
Luas wilayah Kabupaten Sumenep mencapai 2.093,45 km² dan populasi pada tahun 2023 mencapai 1.105.677 jiwa, menjadikannya sebagai salah satu kabupaten dengan luas dan populasi besar di provinsi ini.
Namun, persentase rumah tangga yang memiliki fasilitas toilet pribadi di Sumenep hanya 58,9%, masih di bawah Sidoarjo yang mencapai 81,0%.
Di sisi lain, Sumenep memiliki potensi signifikan dalam sektor pariwisata, dengan total wisatawan yang mengunjungi daerah tersebut mencapai 1.389.366 orang pada tahun 2023.
Objek wisata utama seperti Museum Kraton Sumenep dan Pantai Lombang menarik perhatian wisatawan domestik. Selain itu, sektor perikanan dan pertanian di Sumenep menunjukkan potensi besar dengan produksi yang cukup signifikan.
Namun, tantangan utama yang dihadapi Sumenep meliputi kurangnya infrastruktur memadai, tingginya tingkat kemiskinan, dan keterbatasan akses ke layanan kesehatan dan pendidikan.
Untuk meningkatkan IPM dan PDRB, diperlukan perbaikan infrastruktur, diversifikasi ekonomi, serta optimalisasi potensi sumber daya alam yang ada di daerah tersebut.