Bangkalan Berduka: Ledakan Mortir di Gudang Rongsokan, Satu Tewas 7 Amankan”

ZAJ
By ZAJ
6 Min Read
Ledakan Maut di Bangkalan, Misteri Mortir yang Tersembunyi di Gudang Rongsokan
Ledakan Maut di Bangkalan, Misteri Mortir yang Tersembunyi di Gudang Rongsokan

jfid –Bangkalan – Suara menggelegar yang terdengar menyerupai ledakan bom mengagetkan warga Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Bangkalan, Madura, Jumat (29/12/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Dari asal suara diduga titik ledakan bersumber dari tempat penampungan barang rongsokan milik Gugus(Nama Samaran).

Ledakan itu mengakibatkan Gugus tewas seketika di lokasi kejadian. Lima orang lainnya, termasuk istri dan anak Gugus, mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Selain itu, lima rumah warga yang berada di sekitar lokasi ledakan juga mengalami kerusakan.

Penyebab ledakan diduga berasal dari sebuah besi berisi mortir yang digergaji oleh Gugus.

Mortir adalah bahan peledak yang biasanya digunakan dalam perang. Mortir berbentuk tabung panjang dengan ujung yang runcing. Mortir dapat meledak dengan jarak jauh dan menghasilkan ledakan yang besar.

Namun, bagaimana mortir bisa berada di gudang rongsokan milik Gugus? Apakah Gugus mengetahui bahwa barang yang ia gergaji itu adalah bahan peledak berbahaya? Dan dari mana asal mortir tersebut?

Misteri Asal Mortir

Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menemukan beberapa barang bukti yang diduga merupakan sisa-sisa mortir.

Barang bukti itu antara lain adalah sebuah tabung besi berwarna hijau, sebuah tabung besi berwarna hitam, dan beberapa serpihan besi.

Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, mengatakan bahwa barang bukti tersebut kemungkinan besar adalah mortir yang sudah tidak aktif. Namun, ia belum bisa memastikan jenis dan ukuran mortir tersebut.

“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim penjinak bahan peledak dari Polda Jatim. Kami juga masih menyelidiki dari mana asal mortir tersebut,” kata Febri.

Febri menambahkan bahwa pihaknya telah mengamankan tujuh orang yang diduga terlibat dalam kasus ini.

Mereka adalah Gugus, pemilik gudang rongsokan; istri dan anak Gugus; tiga orang pekerja gudang rongsokan; dan seorang penjual barang bekas.

“Kami masih memeriksa mereka untuk mengetahui keterkaitan mereka dengan mortir. Kami juga masih mencari sumber barang bekas yang dibeli oleh Gugus,” ujar Febri.

Sementara itu, menurut keterangan istri Gugus, Siti (50), suaminya membeli barang bekas dari seorang penjual yang tidak dikenal. Ia mengaku tidak mengetahui bahwa di antara barang bekas itu ada mortir.

“Suami saya beli barang bekas itu sekitar dua minggu lalu. Dia beli dari orang yang tidak kenal. Dia bilang mau dijual lagi. Saya tidak tahu kalau ada mortir di situ. Kalau tahu, saya tidak mau,” kata Siti.

Siti menuturkan bahwa suaminya sering membeli barang bekas dari berbagai sumber. Ia mengatakan bahwa suaminya tidak pernah memeriksa isi barang bekas yang dibelinya. Ia hanya melihat bentuk dan ukuran barang tersebut.

“Suami saya tidak pernah cek barang bekas yang dia beli. Dia cuma lihat bentuknya aja. Kalau besarnya pas, dia beli. Kalau kecil atau besar, dia tidak mau. Dia tidak tahu apa-apa soal mortir. Dia cuma tukang rongsokan,” ucap Siti.

Bahaya Mortir

Mortir adalah salah satu jenis bahan peledak yang biasanya digunakan dalam perang. Mortir dapat meledak dengan jarak jauh dan menghasilkan ledakan yang besar. Mortir dapat menimbulkan bahaya bagi manusia dan lingkungan.

Menurut ahli bahan peledak dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Ir. Bambang Sugiarto, mortir memiliki komposisi kimia yang kompleks dan sensitif. Mortir dapat meledak jika terkena gesekan, panas, atau tekanan.

“Mortir itu terdiri dari berbagai bahan kimia yang bereaksi satu sama lain. Mortir itu sensitif terhadap gesekan, panas, atau tekanan. Jadi, kalau mortir itu digergaji, dipukul, atau dibakar, bisa meledak,” jelas Bambang.

Bambang mengatakan bahwa mortir memiliki daya ledak yang sangat besar. Mortir dapat menghancurkan benda-benda di sekitarnya dan menimbulkan gelombang kejut yang dapat merusak gendang telinga. Mortir juga dapat menyebabkan luka bakar, luka robek, atau luka tembak.

“Mortir itu daya ledaknya sangat besar. Mortir itu bisa menghancurkan benda-benda di sekitarnya. Mortir itu juga bisa menimbulkan gelombang kejut yang bisa merusak gendang telinga. Mortir itu juga bisa menyebabkan luka bakar, luka robek, atau luka tembak,” papar Bambang.

Bambang menyarankan agar masyarakat tidak sembarangan menyimpan atau mengolah bahan peledak seperti mortir. Ia mengingatkan agar masyarakat selalu berhati-hati dan waspada terhadap benda-benda yang mencurigakan.

“Masyarakat harus hati-hati dan waspada terhadap benda-benda yang mencurigakan. Jangan sembarangan menyimpan atau mengolah bahan peledak seperti mortir. Kalau menemukan benda yang diduga bahan peledak, segera laporkan ke pihak berwenang,” pesan Bambang.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article