Apakah Nifty 50 dan Nifty Bank akan Mengalami Minggu Terburuk dalam Tujuh Bulan Terakhir?

ZAJ
By ZAJ
5 Min Read

jfid – Pasar saham India mengalami tekanan pekan ini, karena indeks Nifty 50 dan Nifty Bank menunjukkan penurunan yang signifikan. Nifty 50, yang mencapai rekor tertinggi 20.222 pada 15 September, telah turun 480 poin dalam tiga sesi perdagangan pekan ini.

Ini juga menandai akhir dari tiga minggu kenaikan untuk indeks tersebut, yang meningkat hampir 1.000 poin dalam periode tersebut. Jika Nifty 50 berakhir lebih rendah pada hari Jumat juga, ini akan menjadi minggu terburuk bagi indeks tersebut sejak Februari tahun ini.

Nifty Bank juga mengalami nasib serupa, dengan turun 1.700 poin dari level tertinggi 46.310 yang dicapai pada 15 September. Kedua indeks ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik domestik maupun global, yang menciptakan ketidakpastian dan volatilitas di pasar.

Beberapa faktor yang mempengaruhi pasar saham India pekan ini adalah:

  • Arus Dana: Salah satu alasan terbesar yang mempengaruhi pasar adalah apakah dana masuk ke pasar atau ditarik keluar. Kenaikan pertama dari reli saat ini terutama didorong oleh Investor Institusi Asing (FII). Namun, sejak Maret 2021, FII telah menjadi penjual bersih di pasar saham India, sementara Investor Institusi Domestik (DII) telah menjadi pembeli bersih. Dalam lima bulan sejak April 2021, DII telah menginvestasikan hampir Rs 50.000 crore di pasar ekuitas India. Ini menunjukkan bahwa investor domestik lebih optimis tentang prospek pasar daripada investor asing.
  • Federal Reserve AS: Kebijakan bank sentral AS memiliki dampak besar pada pasar global, termasuk India. Spekulasi tentang pengurangan stimulus moneter oleh Fed telah menciptakan kekhawatiran tentang arus keluar modal dari pasar berkembang. Fed belum mengumumkan jadwal resmi untuk mengurangi pembelian obligasi bulanannya, tetapi diperkirakan akan mulai melakukannya pada November dan menyelesaikannya pada pertengahan 2022. Ini dapat meningkatkan suku bunga AS dan menguatkan dolar AS, yang dapat menekan aset berisiko seperti saham.
  • Laba Perusahaan: Kinerja perusahaan juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi harga saham. Laba perusahaan India telah menunjukkan pemulihan yang kuat di FY21, didukung oleh permintaan yang tertunda dari konsumen India dan pengendalian biaya yang ketat. Namun, gelombang kedua pandemi Covid-19 telah memperlambat momentum pertumbuhan di kuartal pertama FY22. Sektor-sektor seperti perbankan, otomotif, pariwisata, dan penerbangan telah terpukul keras oleh pembatasan mobilitas dan penurunan pendapatan. Di sisi lain, sektor-sektor seperti IT, farmasi, FMCG, dan e-commerce telah tumbuh dengan baik karena meningkatnya permintaan digital dan esensial.
  • Indeks Pasar AS: Pasar saham AS juga memiliki pengaruh besar pada pasar saham India, karena merupakan pasar terbesar dan paling likuid di dunia. Indeks pasar AS seperti S&P 500, Dow Jones, dan Nasdaq telah mencapai rekor tertinggi baru-baru ini, didorong oleh harapan pemulihan ekonomi dan laporan laba perusahaan yang kuat. Namun, pekan ini, indeks-indeks tersebut mengalami koreksi karena kekhawatiran tentang dampak delta varian Covid-19 pada pertumbuhan global, ketegangan geopolitik antara AS dan China, dan kemungkinan kenaikan pajak perusahaan di bawah rencana infrastruktur Presiden Joe Biden.
  • Indeks Pasar India: Indeks pasar India seperti Sensex, Nifty 50, Nifty Bank, dan Nifty Midcap juga mempengaruhi sentimen pasar secara keseluruhan. Indeks-indeks ini mencerminkan kinerja sektor-sektor utama dan perusahaan-perusahaan besar di pasar saham India. Sensex dan Nifty 50 telah mencapai rekor tertinggi baru pekan lalu, didukung oleh sektor IT, farmasi, dan FMCG. Namun, pekan ini, indeks-indeks ini mengalami tekanan jual karena aksi ambil untung dan kelemahan di sektor perbankan, otomotif, dan metal. Nifty Bank telah tertinggal dari Nifty 50 dalam beberapa bulan terakhir, karena meningkatnya risiko kredit, penurunan marjin bunga bersih, dan perlambatan pertumbuhan kredit. Nifty Midcap juga telah mengalami koreksi pekan ini, setelah reli yang kuat sejak awal tahun.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pasar saham India menghadapi beberapa tantangan pekan ini, yang dapat membuatnya mengalami minggu terburuk dalam tujuh bulan terakhir.

Namun, ada juga beberapa faktor positif yang dapat mendukung pasar dalam jangka panjang, seperti vaksinasi yang meningkat, reformasi struktural, kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif, dan valuasi yang menarik di beberapa sektor. Oleh karena itu, investor harus tetap waspada terhadap pergerakan pasar dan mengambil keputusan berdasarkan analisis fundamental dan teknis.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article