Antara Kagum dan Khawatir: Respons Masyarakat terhadap Letusan Gunung Berapi di Islandia

ZAJ
By ZAJ
4 Min Read
Between Admiration and Concern: Public Response to the Volcanic Eruption in Iceland
Between Admiration and Concern: Public Response to the Volcanic Eruption in Iceland

jfid – Islandia, sebuah negara kecil di ujung utara Eropa, dikenal sebagai negeri api dan es. Di sini, gunung berapi dan gletser hidup berdampingan, menciptakan pemandangan alam yang spektakuler dan menantang.

Namun, di balik keindahan itu, tersembunyi potensi bencana yang mengancam kehidupan manusia dan hewan.

Pada Senin, 18 Desember 2023, sebuah gunung berapi di semenanjung Reykjanes, sekitar 30 km dari ibu kota Reykjavik, meletus setelah mengalami gempa bumi berulang-ulang selama beberapa minggu.

Letusan ini merupakan yang ketiga dalam dua tahun terakhir di kawasan tersebut, setelah yang terjadi pada Maret 2021 dan Agustus 2022.

Letusan terbaru ini mengeluarkan lava cair yang membentuk sungai merah menyala di malam hari, serta asap dan abu yang membumbung tinggi ke langit. Suara dentuman dan gemuruh terdengar hingga jarak puluhan kilometer.

Fenomena ini menarik perhatian banyak orang, baik warga lokal maupun wisatawan, yang berbondong-bondong mendekati lokasi letusan untuk menyaksikan keajaiban alam yang langka ini.

Namun, di sisi lain, letusan gunung berapi juga membawa dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan. Lava yang mengalir dapat menghancurkan rumah, tanaman, hutan, dan infrastruktur lainnya.

Asap dan abu yang terbawa angin dapat mencemari udara, mengganggu pernapasan, dan mengurangi jarak pandang. Selain itu, letusan gunung berapi juga dapat mempengaruhi iklim global, dengan menurunkan suhu dan mengubah pola hujan.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article