Anak-Anak Gaza Lahir, Lahir dan Tumbuh Dalam Teror Israel

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read
Kami Akan Bermain Di Dalamnya Dan Kami Akan Terkubur Di Dalamnya
Kami Akan Bermain Di Dalamnya Dan Kami Akan Terkubur Di Dalamnya
- Advertisement -

jfid – Gaza, sebuah wilayah yang panjangnya hanya 25 mil, kini menjadi kuburan bagi ribuan anak-anak yang tewas akibat serangan udara Israel.

Sejak 7 Oktober lalu, ketika Hamas melancarkan serangan teror ke Israel selatan yang menewaskan ratusan orang, termasuk warga sipil dan anak-anak, Israel membalas dengan membombardir Gaza tanpa henti.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas, lebih dari 3.450 anak-anak telah tewas di Gaza.

Seribu anak lainnya dilaporkan hilang dan kemungkinan terperangkap atau mati di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan atau pemulihan.

Anak-anak menyumbang sekitar 41% dari total korban tewas di Gaza, angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan konflik bersenjata lainnya.

Tidak hanya bom dan mortir yang mengancam nyawa anak-anak Gaza. Kekurangan air bersih, listrik, bahan bakar, makanan, dan obat-obatan juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan dan kelangsungan hidup mereka.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar sepertiga rumah sakit di Gaza kini tidak berfungsi. UNICEF melaporkan bahwa semua lima pabrik pengolahan air di Gaza telah ditutup. Air limbah tidak terolah kini mengalir ke laut dan sampah menumpuk di jalanan.

Selain itu, anak-anak Gaza juga menghadapi trauma psikologis yang mengerikan akibat kekerasan yang mereka saksikan dan alami.

Seorang staf UNICEF di Gaza mengatakan bahwa putrinya yang berusia empat tahun mulai melukai dirinya sendiri karena stres dan ketakutan.

Ibu dari anak itu berkata, “Saya tidak punya kemewahan untuk memikirkan kesehatan mental anak-anak saya – saya hanya perlu menjaga mereka tetap hidup”.

Organisasi-organisasi kemanusiaan PBB dan lainnya mendesak agar gencatan senjata kemanusiaan segera dilakukan dan akses bantuan kemanusiaan dibuka secara berkelanjutan.

Namun, Israel bersikeras untuk melanjutkan operasi militer di Gaza hingga mencapai tujuannya untuk menghancurkan infrastruktur Hamas dan membebaskan lebih dari 200 sandera yang diculik oleh kelompok teroris itu.

Anak-anak Gaza adalah korban terlupakan dari kekerasan Israel-Hamas yang tidak berujung. Mereka adalah generasi yang akan mewarisi luka-luka fisik dan mental dari konflik ini.

Mereka adalah generasi yang membutuhkan perhatian dan perlindungan dari dunia. Mereka adalah generasi yang berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik.

- Advertisement -
Share This Article