Aksi Tutup Mulut, PT. Garam Diberi Kado Sampah

Ningsih Arini
3 Min Read

jfID – Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi pecinta Alam (Mapala Wirasta). Lakukan aksi protes terkait persoalan Sampah di wilayah industri Garam, di Desa Karang Anyar dan Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget. Selasa (3/3/2020) di depan Kantor PT. Garam Persero, Kalianget, Sumenep, Madura.

Para Mahasiswa pecinta alam membentuk lingkaran di depan kantor PT. Garam dan membungkam mulutnya dengan lakban hitam. Sebagai simbol protes pada Perusahaan yang ditudingnya abai pada lingkungan.

Tidak hanya membungkam mulut, para Mahasiswa pecinta alam juga menuntut Direktur PT. Garam, Budi Sasongko, agar menyelesaikan persoalan Sampah dengan deadline 7×24 jam, jika tidak, para Mahasiswa akan melayangkan surat ke Presiden.

“Jika Direktur PT. Garam tidak bisa selesaikan persoalan Sampah dalam waktu 7×24 jam. Maka, kami akan kirimkan surat ke Presiden untuk pecat Budi Sasongko sebagai Direktur,” tegas Ahmad Faiz Abrori, Korlap Aksi.

Aksi Tutup mulut, para Mahasiswa pecinta alam di depan Kantor PT. Garam Persero, Kalianget, Sumenep, Madura. (foto: Redaksi)

Sejumlah Mahasiswa ditemui oleh Sentot Wahyu Hidayat, selaku staf Humas PT. Garam Persero. Dan para Mahasiswa, menolak ajakan untuk beraudiensi dengan pihak PT. Garam.

“Kami para Mahasiswa pecinta alam, hanya menyuarakan kelestarian alam. Dan kami Mahasiswa mempunyai tanggung jawab belajar, bukan audiensi,” imbuh Ahmad Faiz Abrori.

Sentot Wahyu Hidayat dan Riko Kabag Humas PT Garam, saat dikonfirmasi oleh awak media, pihaknya menyangkal, jika persoalan Sampah di Wilayah industri Garam adalah Tanggung jawab PT. Garam.

“Kami sudah berkontribusi CSR dalam bentuk Bak Sampah dan Kontainer. Persoalan Sampah, bukan tanggung jawab PT. Garam, tapi peran serta Masyarakat sekitar dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH),” terang Sentot Wahyu Hidayat.

Dilain hal, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Sumenep, melalaui Agus Salam, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, menyampaikan, jika persoalan Sampah di Desa Karang Anyar dan Pinggir Papas, juga perlu peran serta dari masyarakat setempat.

“Sejak 2017, kami sudah melakukan kerja sama dengan PT. Garam melalui CSR nya. PT. Garam Persero memberikan 7 Kontainer dan kami menyediakan armadanya. Jadi, memang perlu kesadaran masyarakat Setempat, untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan,” ujar Agus Salam, Kabid Pengelolaan Sampah DLH kabupaten Sumenep.

Diakhir aksi tutup mulut, Kordinator lapangan, Ahmad Faiz Abrori memberikan kado pada PT. Garam berupa data Dokumentasi foto yang menunjukkan terbengkalainya Sampah diareal industri Garam. Dan kado tersebut, diterima secara simbolis oleh Sentot Wahyu Hidayat mewakili Budi Sasongko, Direktur PT. Garam.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article