Walaupun situasi di Afghanistan sangat suram dan tidak menentu, ada juga sedikit harapan untuk masa depan. Taliban telah berjanji bahwa mereka akan melindungi hak-hak perempuan dalam kerangka hukum syariah Islam.
Mereka juga mengatakan bahwa mereka akan membentuk pemerintahan inklusif yang mencerminkan keragaman etnis dan agama di Afghanistan.
Namun, janji-janji ini masih harus dibuktikan dengan tindakan nyata. Banyak pihak yang meragukan kesungguhan dan konsistensi Taliban dalam menghormati hak-hak perempuan.
Mereka juga menuntut agar Taliban menghentikan kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan, dan mengizinkan perempuan untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi di Afghanistan.
Komunitas internasional juga memiliki peran penting dalam membantu perempuan Afghanistan. Mereka harus menekan Taliban agar menghormati hak asasi manusia dan hukum humaniter internasional.
Mereka juga harus memberikan bantuan kemanusiaan dan perlindungan kepada perempuan dan anak perempuan yang terancam atau terlantar akibat konflik.
Selain itu, mereka harus mendukung perempuan dan anak perempuan yang ingin melanjutkan pendidikan dan pekerjaan mereka, baik di dalam maupun di luar Afghanistan.
Perempuan Afghanistan adalah bagian penting dari masyarakat dan bangsa mereka. Mereka memiliki hak, potensi, dan aspirasi yang sama dengan laki-laki. Mereka tidak boleh diperlakukan sebagai warga kelas dua atau objek yang tidak berdaya.
Mereka harus diberi kesempatan dan kebebasan untuk berkembang dan berkontribusi bagi kemajuan dan perdamaian di Afghanistan. Mereka adalah harapan dan masa depan bagi negara mereka.
